Makalah SO... ^^
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Asal
kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke
dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan
mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat
mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang
berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid,
kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja
fungsi testis pada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad
yang tidak matang dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam
hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin
hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan
penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk
menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone,
GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang
pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating
hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu
hormon alamiah,analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior
dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme
umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan
zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur
juga sekresi hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari
penggunaan hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin
diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek
samping beberapa jenis obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk
pengaturan pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon
terhadap stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior
dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon
somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin
(PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu
pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin)
berperan dalam pertumbuhan.
Hormon
akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon
tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya,
bagian tubuh tertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone
insulin disekresikan pankreas saat ada rangsangan gula darah yang tinggi,
hormon adrenalin disekresikan medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan
lain-lain.
1.2 Tujuan
Makalah ini berisi tulisan mengenai beberapa jenis
hormon pada manusia dengan berbagai penyakit beserta jenis obat-obatnya.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Spesialis Obat.
1.3 Rumusan Masalah
Klasifikasi dan penggolongan jenis hormon pada manusia
v Hormon hipotalamus dan hipofisis
v Hormon tiroid dan antitiroid
v Antidiabetik dan insulin
v Hormon kortikosteroid
v Hormon reproduksi
v Kontrasepsi hormonal
Jenis-jenis sediaan yang beredar dan banyak
dipilih/digunakan
1.4 Manfaat
Untuk mendapatkan informasi tentang pengobatan yang
menyangkut permasalahan penyakit hormonal.
BAB II
ISI
2.1 Jenis-jenis hormon
2.1.1
Hormon hipotalamus dan hipofisis
Hipotalamus
adalah pemimpin umum sistem hormon, dikatakan pemimpin karena semua perintah
dan kendali berawal dari kelenjar hipotalamus ini, kemudian perintah dan
informasi akan disampaikan ke seluruh tubuh dengan bantuan kelenjar Hipofisis
yang berfungsi sebagai pembantu hipotalamus. Letak Hipotalamus terletak
langsung di bawah otak, Ukuran Hipotalamus sebesar biji kenari.
Selain
itu hipotalamus juga bertugas memastikan kemantapan dalam tubuh manusia. Dengan
cara mengkaji semua pesan-pesan yang datang dari otak dan dari dalam tubuh.
Fungsi Hipotalamus :
1. menjaga kemantapan suhu tubuh,
2. mengendalikan tekanan darah,
3. memastikan keseimbangan cairan, dan
4. bahkan pola tidur yang tepat.
Hipotalamus melepaskan
empat hormon,dimana hormon pelepas tersebut setelah dihasilkan akan disimpan di
hipofisis dan saat dibutuhkan akan disekresi oleh hipofisis, Adalah :
1. Hormon pelepas hormon pertumbuhan
(GRH)
2. Hormon pelepas tirotropin (TRH)
3. Hormon pelepas kortikotropin (CRH)
4. Hormon pelepas gonadotropin (GnRH)
Selain itu Hipotalamus mensekresi dua
hormon yang dihasilkannya sendiri tanpa disimpan di hipofisis, yaitu ADH
(Vasopresin=hormon penahan air) dan Oksitosin.
Pembantu Hipotalamus adalah hipofisis, hipofisis menyampaikan informasi tentang keadaan tubuh ke hipotalamus. Kemudian hipofisis juga menyampaikan keputusan yang telah diambil hipotalamus kepada seluruh tubuh. Misalnya, ketika terjadi penurunan tiba-tiba tekanan darah, informasi dikirimkan, dan mengabari hipotalamus tentang perubahan tekanan ini, lalu hipotalamus memutuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menaikkannya dan menyampaikan keputusannya kepada pembantu-pembantunya.
Kelenjar Hipofisis merupakan sekerat daging kecil berwarna merah jambu, dengan ukuran sebesar buncis, berat setengah gram dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah batang.Berkat hubungan inilah, hipofisis menerima perintah dari hipotalamus untuk menghasilkan hormon yang diperlukan.
Fungsi Hipofisis :
-
mempengaruhi
sel-sel jaringan tertentu, tetapi juga
-
mengatur
kerja kelenjar-kelenjar hormon lain yang jauh letaknya
-
Kelenjar
pituitari juga memberikan perintah pada kelenjar-kelenjar untuk meneruskan
perintah itu ke sel-sel lain dalam tubuh.
Kelenjar Hipofisis dibagi menjadi 2
(dua) bagian yaitu : Hipofisis Anterior dan Hipofisis Posterior
a. Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis
NO
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1
|
Hormon Somatrotof
|
Pertumbuhan sel dan anabolisme protein
|
2
|
Hormon Tiroid (TSH)
|
Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
|
3
|
Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
|
Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal
|
4
|
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
|
a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel
pada ovarium dan sekresi estrogen
b. Pada testis : menstimulasi testis untuk
mengstimulasi sperma
|
5
|
Luteinizing hormone (LH)
|
a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen
menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum
b. Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada
testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
|
6
|
Prolaktin
|
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
|
Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH
dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana
hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin
berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus.
b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis
No
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1.
|
Oksitosin
|
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama
proses melahirkan
|
2.
|
Hormon ADH
|
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan
cara menyempitkan pembuluh darah
|
c. Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisis
No
|
Hormon
|
Prinsip kerja
|
1.
|
Melanocyte stimulating hormon (MSH)
|
Mempengaruhi warna kulit individu
|
2.1.2 Hormon
Tiroid dan antitiroid
Kelenjar
tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada laring.
Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring.
Beratnya sekitar 25 g dan kaya akan darah. Hormon terpenting yang disekresikan
kelenjar tiroid adalah tiroksin. Hormon tiroksin terbentuk
dari asam amino yang mengandung yodium. Bagi tubuh, hormon ini
berpengaruh dalam proses metabolisme sel. Selain itu, hormon tersebut juga
memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu
tiroksin (T4) dan Triiodontironin(T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin)
yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid
dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu
yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
Hormon yang dihasilkan
kelenjar tiroid, diantaranya :
No.
|
Hormone
|
Prinsip kerja
|
1
|
Tiroksin
|
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan,
dan kegiatan system saraf
|
2
|
Triiodontironin
|
Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan dan kegiatan sistem sara
|
3
|
Kalsitonin
|
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat
absorpsi kalsium oleh tulang.
|
Hipotalamus mensekresi TRH (hormon pembebas TRH) yang
merangsang pituitari anterior untuk mensekresi TSH (hormon perangsang tiroid).
