Makalah SO.......
BAB II
PEMBAHASAN
OBAT MATA
Antiinfeksi
Obat mata
golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya
infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea
mata luka/ulkus. Kebanyakan infeksi mata superfisial akut dapat diobati secara
topikal. Blefaritis dan konjungtivitis sering disebabkan oleh stafilokokus;
sedangkan keratitis dan endoftamitis mungkin bisa disebabkan oleh bakteri,
virus, atau jamur. Blefaritis bakterial dapat diobati dengan pemberian salep
mata antibakteri di kantung konjungtiva atau di pelupuk mata.
Hampir semua
kasus infeksi konjungtiva akut dapat sembuh dengan sendirinya. Antibakteri
tetes mata atau salep mata digunakan bila diperlukan tindakan pengobatan.
Respons yang kurang baik terhadap pemberian obat menunjukan konjungtivitis
kemungkinan disebabkan oleh virus atau alergi. Konjungtivitis gonokokus diobati
dengan antimikroba sistemik dan topikal. Sementara itu, ulkus kornea dan
keratitis perlu penanganan oleh dokter spesialis dan mungkin membutuhkan
penggunaan antimikroba subkonjungtival atau sistemik. Endoftalmitis adalah
kedaruratan medik yang juga membutuhkan penatalaksanaan oleh dokter spesialis
dan sering membutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik parenteral,
sub-konjungtival atau sistemik.
Kandungan obat
antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang harus steril dan inert
(tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak bereaksi dengan zat aktifnya/obat)
dalam bentuk tetes atau salep, juga zat aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik
atau antivirus dengan berbagai golongan.
Obat
antiinfeksi untuk mata dibagi lagi dalam beberapa bagian yakni antibakteri,
antijamur, dan antivirus, yang masing-masing golongan tersebut ada spesialisasi
tersendiri khusus untuk obat-obatnya. Golongan senyawa obat khusus untuk
antibakteri dan antijamur yakni: asam fusidat, firamisetin sulfat, gentamisin,
kloramfenikol, levofloksasin, neomisin sulfat, polimiksin B sulfat,
ciprofloxacin, tobramisin, dibekasin, oxitetrasiklin, sulfasetamid, dan tetrasiklin.
Sementara golongan senyawa obat yang termasuk antivirus yakni: asiklovir dan
idoksuridin untuk infeksi herpes simpleks seperti ulcer kornea.
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
Beredar
|
Gentamisin
|
Konjungtivitis,
keratitis, keratokunjungtivitis, tukak kornea, blefaritis, dan sakit mata
lainnya yang rentan terhadap gentamisin.
|
Hipersensitif terhadap golongan obat gentamisin
|
Pandangan kabur, iritasi sementara. Lebih jarang terjadi: mata kering, nyeri okular.
|
1 tetes pada mata yang sakit 3 kali sehari. Gunakan
berselang minimal 10 menit.
|
golongan
aminoglikosida yang efektif untuk menghambat bakteri penyebab infeksi pada
mata.
|
Danigen (Dankos) Tetes mata (K);
Garexin (Global Multi Pharmalab) Salep mata
3mg/ml; tetes mata 3mg/ml (K);
Genoint (Erela) salep mata 0.3%; tetes mata
Isotict timact (Fahrenheit) tetes mata 0.3%,
0.5% (K);
Sagestam (Sanbe Farma) tetes mata dan tetes
telinga 3mg/ml (K);
Ximex konigen (Konimex) tetes mata 0.3% (K).
|
Ciprofloxacin
|
Ulkus kornea
yang disebabkan oleh bakteri/ virus. Dan juga untuk Konjungtivitis (radang
selaput ikat mata) yang disebabkan oleh strain bakteri yang rentan terhadap
ciprofloxacin atau golongan kuinolon lainnya.
|
Hipersensitif
terhadap Siprofloksasin atau golongan kuinolon lainnya.
|
Rasa terbakar
atau rasa tidak enak setempat, gatal-gatal, edema kelopak mata, mata berair.
|
Ulkus kornea : 2 tetes tiap 15 menit selama 6 jam
pertama, lalu 2 tetes tiap 30 menit selama sisa hari pertama. Hari kedua : 2
tetes tiap jam. Hari ke-3 sampai hari ke-14 : 2 tetes tiap 4 jam.
Konjungtivitis : 1-2 tetes
tiap 2 jam selama 2 hari & 1-2 tetes tiap 4 jam selama 5 hari berikutnya.
|
Ciprofloxacin
bekerja dengan cara menghambat subunit A pada DNA-gyrase (topoisomerase) yang
merupakan bagian esensial dalam proses sintesa DNA bakteri.
Siprofloksasin
efektif terhadap bakteri gram-negatif dan gram-positif.
|
Baquinor (Sanbe Farma) Tetes mata 3mg/ml (K);
Isotic Renator (Fahrenheit) tetes mata 3mg/ml
(K);
Ximex Cylowam (Konimex) Tetes mata 0.3% (K).
|
Kloramfenikol
|
Blepharitis,
catarrhae, conjunctivitis, traumatic keratitis, trachoma, ulcerative
keratitis
|
Penderita
yang hipersensitif terhadap Kloramfenikol
|
Rasa pedas sementara, laporan yang jarang mengenai
anemia aplastik; pasien yag hipersensitif terhadap golongan obat ini.
|
1 tetes pada mata yang sakit 3 kali sehari gunakan
berselang minimal 10 menit dari penggunaan obat penurun tekanan okular yang
lain.
|
Kloramfenikol memiliki spektrum yang luas sebagai antibakteri sehingga dapat
mengatasi infeksi akibat mikroba/bakteri patogen.
|
Cendofenicol (Cendo) salep mata 1%; tetes mata 0.25%, 0.5%, 1% (K);
Cloramidina
(Armoxindo)
salep mata 1% (K);
Colme
(Interbat)
tetes mata 0.5% (K);
Erlamycetin (Erela) Salep mata 1%; tetes mata 5mg/ml (K);
Isotic Salmicol (Fahrenheit) tetes mata 0.5%
(K);
Kemicetine (Dankos) Salep mata 1%; Tetes mata 10mg/ml (K);
Reco (GMP) tetes mata 0.5% salep mata 1%
(K);
Spersanicol (Novartis) salep mata 1%, tetes mata
5mg/ml (K);
*Albucetine (Cendo) salep mata, tetes mata (K);
*Kloramixin (Armoxindo) tetes mata (K)
|
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
beredar
|
Tobramisin
|
Terapi infeksi
bagian luar mata dan adneksanya disebabkan bakteri yang peka.
|
Hipersensitif
terhadap tobramisin
|
Hipersensitif,
gatal dan bengkak pada kelopak mata, eritema konjungtiva, toksisitas okular
lokal
|
Ringan atau sedang: 1-2 tetes
setiap 4 jam;
Berat: 2 tetes per
jam hingga sembuh
|
Antibiotika
kelompok aminoglikosida yang larut dalam air dan spektrum luas yang aktif
terhadap bakteri patogen Gram-negatif dan Gram-positif pada mata.
|
Bralifex (Sanbe Farma) tetes mata (K);
Isotic Tobryne (Fahrenheit) tetes mata (K);
Tobrex (Alcon) tetes mata 0.3%, salep mata
0.3% (K)
*Bralifex Plus (Sanbe) tetes mata 3mg/ml (K);
*Tobradex (Alcon) tetes mata, salep mata (K)
|
Dibekasin/
Dibekasin Sulfat
|
Ulkus kornea,
infeksi glandula tarsal, kordeolum, blefaritis, dakriosistitis,
konjungtivitis, keratitis, episkleritis.