Ketika TSH berikatan dengan reseptor spesifik di kelenjar tiroid terjadi
pembebasan T3 dan T4. Kadar T3 dan T4 yang tinggi, dan TSH dalam darah akan
menghambat sekresi TRH oleh hipotalamus. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa
menghambat sekresi TSH oleh pituitari anterior. Sistem umpan balik
hipotalamus-pituitari anterior-kelenjar tiroid menjelaskan mengapa defisiensi
iodin menyebabkan penyakit gondok. Apabila iodin tidak mencukupi, kelenjar
tiroid tidak dapat mensintesis T3 atau T4 dalam jumlah mencukupi. Dengan
demikian pituitari akan terus mensekresi TSH, dan menyebabkan pembesaran
tiroid.
Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar
tiroid adalah penyakit Grave.
Beberapa
penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan
hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus
basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul
gugup, napas cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar.
Sementara itu, apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid
(hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil).
Kretenisme ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak
normal.
Pada
orang dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema.
Gejala penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan bertambah,
bentuk badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah rontok. Selain
penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan
kelenjar tiroid karena kekurangan makanan yang mengandung yodium. Penyakit
pembengkakan demikian dinamakan gondok.
Jenis penyakit tiroid yang utama:
Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
Hipotiroidisme
Hyperthyroidism
/ thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa.
Antara penyebab penyakit ini ialah :
Grave's disease. Antibodi di dalam badan
menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang
menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
Thyroiditis (tiroid bengkak).
Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam
makanan
Tanda-tanda orang yang menghidap hipertiroidisme:
·
Bengkak di leher
·
Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar
·
Gementar dan gelisah,
·
Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang
·
Kesuburan turun
·
Mata menjadi besar (bulging)
·
Kejang otot
·
Oesteoporosis
·
Pengeluaran keringat banyak,
·
Suhu badan
naik,
·
Rambut rontok
·
Sulit bernafas
·
Susah tidur
·
Tekanan darah
naik
·
Turun berat
badan walaupun selera naik
·
Lemah
2.1.3
Hormon Insulin dan Antidiabetika
a. Hormon
Insulin
Hormon insulin
diproduksi oleh kalenjar pankreas. Dalam kalenjar pankreas mengandung kurang lebih 100.000 pulau
Langerhans dan setiap pulau mengandung 100 sel beta. Oleh sel beta-lah hormon insulin
diproduksi, dimana sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat
membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Untuk kemudian di dalam sel,
glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga energi. Jika hormon insulin tidak ada, maka glukosa tak
dapat masuk ke sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh
darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat. Insulin endogen adalah
insulin yang dihasilkan oleh pancreas, sedangkan insulin eksogen adalah insulin
yang disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.
Insulin erat kaitannya dengan salah satu pengobatan diabetes –yang merupakan
kondisi di mana tubuh seseorang (terutama bagian ginjal) tidak mampu mencerna
dan memproses zat gula dengan baik. Diabetes, pada tahap awal, mungkin tidak
seberbahaya sakit jantung. Namun pada tahap lanjut, penyakit ini bisa
menyebabkan masalah kesehatan yang fatal, dan gagal ginjal adalah salah
satunya.
Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi dalam 4 macam, yaitu :
1.
Insulin kerja singkat
Yang termasuk disini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin/CZI).
Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral.
Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis
ini, diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1-3 macam dan
efeknya dapat bertahan sampai 8 jam.
2.
Insulin kerja menengah
Yang dipakai saar ini adalah Netral Protamine Hegedorn (NPH), Monotardo,
Insulatardo. Jenis ini awal kerjanya adalah 1,5-2,5 jam. Puncaknya tercapai dalam
4-15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
3.
Insulin kerja panjang
Merupakan campuran dari insulin dan protamine diabsorbsi dengan lambat dari
tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24-36
jam. Preparat : Protamine Zinc Insulin (PZI), Ultratard.
4.
Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya :
Mixtard 30/40
Antidiabetika Oral
Diabetes atau diabetes mellitus adalah suatu kondisi
dimana terjadi gangguan jumlah atau fungsi insulin didalam tubuh. Insulin,
hormone yang diproduksi oleh pancreas, diperlukan untuk memecah gula darah dan
mengubahnya menjadi energi. Pada keadaan dimana tubuh tidak mampu menghasilkan
cukup insulin, maka kadar gula darah akan mengalami peningkatan karena tidak
dapat dikendalikan oleh insulin.
Gambaran
utama Diabetes Mellitus adalah ketidakmampuan menggunakan dan over produksi
glukosa (hiperglikemia), sintesis protein berkurang, lipolisis yang menyebabkan
hiperlipidemia, karena itu terjadi pembuangan secara cepat dan berat badan
turun.
Penggolongan
Diabetes Mellitus
1)
Berdasarkan klinis
a)
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM/Diabetes melitus tipe I).
Insulin Dependent Diabetes Mellitus terjadi
karena adanya kerusakan pada sel β pankreas yang parah, sehingga pankreas
kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan insulin, akibatnya jaringan-jaringan
itu bisa bertahan untuk sementara waktu dengan membakar otot dan lemak, akan
tetapi proses akan menghasilkan prodak sampingan berupa senyawa-senyawa keton
dan asam-asam yang dapat mencapai kadar toksik dan membahayakan bagi tubuh.
Penyakit
ini dahulu disebut dengan Juvenil Onset Diabetes, karena hampir selalu
di bawah 30 tahun dan terjadi pada masa pubertas. Pengobatan Insilin
Dependent Diabetes Mellitus dapat dilakukan dengan cara diet dan pemberian
insulin dari luar. DM tipe I ini biasanya terjadi
pada usia muda dan perlu diatasi dengan pemberian injeksi insulin.
b)
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM/Diabetes melitus Tipe
II).
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus lebih
sering ditemukan namun keadaannya tidak seburuk Diabetes Mellitus Tipe I.
Penyakit Diabetes Mellitus biasanya baru muncul pada orang-orang yang berusia
di atas 30 tahun, dan pada orang-orang yang terlalu gemuk. Penyakit ini lebih
disebut dengan Maturity Onset Diabetes. Pankreas mungkin menghasilkan
insulin dengan cukup, tetapi tubuh kehilangan sebagian kemampuan untuk
memanfaatkan insulin tersebut secara efektif karena adanya kerusakan reseptor
insulin. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara mengurangi berat badan,
berolahraga, diet dan pengobatan dengan ADO (Anti Diabetik Oral).
2)
Berdasarkan risiko statistik
Termasuk
golongan ini adalah penderita-penderita dengan toleransi glukosa normal, tetapi
ada risiko peningkatan kadar gula dalam darah.
Cirinya:
Pernah abnormal dalam toleransi glukosa,
potensial abnormal dalam toleransi glukosa (kedua
orang tua penderita Diabetes Mellitus),
melahirkan dengan berat badan lebih besar dari 4 kg.
Mekanisme Terjadinya Diabetes
Penyakit
Diabetes mellitus ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. Gejala awal penyakit Diabetes Mellitus biasanya akan terjadi
poliuria sebagai akibat meningkatnya diuresis yang ditentukan oleh osmosis,
gejala selanjutnya yang timbul adalah glikosuria bila kondisi hiperglikemia
melebihi 180 mg/dl (kadar gula darah normal 80-100 mg/dl).
Hiperlipidemia
terjadi kemudian yang disebabkan oleh mobilisasi cadangan lemak, khususnya
karena konsentrasi asam lemak bebas yang meningkat akan menyebabkan ketouria
dan asidosis yang parah dan menimbulkan koma diabetik.
Hiperglikemia
timbul karena penyerapan glukosa ke dalam sel terhambat serta metabolismenya
terganggu. Pada keadaan normal kira-kira 50% glukosa yang masuk kedalam tubuh
mengalami metabolisme sempurna manjadi CO2 dan H2O pada jaringan adiposa
melalui proses glikolisis, 15% menjadi glukagon pada jaringan hepar melalui
proses glikogenesis dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak pada jaringan
adiposa.
Antidiabetik
Oral
Antidiabetik oral dibagi
menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Sulfonilurea
Golongan
ini dapat menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dengan cara merangsang
keluarnya insulin dari sel b Pankreas. Dengan demikian bila pankreas sudah
rusak dan tidak dapat memproduksi insulin lagi dan dapat diberikan pada pasien diabetes millitus
tipe II yang mempunyai berat badan normal.Penggunaan obat golongan sulfonilurea
pada yang gemuk dan obesitas harus hati-hati. Karena kadar insulin dalam darah
sudah tinggi (hiperinsulinemia). Hanya saja insulin yang ada tidak dapat
bekerja secara efektif. Pada penderita diabetes mellitus dengan obesitas,
pemberian obat golongan ini akan memacu pankreas mengeluarkan insulin lebih
banyak lagi. Akibatnya keadaan hiperinsulmnemia menjadi lebih tinggi. Ini
berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
2. Biguanid
Obat
golongan biguanid bekerja dengan cara meningkatkan kepekaan tubuh terhadap
insulin yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Obat ini tidak merangsang
peningkatan produksi insulin sehingga pemakaian tunggal tidak menyebabkan
hipoglikemia. Obat golongan biguanid
dianjurkan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes mellitus dengan
obesitas (BBR> 120%). Untuk penderita diabetes mellitus yang gemuk (BBR>
110%) pemakaiannya dapat dikombinasikan dengan obat golongan sulfonilunea.Efek
samping yang sering terjadi dari pemakaian obat golongan biguanid adalah
gangguan saluran cerna pada hari-hari pertama pengobatan. Untuk menghindarinya,
disarankan dengan dosis rendah dan diminum saat makan atau sesaat sebelum
makan. Wanita hamil dan menyusui tidak dianjurkan memakai obat golongan ini.
3. Acarbose
Acarbose merupakan suatu penghambat enzim alfa glukosidase yang terletak
pada dinding usus. Enszim alfa glukosidase adalah maltaseeeee. isomaltase,
glukomaltase dan sukrose, berfungsi untuk hidrolisis oligosakarida, trisakarida
dan disakarida pada dinding usus halus.
Obat golongan ini bekerja di usus,
menghambat enzim di saluran cerna, sehingga pemecahan karbohidrat menjadi
glukosa atau pencernaan karbohidrat di usus menjadi berkurang. Dengan demikian kadar
glukosa darah setelah makan tidak meningkat tajam. Sisa karbohidrat yang tidak
tercerna akan dimanfaatkan oleh bakteri di usus besar, dan ini menyebabkan
perut menjadi kembung, sering buang angin, diare, dan sakit perut.Pemakaian
obat ini bisa dikombinasi dengan obat golongan sulfonilurea atau insulin,
tetapi bila terjadi efek hipoglikemia hanya dapat diatasi dengan gula murni
yaitu glukosa atau dextrose. Gula pasir tidak bermanfaat.
Acarbose hanya
mempengaruhi kadar gula darah sewaktu makan dan tidak mempengaruhi setelah itu.
Obat ini tidak diberikan pada penderita dengan usia kurang dan 18 tahun, karena efek samping gangguan pencernaan kronis, maupun
wanita hamil dan menyusui. Acarbose efektif pada pasien yang banyak makan
karbohidrat dan kadar gula darah puasa lebih dari 180 mg/dl.
2.1.4 Hormon Kortikosteroid
Kortikosteroid
adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di kulit kelenjar adrenal.
Hormon ini berperan pada banyak sistem fisiologis pada tubuh, misalnya
tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem kekebalan tubuh, dan pengaturan
inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar elektrolit darah,
serta tingkah laku.
Kortikosteroid
dibagi menjadi 2 kelompok, yakni glukokortikoid (contohnya kortisol) yang
berperan mengendalikan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, juga
bersifat anti inflamasi dengan cara menghambat pelepasan fosfolipid, serta
dapat pula menurunkan kinerja eosinofil.
Kelompok
lain dari kortikosteroid adalah mineralokortikoid (contohnya aldosteron), yang
berfungsi mengatur kadar elektrolit dan air, dengan cara penahanan garam di
ginjal.
Hormon
kortikosteroid dihasilkan dari kolesterol di kulit kelenjar adrenal yang
terletak di atas ginjal. Reaksi pembentukannya dikatalisis oleh enzim golongan
sitokrom P450.
Kerja
obat ini sangat rumit dan bergantung pada kondisi hormonal seseorang. Namun
secara umum efeknya dibedakan atas efek resistensi Na, efek terhadap
metabolisme karbohidrat (glukoneogenesis) dan efek antiinflamasinya.
Umumnya
efek antiinflamasi sejalan dengan efek terhadap metabolisme karbohidrat
sehingga pengelompokan kortikosteroid didasarkan atas potensi untuk menimbulkan
retensi Na (efek mineralokortikoid) dan efek antiinflamasi (efek
glukokortikoid). Khasiat retensi Na diperlihatkan kuat oleh mineralokortikoid,
sedangkan khasiat antiinflamasi dan glukoneogenesis merupakan ciri
glukokortikoid.