|
Hipersensitif
terhadap golongan dibekasin
|
Iritasi atau
sensitisasi
|
Sehari 4 x 2
tetes
|
Antimikroba-antibakteri
|
Dibekacin Meiji
(Meiji) tetes mata 3mg/ml (K)
|
Oksitetrasiklin/Oksitetrasiklin
HCl
|
Infeksi okular
superfisial yang mengenai konjungtiva dan/ kornea
|
Hipersensitif
|
Reaksi Alergi
|
Oleskan dalam
sehari 4-6 kali ke kantong konjungtiva
|
Oxytetracycline bersifat
bakteriostatik dengan cara menghambat sintesis protein bakteri
|
Terramycin (Pfizer) salep mata 1% (K);
*Terracortril (Pfizer) Salep mata (K)
|
Sulfasetamid/
Sulfasetamid Natrium
|
Tukak kornea,
blefaritis, blefarokonjungtivitis, konjungtivitis kronik, dakriosistitis,
trakom, pencegahan infeksi pada abrasi kornea, laserasi atau terbakar,
pengeluaran benda asing dari mata
|
Hipersensitif
terhadap golongan sulfasetamid/ sulfasetamid natrium
|
Reaksi alergi
dan infeksi
|
1-2 tetes dam
diulangi paling sedikit 4 kali sehari selama beberapa hari
|
aktivitas
antimikroba dengan spektrum luas, dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan
berbagai jenis bakteri, baik gram positif maupun gram negatif
|
Albucid (Nicholas) tetes mata (T)
Albuvit (Cendo) tetes mata 10% (T);
Bleph-10 Allergan (Darya Varia)
tetes mata (K);
Cendocetamide (Cendo) salep mata 100mg/g,
tetes mata 10%, 15% (T);
Dansemid (Dankos) tetes mata 15% (K);
*Cendocetapred (Cendo) tetes mata, salep mata
(K);
*Albucetine (Cendo) salep mata, tetes mata (K);
|
Tetrasiklin/
Tetrasiklin HCL
|
Infeksi
superfisial oleh bakteri gram positif dan negatif, protozoa, virus dan
ricketsia.
|
Hipersensitif
|
Pada individu
tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi seperti urtikaria, edema palpebra
serta menjadi peka terhadap cahaya (fotosensitasi kulit)
|
Sehari 3-4
kali, dioleskan pada bagian mata yang sakit
|
Menghambat
sintesis protein bakteri dan bersifat bakteriostatik, bersifat menghambat
baik untuk bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif
|
Enkacyclin (Kimia Farma) Salep mata (K);
Erlacyclin (Erela) Salep mata (K)
|
Asiklovir
|
Keratitis
Herpes Simpleks
|
Hipersensitif
|
Rasa pedih
ringan sementara keratopati, blefaritis, konjungtivitis.
|
Sehari 5 kali
dengan interval 4 jam 1 cm salep ditempatkan pada kantung konjungtiva bawah,
dilanjutkan 3 hari setelah sembuh.
|
Di
dalam sel, asiklovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif acyclovir
trifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan
replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA virus tanpa mempengaruhi
proses sel yang normal.
|
Termiral (Sanbe) Salep mata (K)
|
Kortikosteroid dan Antiinflamasi
Kortikosteroid yang digunakan secara lokal (seperti
tetes mata, salep mata, atau injeksi subkonjungtival) atau secara oral dan
sistemik memiliki peranan penting dalam pengobatan inflamasi segmen anterior,
termasuk yang disebabkan oleh pembedahan. Tiga risiko yang berhubungan dengan
penggunaan kortikosteroid yakni: mata merah, glaukoma steroid dan katarak
steroid.
Peradangan pada mata sering juga disebabkan oleh
infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi. Gejala yang dirasakan pasien misalnya
mata berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran mata,
silau, buram atau kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada
penyebabnya dapat berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur
dan antivirus.
Sediaan lain yang digunakan untuk pengobatan topikal
inflamasi dan konjungtivitis alergi meliputi antihistamin, lodoksamid dan
natrium kromoglikat. Sediaan topikal antihistamin seperti tetes mata yang
mengandung antazolin sulfat, ketotifen, levokasbatin, dan olopatadin dapat
digunakan untuk konjungtivitis alergi. Tetes mata natrium kromoglikat mungkin
berguna untuk keratokonjungtivitis vernal dan konjungtivitis alergi lainnya. Tetes
mata lodoksamid digunakan untuk konjungtivitis alergi termasuk yang musiman.
Tetes mata diklofenak juga digunakan untuk konjungtivitis alergi musiman.
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
beredar
|
Betametason
|
Alergi kronik
dan akut berat, inflamasi pada mata yang responsif terhadap steroid, atau
alergi pada mata.
|
Hipersensitif,
kondisi-kondisi bakteri, virus, jamur, tuberkulosa, atau purulen pada mata,
glaukoma atau herpetik keratitis.
|
Reaksi
Hipersensif, tekanan intra okuler naik, penglihatan kabur, katarak
|
Dosis awal,
teteskan 1-2 tetes pada mata yang sakit setiap jam pada siang hari dan setiap
2 jam pada malam hari, bila mulai membaik, gunakan 1 tts setiap 4 jam,
selanjutnya sehari 3-4 kali 1 tetes.
|
Betametason adalah glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek
sebagai antiinflamasi dan imunosupresan. Betametason menstabilkan leukosit
lisosomal, mencegah pelepasan hidrolase perusak asam dari leukosit,
menghambat akumulasi makrofag pada daerah radang.
|
Betam-opthal (Sanbe Farma) tetes mata 0.1%
(K);
*Garasone (Schering-Plough) tetes mata (K)
|
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
beredar
|
Deksametason
|
Keadaan mata
yang responsif terhadap terapi dengan deksametason, radang mata disertai
dengan infeksi bakteri, luka pada kornea.
|
Hipersensitif,
infeksi herpes simpleks akut dan penyakit virus lainnya pada kornea dan
konjungtiva, tuberkulosis pada mata, jamur pada mata, trakoma, infeksi
purulen akut pada mata.
|
Sensitasi alergi,
peningkatan tekanan intraokular, potensi terjadinya glaukoma, pembentukan
katarak subkapsular posterior
|
Untuk mata 1-2
tetes pada mata yang sakit hingga 6 kali sehari atau lebih sering jika
diperlukan.
|
merupakan
kortikosteroid sintetik yang berkhasiat sebagai anti inflamasi (anti radang)
yang ditimbulkan oleh mikroorganisme, zat kimia, iritasi termis, trauma,
maupun allergen. Peradangan dapat ditekan dengan cara menghambat kerja
zat-zat seperti prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi.
|
Alletrol (Erela) tetes mata 0.1% (K);
Cendometason (Cendo) tetes mata 1mg/ml (K);
Isopto-Dex (Alcon) tetes mata 0.1%, salep mata
0.1% (K);
*Tobradex (Alcon) tetes mata, salep mata (K);
*Danigen Plus (Dankos) tetes mata (K)
|
Fluorometolon
|
Pengobatan
lokal inflamasi (jangka pendek)
|
Erosi kornea,
ulkus kornea, keratokonjungtivitis karena virus, tuberkulosis mata, penyakit
mata karena jamur atau penyakit mata supuratif.
|
Peningkatan
tekan intraokular dan glaukoma, herpes kornea, keratomikosis, perforasi
kornea.
|
Gunakan tetes
mata 2-4 kali/hari (mula-mula tiap jam untuk 1-2 hari, kemudian frekuensi
dikurangi.
|
Menekan
radang, sama dengan golongan kortikosteroid lainnya.
|
Flumetholon (Ferron) tetes mata 0.02%, 0.1% (K)
|
Hidrokortison
Asetat (Kombinasi)
|
Blefaritis,
konjungtivitas akut dan menahun, keratokonjungtivitas, keratitis, skleritis
episkleritis dan gangguan pada mata yang cenderung mengalami infeksi dan
membutuhkan pengobatan dengan steroid.