2.1.5 Hormon Reproduksi
Hormon Reproduksi Pria
Hormon
reproduksi pada pria addihasilkan dari sel Leydig testis maupun dari kelenjar
adrenal. Proses spermatogenesis
distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone),
FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
·
Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel
Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi
tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan
meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
·
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar
hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi
testoteron.
·
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel
kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa
stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan
terjadi.
·
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel
sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu
protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa
keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia
untuk pematangan sperma.
·
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan
untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus
meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Hormon Reproduksi Wanita
Hormon wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di testis). Baik pria
maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya
kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita antara lain progesteron dan
estrogen. Hormon seksual pria antara lain androstenidion dan testosteron
(androgen). Pada wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih banyak ketimbang
pria. Begitu pula sebaliknya.
· Estrogen
Estrogen
merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang utama) yang
dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan
testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit.
· Hormon
Progesteron
Hormon ini
merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan
berasal dari kolesterol darah.
· Testosteron dan Dehidroepiandrosteron
Hormon ini yang juga
diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini
dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido
(gairah seksual).
· Efek Hormon Terhadap Wanita
Hormon-hormon pada tubuh
wanita berperan penting dalam perjalanan hidupnya termasuk pada keindahan
kulit. Berikut ini adalah peran ketiga hormon utama wanita:
Hormon Estrogen:
- Mempertahankan fungsi otak.
- Mencegah gejala menopause
(seperti hot flushes) dan gangguan mood.
- Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta
sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan
pembuluh darah).
- Pola distribusi lemah di
bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang feminin.
- Produksi sel pigmen
kulit.
-
Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit,
mempertahankan struktur normal kulit agar tetap
lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta
mampu menahan air.
Hormon
Progesteron:
Sebenarnya hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadan
kulit tetapi sedikit banyak ada pengaruhnya karena merupakan
pengembangan estrogen dan kompetitor androgen. Fungsi utama hormon progesteron
lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
- Mengatur siklus haid.
- Mengembangkan jaringan payudara.
- Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
- Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
Hormon Androgen:
Hormon ini berfungsi untuk:
- Merangsang dorongan seksual.
- Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit,
organ seksual dan sel darah merah.
Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan
pertumbuhan rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar
sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.
Kelenjar
sebum menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang berfungsi melumasi rambut dan
kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini akan memicu tumbunya akne atau
jerawat, sehingga mengganggu keindahan penampilan kulit. Gangguan kelenjar
sebum juga bisa mengakibatkan alopesia androgenika (kebotakan), terutama pada
pria. Sebaliknya pada wanita, ketidakseimbangan hormon Androgen (hormonal
imbalance) bisa menyebabkan hirsutisme di mana rambut tumbuh berlebihan di
daerah-daerah yang tidak semestinya.
Aktivitas kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon
androgen. Kerja kelenjar ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa
pubertas. Semakin tinggi tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang
dihasilkan kelenjar ini. Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara
signifikan ketimbang pada wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih
berminyak dibanding wanita. Efek
kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat menjelang menopause.
Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas
hormon androgen melebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum
terjadi walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20% wanita
usia reproduktif.
2.1.6 Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi
hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan
progesterone.
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.
a. Kontrasepsi Suntikan.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan :
a) Menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya
ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.
b) Mengentalkan lender
serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c) Merubah suasana
endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil
konsepsi.
b. Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi
oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon
estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil. Kontrasepsi oral adalah
kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan
progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil. Kontrasepsi oral adalah
kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan
progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
c. Kontrasepsi Implant.
Kontrasepsi
implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi
kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.
2.2 Jenis Sediaan Obat yang beredar
2.2.1 Obat
Hormon hipotalamus dan hipofisis
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra
indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme
kerja
|
Genotropin (Pfizer)
|
Somatropin
|
Gangguan pertumbuhan yang disebabkan krn
insufisiensi sekresi GH endogen,sindrom turner,insufisiensi ginjal
kronik,berat badan lahir rendah
|
0,5-0,7 iu/kg/BB/minggu terbagi dlm injeksi SK
|
Adanya aktivitas dri tumor, epifisis yg telah
menutup
|
Reaksi kulit lokal
|
Hormon-hormon yg dikeluarkan hipotalamus dan
hipofisis adalah golongan peptide atau protein dengan berat molekul rendah
yang bekerja setelah terikat dengan reseptor di jaringan target.
|
Saizen (Merck)
|
Somatropin
|
Kegagalan pertumbuhan pada anak yg disebabkan krn
penurunan atau tidak adanya sekresi hormone pertumbuhan
|
Kegagalan pertumbuhan krn sekresi hormon pertumbuhan
endogen yg tdk adekuat : 0,7- 1 mg/ m² luas permukaan tubuh atau 0,025-0,035
mg/kg/BB secara SK atau IM
|
Tumor
|
Adanya antibody yang melawan hormone pertumbuhan
manusia serta nyeri pd tempat inj. Sprit nyeri dan kemerahan
|
|
2.2.2 Obat
Hormon Tiroid dan antitiroid
a. Hormon tiroid
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme
kerja
|
Thyrax (Schering-Plough)
|
L-thyroxine Na
|
Hipotiroidisme dgn sebab apapun. Supresi kadar TSH
pd pnyakit gondok
|
Dewasa : awal 0,05-1 mg/hari. Dosis harian
ditingkatkan tiap 2 minggu 0,025-0,05 mg s/d hasil yg diinginkan tercapai.
|
Hipersensitif terhadap tiroksin, tiritoksikosis
|
Takikardi,cemas, tremor,sakit kepala, kemerahan
muka,banayk berkeringat,penurunan BB
|
Meski mekanisme kerja tiroksin yang tepat belum
diketahui semua, tetapi nampaknya hormone ini bekerja melaui reseptornya di
inti sel. Triyodotironin berikatan dengan afinitas yang tinggi pada reseptor
di inti sel, yg kemudian terikat pada sekuen DNA yg spesifik pada gen target.