Pengobatan
lokal inflamasi.
|
Hipersensitif
|
tukak kornea,
peningkatan tekanan intraokular, gangguan daya penglihatan
|
Salep mata:
oleskan 2-4 kali sehari.
|
Hidrokortison adalah suatu hormon
glukokortikoid yang dihasilkan oleh korteks adrenal, hidrokortison memiliki
khasiat farmakologi sebagai anti radang, misalnya akibat trauma, alergi dan
infeksi. Hidrokortison juga memiliki daya immunosupresi dan anti alergi.
|
Kombinasi dengan kloramfenikol
Cendomycos (Cendo) Tetes mata (K);
Kemicort (Kalbe Farma) Salep mata, tetes mata
dan telinga (K);
Kombinasi dengan tetrasiklin:
Enpicortyn (Nicholas) salep mata (K);
Terra-Cortril Opth (Pfizer) salep
mata (K)
|
Tetrahidrozolin/Tetrizolin
|
Meredakan mata
merah karena iritasi mata ringan
|
Pasien dengan
glaukoma, atau yang hipersensitif dengan tetrahidrozolin.
|
Rasa seperti
tersengat, terbakar pada mata & hiperemia reaktif (jika digunakan dengan
berlebihan)
|
2-3 kali
sehari 1-2 tetes ke dalam mata yang sakit
|
Tetrahidrozolin HCl memberikan efek secara lokal
sehingga memberikan efek sebagai antialergi dan anti iritasi secara cepat
dengan konsentrasi tertentu.
|
Braito Original (Konimex) Tetes mata 0.05%
(T);
Ailin (Erela) Tetes mata 0.5% (T);
Isotic Clearin (Fahrenheit) Tetes mata
0.5mg/ml (T);
Santo (Sanbe) tetes mata 0.5 mg/ml (T);
Visine (Pfizer) tetes mata 0.05% (T);
Visolin (Darya Varia) Tetes Mata (T);
Visto (GMP) tetes mata 5mg/ml (T)
|
Midriatik dan Siklopegik
Digunakan
untuk memperlebar pupil mata, biasanya digunakan bila akan dilakukan
pemeriksaan pada mata untuk melihat detail mata. Tetes mata midriatik secara temporer akan menstimulasi pelebaran otot
iris pada mata.
Midriatik
biasa digunakan untuk alasan berikut ini:
- Relaksasi otot lensa mata dalam melakukan
fokus mata.
- Dalam operasi mata untuk menghindari luka
gores dengan memperlebar pupil mata (misal: operasi katarak).
- Untuk menghindari operasi katarak pada
penderita katarak kecil yang masih kecil.
- Post operatif Glaukoma.
- Pada anak-anak penderita amblyopia (mata
malas), midriatik digunakan sebagai terapi untuk memburamkan
pandangan mata agar otak anak terstimulasi.
Antimuskarinik
melebarkan pupil dan melumpuhkan otot siliaris; keduanya berbeda dalam potensi
dan lama kerja. Midriatik yang relatif lebih lemah, kerja singkat, seperti
tropikamid 0.5%, digunakan untuk funduskopi. Penggunaan Midriatik menyebabkan
pelebaran pupil mata sehingga lebih sensitif terhadap cahaya. Oleh sebab itu
selain obat penggunaan kacamata UV juga dapat membantu.
Berikut
beberapa golongan senyawa obat yang termasuk obat mata midriatik dan
sikloplegik: antimuskarinik (atropin sulfat, siklopentolat HCL, homatropin HBr,
Tropikamid), simpatomimetik (fenilefrin HCL).
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
beredar
|
Atropin Sulfat
|
Sebagai
midriatikum dan sikloplegikum, pengobatan uveitis anterior terutama mencegah posterior synechiae, glaukoma
malignant, midriatik pra operasi, midriatik pasca operasi.
|
Pasien
glaukoma atau berkecenderungan menjadi glaukoma, hipersensitif
|
Iritasi lokal,
konjungtivitis foliculas, penyumbatan vaskular, edema, eksudat, dermatitis
kontak, penglihatan kabur dan bertambahnya sensitivitas mata terhadap cahaya
|
Untuk memecahkan posterior synechiae 1 tts bergantian dengan 1 tts larutan
Fenilefrin 2.5% atau 10% setiap 5 menit, masing-masing 3 kali.
Medriatik praoperasi: 1 tts + 1 tts
larutan Fenilefrin 2.5% atau 10% sebelum pembedahan.
Midriatik pasca operasi: 1-3kali 1 tts
Glaukoma
malignant: awal 1 tts bersamaan dengan pemberian 1 tts larutan Fenilefrin
2.5% atau 10%, 3 atau 4 kali sehari.
|
Atropin sulfat menghambat M. constrictor pupillae dan
M. ciliaris lensa mata, sehingga menyebabkan midriasis dan siklopegia
(paralisis mekanisme akomodasi)
|
Cendotropin (Cendo) tetes mata 0.5%, 1% (K)
Isotic Cycloma (Fahrenheit) tetes mata 0.1%
(K)
|
Tropikamida
|
Siklopegia dan
midriatikum diagnostik pada semua umur, operasi katarak, melumpuhkan
akomodasi/ siklopegik dan midriatik untuk perosedur diagnosa.
|
Hipersensitif
terhadap komponen obat khususnya golongan tropikamida. Penderita glaukoma
primer atau cenderung glaukoma. Penderita pemakai lensa kontak
|
Peningkatan
tekanan intra okular, reaksi psikotik, pedih sementara, pandangan kabur,
fotofobia, takikardia, sakit kepala, atau reaksi alergi
|
Dewasa: 2
tetes interval 5 menit jika perlu berikan 1-2 tetes setelah 30 menit.
|
Menghambat
respon otot sfinger iris dan otot akomodasi badan ciliar terhadap
perangsangan kolinergik, menghasilkan dilatasi pupil (midriasis) dan
paralisis akomodasi (sikoplegia).
|
Cendo Mydriatil (Cendo) Tetes mata 0.5%, 1% (K)
Midric (Sanbe Farma) tetes mata 0.5%
|
Miotik dan Anti Glaukoma
Glaukoma adalah kelainan yang ditandai
dengan kehilangan pandangan penglihatan yang berhubungan dengan kerusakan pada optic disc dan saraf mata. Walaupun umumnya glaukoma
dikaitkan dengan peningkatan intraokular tapi juga dapat terjadi pada tekanan
intraokular normal.
Glaukoma yang paling umum terjadi adalah
glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma simplek kronik; glaukoma sudut lebar)
dimana sumbatannya terjadi pada trabecular meshwork. Kondisi ini sering tanpa gejala dan
pederita kehilangan penglihatan secara bermakna. Glaukoma sudut tertutup primer
(glaukoma sudut tertutup akut; glaukoma sudut sempit) disebabkan tertutupnya
aliran aqueous humour ke bilik anterior dan secara medis merupakan keadaan gawat darurat.
Hanya obat yang dapat menurunkan tekanan
intraokular yang dapat digunakan dalam pengobatan glaukoma; obat tersebut
bekerja melalui mekanisme berbeda. Beta-blocker topikal atau analog
prostaglandin umumnya merupakan obat pilihan pertama. Obat ini perlu
dikombinasikan dengan obat lain seperti miotik, simpatomimetik, dan inhibitor anhidrase
karbonik untuk mengontrol tekanan intraokular.
Miotik digunakan dengan tujuan
konstriksi/memperkecil pupil mata. Obat jenis ini bertolak belakang dengan
penggunaan tetes mata midriatik. Sedangkan antiglaukoma digunakan untuk
mencegah peningkatan Tekanan Intra Okular yang berakibat pada perubahan
patologis optik mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
beredar
|
Timolol Maleat
|
Untuk
pengobatan peningkatan tekanan intra okular pada pasien dengan hipertensi
okular atau glaukoma sudut lebar.
|
Gagal jantung,
bradikardi, syok kardiogenik, asma bronkial, obstruksi saluran napas kronis
dengan kecenderungan spasmus bronkus atau riwayat spasmus bronkus,
hipersensitif terhadap timolol maleat dan benzalkonium klorida.
|
Iritasi
ringan, hiperaremia ringan, sensasi asing pada tubuh, rasa menyengat dan
panas setelah pemberian, pandangan kabur, mual, pusing, hipoglikemia,
asthenia.
|
Dewasa: 1
tetes pada mata yang sakit, 1 kali sehari; jika menggunakan sediaan tetes
mata lain, harus pada interval 5 menit; periksa tenakan intra okular 34
minggu setelah awal pengobatan dan selama pengobatan periksa tekanan intra
okular secara teratur karena respon pasien dapat berubah-ubah.
|
Timolol merupakan penghambat non
selektif terhadap beta 1 dan beta 2 adrenergik. Mekanisme yang pasti dari
aksi penurunan tekanan intraocular timolol belum diketahui, namun studi
tonografi dan fluorofotometri pada manusia menunjukkan bahwa timolol
menurunkan tekanan intraocular dengan cara mengurangi produksi cairan mata
|
Isotic Adretor (Fahrenheit) Tetes mata 0.25%,
0.5% (K);
Kentimol ED (Darya-Varia) Tetes mata 0.5% (K);
Nyolol (Novartis) Tetes mata 0.25%, 0.5%,
gel mata 1mg/g (K);
Opthil (GMP) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);
Timolol Maleat (Cendo) Tetes mata 0.25%, 0.5%
(K);
Tim-Ophtal (Sanbe) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);
Ximex Opticom (Konimex) Tetes mata 0.5% (K)
|
Betaksolol
|
Menurunkan
tekanan intra okular pada penderita glaukoma sudut terbuka kronis dan
hipertensi okuler.
|
Hipersensitif,
penderita dengan sinus bradikardia yang lebih berat dari blok
antrioventrikular tingkat I, syok kardiogenik atau penderita gagal jantung.
|
Mata kering
sementara, blefarokonjungtivitis alergis.
|
Gunakan tetes
mata 2 kali sehari
|
Terutama
memblok reseptor adrenergik ß1/ Penyekat beta-1 reseptor yang selektif sehingga menurunkan frekuensi jantung dan curah
jantung dan penurunan pelepasan rennin.
|
Betoptima (Alcon) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);
Optibet (Sanbe) Tetes mata 5mg/ml
|
Latanopros
|
Peningkatan
tekanan intra-okular pada glaukoma sudut lebar dan hipertensi okular yang
tidak mentoleransi obat lain atau respon yang kurang baik
|
Hipersensitif
terhadap komponen obat,.
|
Konjungtiva
hiperemis ringan s/d sedang, erosi epitel pungtata sementara, edema dan erosi
kornea.
|
Gunakan 1
tetes pada mata yang sakit, sehari 1 kali, pada malam hari.
|
Analog
prostaglandin dan menaikan aliran keluar uveosklera kerjanya merelaksasikan
M. Siliaris dan mengganggu metabolisme matriks ekstraseluler otot siliaris.
|
Xalacom (Pfizer) Tetes mata (K);
Xalatan (Pfizer) Tetes mata 0.005% (K)
|
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
beredar
|
Pilokarpin
|
Untuk
menciutkan pupil, mengendalikan tekanan intraokular, glaukoma terbuka.
|
Hipersensitif
terhadap komponen obat, radang iris akut, anterior uveitis dan papillary
block glaukoma, penderita pemakai lensa kontak.
|
Rasa terbakar,
gatal, sakit, penglihatan kabur, miopi, sensitisasi kelopak mata dan
konjungtiva, katarak, kerusakan retina dan sakit kepala.
|
Gunakan tetes
mata 3-6 kali sehari
|
merangsang
saraf parasimpatik, sehingga terjadi kontraksi M. longitudinalis ciliaris
yang menarik tali sclera, akibatnya membuka trabekulum meshwork. Juga
menyebabkan kontraksi M. sfingter pupil sehingga pada glaucoma sudut tertutup
akan terjadi miosis dan sudut menjadi terbuka.
|
Cendo Carpine (Cendo) Tetes mata 1%, 2%, 3%,
4%, 5%, 6% (K);
Miokar (Sanbe) Tetes mata 10 mg/ml (K);
Epicarpine (Cendo) Tetes mata (K)
|
Anestetik Lokal
Tetrakain (ametokain) mungkin merupakan
anestetika lokal topikal yang paling sering digunakan. Proksimetakain
menyebabkan lebih sedikit sengatan awal pada mata dan bermanfaat untuk anak.
Sediaan kombinasi lignokain dan fluoresein digunakan untuk tonometri. Tetrakain
memberikan efek anestesi yang lebih nyata dan sesuai untuk penggunaan sebelum
prosedur bedah minor, seperti pengambilan jahitan kornea. Efek sementara
terhadap epitel kornea. Lignokain dengan atau tanpa adrenalin (epinefrin),
diinjeksikan ke dalam pelupuk mata untuk pembedahan minor, sedangkan injeksi
retrobulbar atau peribulbar digunakan
pada pembedahan bola mata itu sendiri. Anestetika lokal tidak boleh digunakan
untuk mengatasi gejala-gejala sakit mata.
Anastetik lokal mata biasa digunakan untuk
menimbulkan kekebalan atau mati rasa. Biasanya digunakan sebelum mengukur
tekanan pada mata, menghilangkan objek asing dari mata dan sebelum melakukan
beberapa pemeriksaan mata. Efek dari tetes mata anastetik biasanya selama 20
menit. Contoh obat: Pantocain (Cendo).
Sediaan
Optalmik lain
a.
Sediaan
untuk defisiensi air mata, lubrikan okuler, dan astringen
Mata pedih kronis berkaitan dengan
sekresi air mata yang berkurang atau abnormal, biasanya dijumpai pada kasus
sindrom Sjogren. Kondisi pasien dan pilihan
pasien sering merupakan acuan dalam pemilihan sediaan. Hipromelose merupakan
obat pilihan untuk defisiensi air mata. Frekuensi penggunaan dapat ditingkatkan
sesuai kebutuhan (misalnya: setiap jam) untuk memberikan efek yang memadai.
Permukaan mucin okuler kadang abnormal pada defisiensi air mata dan kombinasi
hipromelosa dan mukolitik seperti asetilsistein dapat membantu.
Astringen
okuler dan lubrikan.