Disini triyodotironin memodulasi transkripsi gen dan terjadi sintesis
protein.
|
Euthyrox
(Merck)
|
Levothyroxine Na.
|
Hipotiroid
|
Awal 25-50mcg, ditingkatkan 25-50 mcg pd interval
2-4 minggu.
|
Hipotiroidisme oleh berbagai kecuali sebagai terapi
bersama dengan obat antitiroid utk mngobati hipertiroid stlh tercapai fungsi
yg normal
|
Tremor pada jari tangan,palpitasi,
aritmia,berkeringat secara berlebihan,diare, penurunan BB,gangguan tidur,
gelisah
|
|
b. Antitiroid
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
Neo –mercazole (Nicholas)
|
Carbimazole
|
Hipertiroidisme
|
Dewasa : awal 20-80 mg/hr. kasus ringan 5-10mg/hr, kasus sedang
30mg/hr, kasus berat 40-60mg/hr. diberikan dalam beberapa dosis terbagi.
Pemeliharaan 5-15 mg/hr. Pemberian
Obat : berikan scr konsisten, bersama atau tanpa makanan
|
Laktasi
|
Mual, muntah
|
Antitiroid golongan tionamida, misalnya propiltiourasil, menghambat
proses inkoporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin dan juga
menghambat penggabungan residu yodotirosil ini utk membentuk yodotironin. Kerjanya dengan menghambat
enzim peroksidase sehingga oksidase ion yodida dan gugus yodotirosil
terganggu. Propiltiourasil juga menghambat deyodinasi tiroksin menjadi
triyodotironin dijaringan perifer, sedangkan metimazol tidak memiliki efek
ini.
|
Thyrozol (Merck)
|
Thiamazole
|
Dws terapi konservatif hipertiroid : utk menghambat produksi hormon
tiroid scr komplit, persiapan opersai utk segala jenis hipertiroid
|
Dws terapi konservatif
hipertiroid : utk menghambat produksi hormon tiroid scr komplit
25-40mg/hr . dosis harian maks: 40mg dlm maks 20mg dosis tunggal
|
Granulositopenia, koestasis sblum terapi dmulai, sblumnya sdh terjadi
kerusakan sumsum tulang
|
Reaksi alergi kulit,mual,muntah,rasa tdk nyaman pd
epigastrium,artralgia, parestesis,kehilangan daya pengecapan,alopesia,
mialgia,sakit kepala,pruritus,mengantuk, neuritis,edema,vertigo.
|
|
2.2.3 Obat Antidiabetik
a.
Golongan sulfonilurea
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
DAONIL/SEMI-DAONIL
(Sanofi Aventis)
|
Glibenklamid
|
DM tipe 2
(NIDDM), dimana kadar gula darah tidak dapat dikendalikan secara adekuat
dengan diet, latihan fisik dan penurunan berat badan saja.
|
Dosis
awal ½-1 tablet Daonil atau 1-2 tablet semi-Daonil, diberikan 1x sehari.
|
DM tipe
1, koma diabetikum, dekompensasi metabolik diabetik,
|
Gangguan
gastrointestinal, reaksi hipersensitivitas, diskrasia darah.
|
Merangsang
pelepasan insulin dari sel b, sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin.
Di dalam tubuh sulfonilurea akan terikat pada reseptor spesifik sulfonilurea
pada sel beta pankreas. Ikatan tersebut menyebabkan berkurangnya asupan
kalsium dan terjadi depolarisasi membran. Kemudian kanal Ca+ terbuka dan
memungkinkan ion-ion Ca2+ masuk sehingga terjadi peningkatan kadar Ca2+ di
dalam sel. Peningkatan tersebut menyebabkan translokasi sekresi insulin ke
permukaan sel. Insulin yang telah terbentuk akan diangkut dari pankreas
melalui pembuluh vena untuk beredar ke seluruh tubuh. Obat ini hanya efektif
bagi penderita NIDDM yang tidak begitu berat, yang sel-sel betanya masih
bekerja cukup baik. Golongan ini mampu menurunkan kadar gula puasa 60-70
mg/dL dan menurunkan HbA1c 1,5-2 %.
|
Glibenklamid (Indofarma)
|
Tiap
tablet mengandung
glibenklamida 5 mg.
|
Diabetes
militus pada orang dewasa, tanpa komplikasi yang tidak responsif dengan diet
saja.
|
Dosis tunggal 5mg pagi hari. Jika kadar glukosa darah tdk dpat
dikontrol dosis dapat ditingkatkan. Dosis total sehari dapat diminum bersama
makan pagi atau setengah jam sebelumnya.
|
Hiperglikemia, DM tipe I, penyakit hati, gagal ginjal berat, kehamilan/menyusui,
gangguan fungsi adrenal,hipersensitivitas terhadap obat, operasi.
|
Kadang-kadang
terjadi gangguan saluran cerna seperti: mual, muntah dan nyeri epigastrik.
Sakit kepala, demam, reaksi alergi pada kulit. |
Glibenklamida
adalah hipoglikemik oral derivat sulfonil urea yang bekerja aktif menurunkan
kadar gula darah. Glibenklamida bekerja dengan merangsang sekresi insulin
dari pankreas. Oleh karena itu glibenklamida hanya bermanfaat pada penderita
diabetes dewasa yang pankreasnya masih mampu memproduksi insulin. Pada
penggunaan per oral glibenklamida diabsorpsi sebagian secara cepat dan
tersebar ke seluruh cairan ekstrasel, sebagian besar terikat dengan protein
plasma. Pemberian glibenklamida dosis tunggal akan menurunkan kadar gula
darah dalam 3 jam dan kadar ini dapat bertahan selama 15 jam. Glibenklamida
diekskresikan bersama feses dan sebagai metabolit bersama urin.
|
Diabinese (Pfizer)
|
Klorpropamid
|
Terapi
tambahan terhadap diet untuk
menurunkan kadar glukosa darah pada pasien NIDDM yg mengalami hiperglikemia
yg tdk dpat dikendalikan dgn diet saja.
|
Tablet 100 mg ; tablet
250 mg dan pasien paruh baya 250 mg/hari, usia lebih tua 100-125 mg/hari.