Seng sulfat adalah astringen tradisional yang telah digunakan dalam tetes mata
untuk pengobatan lakrimasi yang berlebihan. Salep mata adalah sediaan steril
yang netral yang dapat melunakkan krusta pada blefaritis atau lubrikan netral
pada malam hari; juga digunakan untuk melindungi permukaan okuler.
Berikut beberapa golongan senyawa obat
yang termasuk dalam obat mata sediaan optalmik untuk mengatasi defisiensi air
mata, lubrikan okuler, dan astringen: Dekstran 70, Hipromelose, Natrium
Klorida, Polivinil Alkohol, Seng Sulfat, dan Vitamin A Palmitat.
b. Sediaan
diagnostik dan perioperatif okuler
Sediaan diagnostik okuler. Fluoresein
natrium digunakan pada prosedur diagnostik dan untuk menetapkan letak kerusakan
kornea akibat luka atau penyakit.
Obat
peri-operatif okuler. Merupakan sediaan obat
mata yang digunakan untuk persiapan operasi mata dan obat yang disuntikkan ke
dalam chamber anterior pada saat
operasi mata. Natrium hilauronat digunakan selama operasi mata, Apraklonidin
suatu stimulan megurangi tekanan intra okular melalui pengurangan jumlah cairan
mata (aqueous humour). Hanya
digunakan untuk pengobatan jangka pendek. Ada juga larutan garam fisiologis
yang rutin digunakan pada saat operasi mata.
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
beredar
|
Polivinil Alkohol
|
Defisiensi
air mata, melembabkan mata yang kering akibat iritasi, menyejukkan dan
menyegarkan mata.
|
-
|
-
|
Beberapa tetes
pada mata
|
Lubrikan
dan meniru fungsi air mata/pengganti air mata.
|
Liquifilm (Allergan, Darya-Varia) Tetes mata
1.4%
Optifresh (Konimex) Tetes mata 1.4% (T)
|
Vitamin A Palmitat
|
Menggantikan
cairan air mata untuk mengatur kondisi mata kering dan untuk ketidakstabilan
lapisan air mata atau kurangnya kelembaban kornea.
|
Hipersensitivitas
terhadap komponen yang ada pada sediaan.
|
Kadang-kadang
terjadi seperti rasa terbakar sementara, kelopak mata lengket, pandangan
kabur.
|
Dewasa dan
anak: 3-4 kali/hari 1 tetes.
|
Lebih
stabil dibanding alkohol, kerja spesifik langsung pada mata, karena adanya
senyawa retinol yang sangat berperan penting dalam proses penglihatan
|
Oculotect (Novartis) Gel 10mg/g (T)
|
Natrium Diklofenak
|
Inhibisi
miosis intraoperatif selama pembedahan katarak; inflamasi pasca bedah pada
pembedahan katarak, rasa sakit pada epitel kornea yang rusak setelah
keratektomi fotorefrakti
|
Hindari
penggunaan bersama lensa kontak lunak. Asma, urtikaria, rinitis akut.
|
Rasa panas
terbakar dan tersengat untuk sementara, peningkatan TIO.
|
Sehari 3 x 1
tetes segera sesudah operasi, 3-5 kali 1 tetes selama periode yang diperlukan
|
Diklofenak
adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik
dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim
siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat.
|
Nadifen (GMP) Tetes mata 1mg/ml (K)
|
Kulit
merupakan bagian yang penting dari penampilan, sehingga bila ada masalah pada
kulit akan menimbulkan ketidaknyamanan. Gangguan dari luar, infeksi,
ketidakseimbangan hormon, proses menua, dan stres emosional dapat mempengaruhi
kulit dengan banyak cara.
Berikut
ini pembagian obat kulit berdasarkan jenisnya:
·
Obat kulit golongan Antiinfeksi
·
Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan
kortikosteroid (untuk dermatitis)
·
Obat kulit golongan Kortikosteroid
(untuk eksim)
·
Obat Jerawat
·
Obat kulit golongan antijamur &
antiparasit topikal
·
Obat kulit untuk Psoriasis, seboroik
& iktiosis
·
Obat kulit golongan Antivirus topikal
·
Obat kulit golongan Analgesik &
antiinflamasi topikal (untuk terkilir)
Obat
kulit golongan Antiinfeksi (antibakteri)
Suatu antibiotik diberikan secara
topikal (melalui kulit) untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri-bakteri.
Umumnya berupa antibiotik yang absorpsinya baik melalui kulit, seperti golongan
penisilin, eritromisin dan sefalosporin.
Golongan
antibakteri juga terbagi lagi menjadi:
a.
Antibakteri yang hanya digunakan topikal
(Framisetin Sulfat, Mupirosin, Neomisin Sulfat, Perak Sulfadiazin, Polimiksin)
b.
Antibakteri yang juga digunakan sistemik
(Asam Fusidat, Gentamisin, Metronidazol, Tetrasiklin HCL)
Golongan
Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
yang Beredar
|
Asam Fusidat
|
Pengobatan
infeksi kulit yang disebabkan Staphylococcus, Streptococcus atau organisme
lain yang peka terhadap Fusidin seperti impetigo, bisul, karbunkel/bisul
batu, paronikia (radang jaringan sekitar kuku), luka yang terinfeksi,
folikulitis, sikosis barbae (penyakit kulit di tempat janggut karena jamur),
eritrasma hidradenitis, jerawat.
|
Hipersensitif
terhadap asam fusidat.
|
Hipersensitifitas(jarang)
|
Gunakan
2x sehari, umumnya 7 hari.
|
Menghambat
sntesa protein bakteri.
|
Fucidin
krim 2% (LEO Pharma).
|
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
Beredar
|
Mupirosin
|
Infeksi
bakteri pada kulit
|
Sensitif
terhadap komponen senyawa seperti polietilen glikol
|
Kemerahan,
panas, gatal, urtikaria, pruritus
|
Oleskan
3 kali sehari selama 10 hari; tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah 1
tahun
|
Efektif
untuk infeksi kulit khususnya menghambat produksi bakteri gram positif.
|
Bactoderm
(Ikapharmindo) Krim 2%; Salep 2% (K)
|
Obat
kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid
Obat kulit antibiotik yang diberikan
bersama kortikosteroid memberikan efek yang optimal. Di satu sisi, antibiotik
membunuh bakteri yang menginfeksi, sedangkan di sisi lain kortikosteroid
memulihkan radang dan infeksi pada kulit yang terganggu.
Obat kulit golongan ini dapat digunakan
untuk mengobati dermatitis. Pemakaian sediaan yang mengandung kortikosteroid
harus sesuai anjuran dokter meskipun penggunaan secara topikal relatif lebih
aman.
Golongan
Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
yang Beredar
|
Betametasone dan Gentamisin
|
Dermatosis
yang responsif terhadap kortikosteroid yang terkomplikasi oleh infeksi
sekunder.
|
Hipersensitif,
vaksinia, varisela, TBC kulit.
|
Rasa terbakar, gatal-gatal, iritasi, kulit
kekeringan, folikulitis, hipertrikosis, dermatitis perioral, erupsi
akneiforme, hipopigmentasi, kulit terkelupas, atrofi kulit, infeksi sekunder,
stria, & biang keringat. |
Gunakan 2x sehari
|
Gabungan daru gentamisin yang
merupakan golongan aminoglikosida yang efektif untuk menghambat bakteri
penyebab infeksi dan betametason yang adalah glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek sebagai
antiinflamasi dan imunosupresan.
|
Diprogenta
krim 5gr (Scheling Plough), Sinobiotik krim (Gsalenium).
|
Obat
kulit golongan Kortikosteroid
Obat kulit yang mengandung
kortikosteroid diberikan untuk membantu sintesis protein kulit yang terganggu,
misal pada eksim. Eksim merupakan suatu kondisi peradangan pada kulit yang
dapat menyebar.
Golongan
Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
Beredar
|
||||||||||||
Ester Betametason
|
Kelainan
radang kulit yang berat seperti eksim yang tidak menunjukkan respon pada
kortikosteroid yang kurang kuat.
|
|
Rasa
terbakar,gatal,iritasi,kulit kering,folikutilis,hipertrikhosis, erupsi
menyerupai akne, hipopigmentasis, dermatitis perioral, dermatitis kontak
alergik, infeksi sekunder, atropi kulit, strie, miliaria.
|
Dioleskan
tipis pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari.
|
Betamethason
valerat merupakan suatu kortikosteroid topikal yang mempunyai sifat anti
inflamasi, anti pruritik dan vasokonstriktif.
|
Bethametasone
0,1% krim(P.T First Medipharma), Betason krim (Kimia Farma)
|
||||||||||||
Hidrokortison
|
Radang
kulit ringan seperti eksim, ruam popok.
|
Luka/radang kulit akibat bakteri,jamur
atau virus yang tak diobati.
|
Rasa
terbakar,gatal,iritasi,kulit kering,folikutilis,hipertrikhosis, erupsi
menyerupai akne, hipopigmentasis, dermatitis perioral, dermatitis kontak
alergik, infeksi sekunder, atropi kulit, strie, miliaria
|
Dioleskan
tipis pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari.
|
Mempengaruhi
kecepatan sintesa protein dan karena efek vasokonstriksinya
|
Berlicort
cream ( Berlico Mulia Farma), Hydrocortisone cream 1% (Generik).
|
Obat
Jerawat
Jerawat (akne vulgaris) umum dialami
oleh remaja bahkan dewasa dan disebabkan oleh berbagai faktor. Jerawat adalah
pembengkakan folikel sebaseous yang berada pada wajah, punggung, dada dan
lengan atas.
Terapi umum untuk jerawat meliputi salep
yang mengandung antibakteri yang kuat, benzoyl peroxide, retin-A. Selain itu,
sediaan anti jerawat yang mengandung resorsinol atau asam salisilat dapat
membantu mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan Beredar
|
Benzoil Peroksida
|
Akne
vulgaris papula pustule ang berat, tidak dibenarkan untuk digunakan pada akne
vulgaris ringan.
|
Hipersensitif
terhadap komponen obat.
|
Iritasi
kulit
|
Oleskan
tipis dan merata 1-2 kali sehari pada tempat akne, lebin baik setelah cuci
muka dengan sabun dan air, awali penggunaan dengan kekuatan yang lebih
rendah.
|
Sebagai
bakteriostatik terhadap P. acnes. Benzoil peroksida diuraikan pada kulit oleh
sistein sehingga membebaskan radikal bebas oksigen yang akan mengoksidasi
protein bakteri. Senyawa tersebut meningkatkan laju pengelupasan sel epitel
dan melepaskan struktur gumpalan pada folikel sehingga berdampak pada
aktivitas komedolitik.
|
Benzolac
Gel 2,5%, 5% (Surya Dermato Medika), Pimplex krim 10% (Konimex).
|
Asam salisilat
|
Akne
vulgaris
|
Hipersensitif
|
Iritasi
local( hampir tidak ada)
|
Oleskan
2x sehari pada kulit berjerawat yang telah dibersihkan.
|
Menghambat
sintesis Prostaglan-din dengan menghambat
kerja enzim siklooksigenase pada pusat termoregulator dihipothalamus
dan perifer
|
Acne-feldin
cairan obat luar 6,6%(Galenium).
|
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan Beredar
|
Eritromisin
|
Infeksi
kulit dan jaringan lunak
|
Hipersensitivitas
|
Gangguan
saluran pencernaan(mual,muntah,nyeri perut,diare)
|
Dewasa
: 1-2 gram/hari dalam 4 dosis terbagi
Anak
: 30-50 mg/kg berat badan/hari dalam 4 dosis terbagi.
|
Menghambat
sistem protein bakteri dan terikat pada sub unit ribosom 50s mikroorganisme
yang sensitive. Ikaten antara
eritromisin dan ribosom bakteri bersifat reversibel dan hanya terjadi jika
sub unit 50s bebas dari molekul t-RNA.
|
Erysanbe
Caplet 500mg (Sanbe).
|
Obat
kulit golongan Antijamur & antiparasit topikal
Indonesia yang memiliki iklim tropis
berakibat suhu udara yang panas dan lembab. Fungi dapat tumbuh di daerah kulit
manusia yang lembab misalnya ketiak, selangkangan, bahkan payudara. Obat jamur
mengandung griseofulvin, golongan imidazol (mikonazol, klotrimazol), tolnaftat,
nistatin.
Umumnya, fungisida ini bekerja
menghambat jamur dengan mengganggu aktivitas sel jamur sehingga menjadi rusak.
Antijamur ini diberikan berupa krim atau salep yang dapat dioleskan langsung
pada daerah yng terinfeksi jamur. Namun, suatu anti jamur dapat diberikan
secara sistemik sebagai tambahan bila infeksi sudah meluas.
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan Beredar
|
Imidazol(mikonazol,klotrimazol)
|
Kulit
dan kuku infeksi yang disebabkan oleh dermatophytes, yeastsnand berbagai
jamur lain,
misalnya. tinea capitis, tinea corporis, tinea manum, tinea pedis.
Untuk
pengobatan topikal dari candidiasi, yang disebabkan oleh candida albicans,
pityriasis versicolor yang disebabkan oleh tricophyton rubrum,trycophyton
mentagrophytes,Epidermophyton floccosom dan microsporum canis.Digunakan untuk
ruam popok.
|
Tidak
boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap Mikonazol
|
Biasanya
krim Mikonazol Nitrat dapat ditoleransi dengan baik. Pada orang yang terlalu
sensitif (sangat jarang terjadi) dapat timbul iritasi dan hipersensitivitas
kulit.
|
Dewasa
dan anak di oleskan secukupnya, 1-2 kali sehari
|
Miconazole
memiliki aktivitas antifungi terhadap dermatofita dan ragi, serta memiliki
aktivitas antibakteri terhadap basil dan kokus gram positif. Aktivitas ini
menghambbat biosintesa ergosterol di dalam jamur dan mengubah komposisi
komponen-komponen lemak di dalam membran, yang menyebabkan nekrosis sel
jamur.
Klotrimazole
adalah senyawa antifungaldengan spektrum yang luas,digunakan untuk pengobatan
infeksi dermal yang disebabkan oleh spesies patogen dari
dermatophytes,ragi dan Malassezia furfur.Mekanisme kerjanya adalah melawan
pembelahan dan pertumbuhan organisme.
|
Miconazole
krim 2%(Kimia Farma),
Canesten
krim 3gr (PT.Bayer )
|
Obat
kulit untuk Psoriasis, Seboroik dan Iktiosis
Psoriasis adalah penyakit kulit kronis
yang dapat kambuh bila lapisan kulit luar tumbuh secara abnormal. Pada kulit
berbentuk bercak merah dan dilindungi oleh sisik tebal, kering,
keperak-perakan. Seboroik adalah bintik-bintik kecil berwarna coklat kehitaman
yang muncul pada mereka yang usianya lanjut, sedangkan iktiosis adalah penyakit
kulit kering dan bersisik.