Aturan pakai 3 x sehari bersama makanan.
|
diabetes juveil, NIDDM
berat atau tidak stabil. Ketoasidosis, pembedahan, infeksi berat, trauma, ggn
fungsi hati, ginjal atau tiroid. Hamil.
|
ikterus
kolestatik, reaksi seperti disulfiram, mual, muntah, diare, tidak nafsu makan
|
|
Aldiab
(Merck)
|
Glipizide
|
NIDDM
yang tidak membutuhkan insulin
|
Dosis
awal 5mg sebelum makan pagi. Lansia
dan pasien dgn penyakit hati : 2,5mg maksimal 40mg/hari
|
Diabetic
ketoasidosis, diabetes pada usia muda, insufisiensi hati, dan ginjal berat.
|
Hipoglikemia,
gangguan GI, reaksi alergi kulit, reaksi hematologi, porphyria.
|
|
Diamicron
MR (Sevier)
|
Gliclazide
|
DM tipe
2
|
1-4
tablet dosis tunggal
|
Gagal
ginjal parah, kerusakan hati parah, hipokalemia, kecelakaan kardiovaskuler
baru
|
Mual,
sakit kepala, ruam, gangguan GI, hipoglikemia, vaskulitis, peninggian enzim
hati
|
|
Glurenorm
(Boehringer Ingelheim)
|
Gliquidone
|
NIDDM
yg tidak cukupdikendalikan dgn diet saja
|
Terapi
baru : awal ½ tablet (15mg). Dosis lazim : 45-60 mg/hari, diberikan dlm 2-3
dosis terbagi.
|
IDDM,
koma dan pre-koma diabetic. DM dgn komplikasi asidosis & ketosis, alergi
trhadap sulfonamide porfiria, gagal ginjal, penyakit hati berat, penyakit
infeksi akut. Hamil, laktasi.
|
Ggn GI,
sakit kepala.
|
|
b.
Golongan Biguanid
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
||
GLUCOPHAGE
(Merck)
|
Metformin
HCl
|
Pengobatan
awal untuk NIDDM dengan berat badan lebih atau normal dan diet gagal. Terapi
tunggal pada kegagalan sulfonilurea primer dan sekunder. Terapi tambahan pada
IDDM untuk menurunkan dosis insulin yang dibutuhkan
|
Tablet
500 mg Awal 1 tablet 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 1 tablet 3 kali
sehari, maks 1 tablet 3 kali sehari.
|
DM yang
koma, ketoasidosis, kerusakan fungsi ginjal yang serius, penyakit hati yang
kronik, gagal jantung, infark miokard, alkoholisme, penyakit kronik dan akut
yang berhubungan dengan hipoksia jaringan, riwayat penyakit yang berhubungan
dengan asidosis laktat, syok, hipersensitivitas
|
Gangguan
gastrointestinal, asidosis laktat.
|
Golongan
Biguanida ini mempunyai efek menurunkan kadar gula darah yang meningkat pada
penderita diabetes, tetapi tidak meningkatkan sekresi insulin. Penurunan
kadar gula darah ini disebabkan oleh peningkatan asupan glukosa ke dalam
otot, penurunan glukoneogenesis yang meningkat dan penghambatan absorpsi
glukosa intestinal. Metformin meningkatkan sensitivitas insulin di hati dan
jaringan periferal (otot). Mekanisme pasti bagaimana metformin dapat
meningkatkan sensitivitas insulin masih diteliti. Tetapi mungkin berhubungan
dengan adanya adenosine-5-monofosfat yang mengaktifkan aktivitas protein kinase,
tirosin kinase dan glukosa transporter.
|
||
Forbetes
(Sanbe)
|
Metformin HCl
|
Terpai DM onset dewasa dg obesitas atau BB normal &
hiperinsulinemia yg tdk responsive thdp diet saja. NIDDM & IDDM
|
Awal 1 tab 850mg 2x /hari ata 1 tab 500mg 3x/ hari
|
Gangguan fungsi ginjal dgn serum kreatinin, kerusakan hati
|
Rasa kecap logam,nyeri abdomen, mual, muntah,diare & anoreksi ;
pruritus, eritema, ruam,urtikaria, Sindrom Meniere & manifestasi alergi
lain, penurunan absorpsi vit B12.
|
Penyerapan
oleh usus baik sekali dan obat ini dapat digunakan bersamaan dengan insulin
atau sulfonilurea. Metformin mencapai kadar puncak dalam darah setelah 2 jam
dan diekskresi melalui urin dalam keadaan utuh dengan waktu paruh 2-5 jam.
Metformin mempunyai bioavailabilitas oral sekitar 50-60%, kelarutan rendah
pada lemak & memiliki volume distribusi pada cairan tubuh. Metformin
tidak dimetabolisme dan tidak berikatan dengan protein plasma. Metformin
dieliminasi melalui sekresi tubular ginjal dan filtrasi glomerular. Waktu
paruh metformin yaitu 6 jam, secara farmakodinamik efek antihiperglikemia
metformin > 24 jam.
|
||
Diabex/Diabex Forte (Combiphar)
|
Metformin HCl
|
Diabetes pada orang dewasa yg kelebihan BB dan tdk terkontrol dgn diet
|
Diabex : 1 tablet 3 kali sehari
Diabex Forte : 1 tablet 2 kali sehari
maksimal 3gr/hari
|
Koma diabetikum, ketoasidosis, kerusakan fungsi ginjal parah, penyakit
hati kronis, alkoholisme, syok.
|
Gangguan GI. Lactic asidosis.
|
|
||
c.
Golongan Acarbose
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
Glucobay (Bayer)
|
Acarbsoe
|
Sebagai
tambahan pada terapi OHO sulfonilurea atau biguanida pada DM yang tak dapat dikendalikan dengan diet dan
obat-obat tersebut
|
Dosis awal 50 mg dan dinaikkan
secara bertahap sampai 150-600 mg/hari. Dianjurkan untuk mengkonsumsinya
bersama segelas penuh air pada suap pertama sarapan/makan (bersamaan dgn makanan).
|
Pasien <18 tahun, kelainan intestinal kronik dgn ggn pencernaan dan
absobrsi, keadaan yg dpat perburukan akibat bertambahnya gas, kerusakan ginjal
berat. Hamil, laktasi.
|
Sering buang angin, dan bertambahnya bising di usus, kadang-kadang
diare dan nyeri perut.
|
Menghambat enzim α-glukosidase yang terletak pada dinding usus halus
dan menghambat enzim α-amilase pancreas, sehingga secara keseluruhan
menghambat pencernaan dan absorpsi karbohidrat. Acarbose tidak merangsang
sekresi insulin oleh sel-sel β-Langerhans kelenjar pancreas.
|
Insulin
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
Actrapid
Hm/ Actrapid Hm Pen Fill (Ferron/Novo Nordisk)
|
Larutan
netral dari monokomponen insulin manusia. Rekombinan DNA asli.
|
Diabetes mellitus
|
Jika
digunakan sebagai terapi tunggal, biasanya diberikan 3 x atau lebih sehari.