Krim dan salep steroid dapat digunakan
untuk mengontrol psoriasis. Selain itu, salep yang mengandung calcipotriene
atau turunannya yang merupakan vitamin D3 analog merupakan agen topikal yang
dapat digunakan untuk mengobati psoriasis.
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan Beredar
|
Anthralin
|
Pengobatan
topikal untuk psoriasis subakut dan menahun, termasuk psoriasis dikulit
kepala.
|
Penderita
yang telah diketahui peka terhadap Anthralin. Jangan dipakai pada penderita
psoriasis akut atau dengan gangguan fungsi ginjal.
|
Sebagian
kecil penderita peka terhadap pengobatan Anthralin. Bila pada awal pengobatan
timbul rasa sakit berlebihan atau lesi-lesi menyebar
(terutama apabila baru memakai steroida topikal yang kuat) kurangi pemakaian dan pada kasus-kasus yang berat hentikan pemakaian dan hubungi dokter. |
dipakai
sehari sekali, lesi-lesi psoriatik, gosokan dengan perlahan-lahan dan
hati-hati pada kulit sampai meresap. Pada pagi harinya bersaihkan untuk
menghilangkan sisa-sisa krem yang bila dibiarkan akan berwarna merah/coklat.
Lanjutkan pengobatan sampai kulit menjqadi lembut dan halus. Untuk lesi-lesi
pada kulit kepala, sebelum menggunakan krem pergunakan pencuci rambut untuk
menghilangkan sisik-sisik kulit kepala. Keringkan rambut dan setelah rambut
dibelah, gosokan krem dengan baik pada lesi-lesi.
|
Anthralin mengurangi laju
mitosis. Berdasarkan studi in vitro, aktivitas tersebut berasal dari inhibisi
terhadap sintesis DNA. Selain itu, Anthralin mampu menghentikan proses
oksidasi metabolic sehingga memperlambat mitosis epidermal.
|
Anthramed CREAM 0,2%(Surya
Dermato).
|
Selenium Sulfida
|
Menghilangkan
ketombe & mengurangi gatal-gatal karena ketombe. Untuk pemakaian &
perawatan sehari-hari agar rambut sehat, subur & indah
|
Penderita
yang telah diketahui peka terhadap Anthralin. Jangan dipakai pada penderita
psoriasis akut atau dengan gangguan fungsi ginjal.
|
Sebagian
kecil penderita peka terhadap pengobatan Anthralin. Bila pada awal pengobatan
timbul rasa sakit berlebihan atau lesi-lesi menyebar
(terutama apabila baru memakai steroida topikal yang kuat) kurangi pemakaian dan pada kasus-kasus yang berat hentikan pemakaian dan hubungi dokter. |
Keramaskan
selsun blue 5 pada rambut dan kulit kepala secara merata.
Biarkan 2-3 menit untuk mendapatkan hasil maksimal. Dapat digunakan setiap hari. Kocok dahulu sebelum dipakai |
Selenium
sulfida mempunyai efek antimikotik, juga merupakan antiiritan lokal,
antibakteri dan antijamur yang lemah yang dapat menunjang penyembuhan
ketombe.
|
SELSUN BLUE 5 SHAMPO 50 ML(Abbott)
|
Obat
kulit golongan antivirus topikal
Virus juga dapat menyebabkan penyakit
kulit seperti cacar dan herpes. Antivirus yang pemakaiannya langsung pada kulit
yang sakit seperti acyclovir pada penyakit cacar sangat membantu penyembuhan.
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
Beredar
|
Asiklovir
|
Pengobatan
infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa,
termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks
pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster.
|
Pasien
yang hipersensitif terhadap Acyclovir.
|
Gatal-gatal / ruam kulit, Eritema atau pengenngan yang ringan
dan pengelupasan kulit pada sebagian kecil penderita.
|
Oleskan
5 kali sehari dengan selang waktu 4 jam. Pengobatan harus dilakukan sedini
mungkin, setelah timbulnya lesi yang merupakan gejala awal infeksi.
Pengobatan diberikan selama 5 hari, tetapi bila penyembuhan belum tercapai
pengobatan boleh dilanjutkan sampai 10 hari.
|
Aktivitas
inhibisi acyclovir tarhadap virus herpes bersifat sangat selektit. Pada sel
normal yang tidak terinteksi virus tersebut, enzim Timidin Kinasb (TK) tidak
dapat menggunakan acyclovir sebagai substrat, sehingga acyclovir mempunyai
toksisitas yang rendah terhadap sel hospes mamalia. Sedangkan TK yang
disandikan oleh HSV, VZV dan EBV, secara berkesinambungan akan mengubah
acyclovir difosfat dan akhirnya menjadi acyclovir trifosfat. Acyclovir
trifosfat yang masuk ke dalam DNA virus
akan mengganggu polimerase DNA virus dan menghambat replikasi DNA
virus.Sehingga rantai reaksi akan berakhir.
|
.Clinovir
krim 5gram (Pharos), Danovir krim 5% (Dankos).
|
Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topical golongan
Antivirus topikal
Ada obat kulit yang memiliki 2 fungsi
sekaligus yaitu sebagai Analgesik (meredakan nyeri), dan Antiinflamasi
(meredakan radang). Obat-obatan ini mengandung ketoprofen, metil salisilat,
mentol. dll. Obat tersebut dapat digunakan untuk artritis ruematoid, osteoartritis,
kaki terkilir, dll.
Untuk pemilihan obat kulit yang tepat atau
ada baiknya harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter spesialis kulit.
Golongan Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan Beredar
|
Diclofenac
/ Diklofenak dietilammon
|
Peradangan
pada tendon, ligamen, otot, dan sendi akibat trauma (terpukul, terbentur,
terkilir, dll).
Bentuk reumatisme jaringan setempat dan penyakit rematik, periartropati (penyakit sekitar sendi). |
Hipersensitivitas
|
Kadang-kadang
terjadi ruam kulit, gatal-gatal, kemerahan pada kulit.
|
Gunakan
3-4 kali sehari
|
menghambat
sintesis prostaglandin, mediator yang berperan penting dalam proses
terjadinya inflamasi, nyeri dan demam.
|
Voltadex
emulgel 20gr(Dexa Medica),
|
THT
(Telinga, Hidung, Tenggorokan)
Obat Tetes Telinga
Obat
telinga dapat terbagi menjadi obat telinga sebagai antiseptik
dan anti infeksi.
Biasanya merupakan antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin dengan tambahan penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).
Biasanya merupakan antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin dengan tambahan penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Kloramfenikol 3%
|
1 % Chloramphenlcol base didalam larutan tetes telinga.
|
Infeksi superfisial pada telinga luar
oleh kuman gram positif atau gram negatif yang peka terhadap Chloramphenicol.
|
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan
kloramfenikol.
Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk-pilek, infeksi
tenggorokan, atau untuk mencegah infeksi ringan.
Perforasi membran timpani (tetes telinga).
|
Diskrasia darah terutama aplastik
anemia yang dapat menjadi serius dan fatal, reaksi hipersensitif lainnya
seperti anafilaktik dan urtikaria, syndroma gray pada bayi prematur atau bayi
yang baru lahir dan gangguan gastrointestinal seperti misalnya mual, muntah
dan diare.
|
Teteskan kedalam lubang telinga 2 – 3
tetes, 3 kali sehari.
|
Kloramfenikol adalah antibiotik yang
mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan
pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya dengan
menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang
merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol
efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk Streptococcus pneumoniae,
dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk Haemophilus influenzae,
|
ERLAMYCETIN
Tetes Telinga (Erela)
|
1%
Chloramphenicol base di dalam larutan tetes telinga.
|
Infeksi superfisial
pada telinga luar oleh kuman gram positif atau gram negatif yang peka
terhadap Chloramphenicol.
|
- Bagi penderita yang
sensitif terhadap Chloramphinicol.