Penfill SK, IV,1M. Harus digunakan dengan Novo pen 3 & jarum Nolvofine 30
G x 8 mm. Tidak dianjurkan untuk pompa insulin. Durasi daya kerja setelah
injeksi SK: Onset ½ jam, puncak: 1-3 jam. Terminasi setelah 8 jam.
(berikan 30 menit sebelum makan)
|
Hipoglikemia,
insulinoma. Penggunaan pada pompa insulin.
|
Jarang,
alergi & lipoatrofi.
|
Insulin
merupakan hormon anabolik dan antikatabolik. Insulin berperan dalam
metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Insulin yang diproduksi secara
endogen dipecah dari peptida proinsulin yang lebih besar di sel beta pankreas
ke peptida aktif dari insulin dan peptida-C, yang dapat digunakan sebagai
tanda dari produksi insulin endogen. Semua preparat insulin yang dijual
mengandung hanya peptida insulin yang aktif.
|
Lantus
|
Insulin glargine
|
Untuk dewasa,remaja, anak ≥6 thn dengan DM yg memerlukan terapi
insulin
|
Dosis bersifat individual. 1x sehari secara injeksi SK, diberikan pd
waktu yg sama tiap hari
|
Hipoglikemia
|
Gangguan visual temporer, lipoatrofi, jarang reaksi alergi berat,
edema, bronkospasme, hipotensi dan syok
|
|
Humalog/Humalog
Mix 25 (Eli Lilly)
|
Per
Humalog Insulin lispro. Per Humalog Mix 25 Insulin lispro 25%, insulin lispro
protamine suspensi 75%.
|
Utk pasien
DM yg
memerlukan insulin utk memelihara
homeostasis normal glukosa. Humalog Stabilisasi awal utk DM. dpt dignkn brsm insulin
manusia kerja lama utk pemberian
pra-prandial.
|
Dosis
bersifat individual. Injeksi SK Aktivitas kerja cepat dari obat ini membuat
obat ini dapat diberikan mendekati waktu makan (15 menit sebelum makan).
|
Hipoglikemia.
Humalog Mix 25 tidak untuk pemberian IV.
|
Lipodistrofi,
reaksi alergi lokal & sistemik, hipoglikemia.
|
|
2.2.4 Obat Hormon
Kortikosteroid
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
Prednison Novarindo (Novarindo)
|
Prednisone
|
Reumatisme ,demam reumatik, alergi pada asma bronkial
|
Dewasa : 1-4 tab/hari
|
Tukak lambung, TBC aktif,hipertensi, gangguan neurologic, gangguan
hati & ginjal, DM.
|
Gangguan keseimbangan cairan tubuh & elektrolit, gngguan
muskoloskeletal,gngguan GI,gangguan dematologik,gangguan neurologic,gangguan
endokrin.
|
Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein.
Molekul hormone memasuki sel melewati membrane plasma secara difusi pasif.
Hanya di jaringan target hormone ini bereaksi degan reseptor protein yg
spesifik dlm sitoplasma sel dan membentuk kompleks reseptor-steroid. Komplek
ini mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nucleus dan
berikatan dgn kromatin.
|
Dexa-M (Dexa Medica)
|
Dexamethasone
|
Alergi dan peradangan yang berespon baik terhadap terapi
kortikosteroid
|
Tab dws 1 tab 2-4 x/hr. Anak 0,006-0,04 mg/kg/BB atau
0,235-1,25 mg/m² 1-2 x/hr (IM/IV)
|
Ulkus peptic,osteoporosis, infeksi akut, laktasi
|
Retensi cairan & elektrolit, meningkatkan kemungkinan infeksi,
gangguan pertumbuhan, Sindroma Cushing,amenorea, Hiperhidrosis, gangguan
mental.
|
|
Lameson (Lapi)
|
Metilprednisolon
|
Kelainan endokrin, kolagen, asma bronchial, rhinitis alergi,
dermatitis
|
Awal : 4-48 mg/ hari
kemudian diturunkan bertahap sampai dosis efektif terendah utk pemeliharaan
Anak : 0,8-1,1 mg/kg bb
|
TBC, infeksi jamur sistemik, pemberian vaksinasi, menyusui,
osteoporosis berat.
|
Retensi Na & cairan , gangguan penyembuhan luka,gangguan
metabolisme karbohidrat, gangguan otot.
|
|
Kenacort (Bristol-Myers Squibb)
|
Triamsinolon 4 mg
|
AR dan demam reumatik, asma bronchial, rhinitis vasomotor, leukemia,
limfosarkoma, peny. Hodengankin, fibrosis paru, bursitis akut.
|
Dewasa : sehari 4-48 mg
|
TBC aktif, laten atau menyembuh, psikosis akut
|
Fraktur spontan, ulkus peptikum, perubahan cushingoid, purpura,
kemerahan pada muka, berkeringa, akne. Striae, hirsutisme, vertigo, sakit
kepala, tromboemboli, nekrosis asetik, angiitis nekrotik, pankreatitik akut,
esofagitis ulseratif, lemah otot, peningkatan TIK, papil edema, katarak
subskapar.
|
|
2.2.5 Obat
Hormon Reproduksi
a. Hormon Laki-laki
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
Andriol (organon)
|
Testosterone undekanoat 40 mg yang dilarutkan dalam asam oleat
|
Terapi pengganti testosterone pada kelainan hipogonadal pria primer
atau sekunder
|
Dosis awal : sehari 2x0-160 mg selama 2-3 minggu; dosis pemeliharaan,
sehari 40-120 mg; kap andriol harus diminum setelah makan, bila perlu dengan
sedikit air dan ditelan tanpa dikunyah.
|
Diketahui atau diduga adanya karsinoma prostat atau mamma.
|
Priapismus & gejala lain dari stimulasi seksual berlebihan.
Perkembangan seks prekoks pada anak lelaki prapubertas. Oligosperma &
penurunan vol ejakulasi. Retensi air & garam. Keluhan GI.
|
Didalam gen progesterone hanya mempunyai reseptor tunggal yang
memproduksi dua isoform PR-A dan PR-B. kedua isoform PR ini mempunyai
ligand-binding domain yg identik. Antagonis progesterone juga akan
menyebabkan dimerisasi resptor dan pengikatan dengan DNA.
|
Proviron
|
Mesterolone
|
Defisiensi androgen & infertilitasi pd pria
|
Awal tab 3-4 x/hr (75-100 mg/hari) selama beberapa bulan pemeliharaan
: 2-3 tab/hr (50-75 mg/hr)
|
Karsinoma prostat, pernah atau sedang mengalami tumor hati
|
Jika ereksi sering terjadi atau berlangsung terus-menerus, dosis dikurangi
atau dihentikan.
|
|
b. Hormon Perempuan
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
Anore ( Kalbe Farma )
|
Noretisteron
|
Amenore primer dan sekunder, sindrom pramenstruasi
|
3x1 tab selama 10 hari
|
Hamil, laktasi, tromboemboli, gagal hati berat, kanker payudara,
pendarahan vagina yg tak terdiagnosa
|
Perubahan pola pendarahan vagina, peningkatan ukuran leuomioma uteri,
kandidiasis vagina
|
Estrogen mempunyai dua jeis reseptor, yaitu ERα dan ERβ yg berasal
dari gen yg berbeda dan ada di inti sel. Senyawa yang bersifat antagonis juga
akan menyebabkan dimerisasi dan
terikat DNA. Kedua ER dapat meningkatkan atau menurunkan sintesis mRNA dari
gen target.
|
Lynoral (schering-plough)
|
Ethinylestradiol
|
Gangguan siklus menstruasi, misalnya amenore primer & sekunder
terseleksi
|
0,05 mg/hari selama 25 hari. Hari ke-16 s/d hari ke-25 ditambahkan
progesterone. Ulangi selama ≥3 siklus.
|
Hamil, penyakit
serebrovaskular, hipertensi berat, penyakit hati berat, diketahui atau curiga
tumor tegantung estrogen, hyperplasia endometrial, hiperlipoproteinemia,
herpes gestasional. Pendarahan vagina tak terdiagnosa.
|
Gangguan GI, ikterus kolestatik, thrombosis, peningkatan TD, migren,
perbahan mood, retensi cairan, perubahan BB, perubahan payudara, perdarahan
intermenstural, poliferasi endometrium, peningkatan ukuran fibromiomata
uteri, sakit kepala.
|
|
Norelut (dexa Medica)
|
Noretisteron 5 mg
|
Amenore, perdarahan rahim abnormal disebabkan ketidakseimbangan
hormonal
|
Sblm penggunaan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dipastikan
bahwa pasien tidak hamil. Amenore dan prdarahan rahim, 5-sehari 20 mg.
endometriosis ; dosis awal, sehari 10 mg selama 2 minggu dan dosis dapat
ditambahan sehari 5 mg setiap minggu, terapi dpt dilanjutkan selama 6-9 bln,
jika masih terjadi perdarahan tetapi hrs dihentikan smntra
|
Tromboflerbitis, kanker payudara, aborsi, perdarahan vaginal yang
tidak dapat didiagnosis, gangguan berat fugsi hati, hipersensitif
|
Perdarahan, spotting, amenore, edema, perubahan BB, erosi, dan sekresi
servikal, kolestatik jaundice, alergi tanpa atau disertai dengan pruritus,
melasma atau kloasma dan depresi mental.
|
|
Progynova
|
Estradiasol valerate
|
Terapi sulih hormone utk defisiensi estrogen yg disebabkan menopause
alamiah atau kastrasi. Pencegahan osteoporosis pasca monopause
|
2 mg/hr
|
Hamil dan laktasi, pendarahan vagina, diketahui atau diduga adanya
kanker payudara, keganasan yg diakibatkan hormone seks
|
Gangguan system reproduksi & payudara, gangguan kulit dan jaringan
subkutan serta system saraf, palpitasi, edema dank ram otot.
|
|
2.2.6
Kontrasepsi Hormonal
Obat
|
Komponen
|
Indikasi
|
Dosis
|
Kontra indikasi
|
Efek samping
|
Mekanisme kerja
|
Microdiol (Kimia farma)
|
Norgestel 0,15 mg, ethyl estradiol 0,03 mg
|
Kontrasepsi oral
|
Sehari 1 tablet sebelum tidur, mulai pada hari pertama haid dan
seterusnya mengikuti nomor dan anak panah pada blister
|
Hamil, gangguan fungsi ginjal berat, jaundis atau gatal hebat selama
kehamilan, tumor hati, riwayat atau adanya proses tromboemboli pada arteri
atau vena dan keadaan yang merupakan predisposisi peny tersebut; anemia bulan
sabit, kanker payudara yang telah ada/yang diterpi, diabetes berat dengan
perubahan vascular, gangguan metabolism lemak, riwaya herpen pada kehamilan,,
otosklerosis yang bertambah buruk selama kehamilan
|
Mual
|
Mengahambat ovulasi melalui
penuruna frekuensi sinyal hormone GnRH oleh hipotalamus. Hal ini akan
mengakibatkan menurunnya pelepasan hormone FSH. Efek ini terutama disebabkan
oleh progestroge, sedankan estrogen berperan dalam menstabilkan endometrium
dgn harapan mengurangi pendarahan serta menghambat ovulasi.
|
Diane 35 (Bayer Schering Pharma)
|
Cyproterone acetate 2 mg, ethinyl estrdiol ,035 mg
|
Kontrasepsi oral. Jerawat pada pasien yang menggunakan kontrasepsi
|
1 tab/hr dimulai pada hari ke-1 dari siklus menstruasi s/d hari ke-21
diikuti masa istrahat selama 7 hari
|
Hamil, laktasi, gangguan fungsi hati berat, ada/riwayat prodromi
thrombosis, riwayat migren dengan gejala neurologis, anemia sel sabit,
pancreatitis, diketahui atau diduga adanya keganasan yang dipengaruhi hormone
steroid, tumor hati, tromboembolik vena/arteri, DM berat, perdarahan vag yang
abnormal.
|
Perlunakan payudara, nyeri pada payudara, sakit kepala, perasaan
depresi, mual, nyeri perut, perubahan BB.
|
|
Microgynon
|
levonorgestrel
|
Kontrasepsi oral
|
1 tab/hr sbelum tidur
|
Trombosis vena atau arterial, prodromal dari thrombosis. Migrein dgn
gejala neurologi fokal
|
Perlunakan & nyeri pd payudara. Sakit kepala, perubahan suasana
hati/depresi, perubahan BB, mual, nyeri perut
|
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar
endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid,
kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Pada
makalah ini dibahas :
v Hormon hipotalamus dan hipofisis
v Hormon tiroid dan antitiroid
v Antidiabetik dan insulin
v Hormon kortikosteroid
v Hormon reproduksi
v Kontrasepsi hormonal
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung
disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem
kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau
kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini
disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
3.2 Saran
Penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah
ini di kemudian hari.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Posting Komentar
Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^