- Perforasi membran timpani. |
Iritasi lokal,
seperti gatal, rasa panas, dermatitis vesikuler dan mukolopapular.
|
Teteskan ke dalam
lubang telinga 2 - 3 tetes, 3 kali sehari.
Atau menurut petunjuk dokter. |
Sebagai broad spektrum antibiotika, bekerjanya sebagai
bakteriostatik terhadap beberapa spesies dan pada keadaan tertentu bekerjanya
sebagai bakterisid.
|
Obat pada Hidung
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Penggunaan
Khusus
|
Afrin
Nassal Spray
|
Setiap 1 mL mengandung 0,5 mg oksimetazolin
hidroklorid.
|
Pengobatan simtomatik kongesti (kesembaban) hidung dan
nasofaring yangdisebabkan oleh flu, sinusitis, hay fever,atau alergi saluran napas
bagian ataslainnya
Pengobatan
tambahan pada infeksi telinga bagian tengah.
Dapat
digunakan pada tampon hidung untuk mempermudah pemeriksaan intranasal atau
sebelum operasi hidung.
|
Afrin jangan diberikan kepada penderita yang
hipersensitif atau alergi terhadap salah satukomponen obat
|
Afrin umumnya dapat ditoleransi tubuh dengan baik.
Efek samping biasanya ringan dan sementara dan berupa rasa terbakar, tersengat, bersin
atau bertambahnya ingus.
|
dewasa dan anak-anak umur 6 tahun atau lebih, 2 – 3 semprotan ke dalam tiap lubang
hidung, 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
|
Afrin
semprot/tetes hidung mengandung bahan aktif simpatomimetik
oksimetazolinhidroklorid (oxymetazoline hydrochloride) yang memiliki efek
dekongestan yang tahan lama.
|
Dengan kepala tegak lurus, letakkan ujung lubang
semprotan ke dalam lubang hidung tanpa menyumbat lubang hidung seluruhnya. Selama
setiap pemberian pasien harusmenekuk kepalanya sedikit ke depan dan hirup
dengan cepat sambil memencet botol.
|
AFRIN PERIATIK TETES
|
Oksimetazolin
HCl
|
-
Hidung tersumbat.
- Pengobatan dan pencegahan infeksi telinga tengah. - Memudahkan pemeriksaan intranasal. - Persiapan operasi. |
Idiosinkrasi
terhadap simpatomimetik, hipertiroidisme, hipertensi, penyakit koroner.
|
-
Adakalanya timbul rasa panas di hidung atau tenggorokan, iritasi lokal, mual,
sakit kepala, mukosa hidung kering.
- Hidung tersumbat kembali terjadi/kambuh (pada penggunaan jangka panjang). - Kesulitan bernapas, kolaps pada bayi. |
2
kali sehari 2-3 tetes pada masing-masing lubang hidung.
|
Obat Selesma/pilek
Salesma dan influenza merupakan kondisi alat pernapasan yang
terinfeksi oleh virus. Umumnya menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, terkadang
panas atau sakit pada persendian. Pada anak kecil biasanya diiringi gejala
mencret ringan.
Hindari menggunakan penicillin, tetracycline atau
antibiotika lainnya karena jenis obat ini tidak menyembuhkan Salesma dan
Influenza, bahkan dapat menimbulkan bahaya. Penyakit ini hampir selalu sembuh
sendiri tanpa obat. Anda hanya perlu melakukan beberapa hal ini jika terkena
Salesma dan Influenza:
·
Hindari minum air dingin, dan selalu konsumsi
air hangat.
·
Istirahat yang cukup.
·
Jika mengalami panas dan sakit kepala, cukup
konsomsu aspirin atau acetaminiphen.
·
Tetap makan seperti biasa karena tidak ada
pantangan dalam mengonsumsi sesuatu. Namun dianjurkan mengonsumsi makanan
mengandung vitamin C.
·
Jika mengalami sakit tenggorokan atau sakit
leher, berkumurlah dengan air hangat.
Jika Salesma atau influensa berlangsung lebih dari satu
minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita
mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Actifed Plus DM 120 ml (glakso welcome)
|
Per 5 ml sir. Pseudoephedrin HCL 30 mg Triprolidin HCL 1,25 mg
|
Rinitis alergi,flu & selesma
|
Penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik
lain(misalnya efedrin,fenilpropanolamin,fenilefrin),hipertensi berat.Sedang
sedang mendapat terapi MAOI dalam 2 minggu terakhir.
|
Mengantuk, gangguan pencernaan,sakit
kepala,insomnia,eksitasi,tremor,takikardi,aritmia,mulut
kering,palpitasi,sulit berkemih.
|
Dewasa & anak>12 tahun 5 ml.
Anak6-12 tahun 2,5 ml. 2-6 tahun 1,25 ml. Diberikan 3x1. <2 tahun menurut anjuran dokter. |
Triprolidine
membantu meringankan gejala yang
penyebabnya secara keseluruhan maupun sebagian tergantung pada pelepasan histamine. Senyawa dari
golongan pyrolidine ini bekerja sebagai antagonis kompetitif untuk
reseptor histamine H1 dan mampu menekansystem
saraf pusat, sehingga menyebabkan kantuk. Pseudoephedrine mempunyai
aktivitassimpatomimetik langsung maupun tidak langsung dan merupakan
dekongestan saluran pernapasan bagian atas.
|
Anadex
(interbat) |
Paracetamol 500 mg
dextrometorphan HBr 15 mg, chlorpheniramine HCL maleate 1 mg, phenylpropanolamine HCl 15 mg. |
Flu,selesma,batuk,demam & nyeri
|
Hipertiroid,hipertensi,penyakit jantung
koroner,MAOI,netropati.
|
Mengantuk,pusing,mulut kering,serangan seperti epilepsi
(dosis tinggi),ruam kulit.
|
Dewasa 2 sendok teh.
anak 6-12 tahun 2 sendok teh. diberikan 3-4xsehari. |
|
Asvex (Tanabe
indonesia)
|
Tipepidine hibenzate
|
Selesma (common cold) & gangguan pada saluran
pernapasan atas lainnya(faringitis,laringitis,nasalcatarch),bronkitis akut
& kronik, pneumonia, TB paru,bronkiektatis.
|
Pasien
dengan riwayat hipersensitif terhadap salah satu bahan produk
|
Mengantuk,insomnia,pusing,anoreksia,konstipasi,nyeri
lambung,haus gatal.
|
Dewasa:
1 tablet tiga kali sehari setelah makan, dan pada kasus yang berat, selain
itu 1 tablet sebelum tidur.
Anak-anak (lebih dari 6 tahun): Setengah dari dosis dewasa. |
Obat yang
bekerja pada Hidung
·
Obat untuk alergi nasal
·
Dekongestan Nasal Topikal
·
Sediaan untuk infeksi nasal
Peradangan hidung akibat
alergi nasal (Rhintis Allergica)
Rinitis sering bersifat self-limiting dan sinusitis yang disebabkan oleh bakteri memerlukan
terapi dengan antibakteri. Indikasi untu obat semprot dan obat tetes hanya
sedikit, kecuali pada rinitis alergi dan rinitis perenmial.
Rhintis Allergica bisa disebabkan
reaksi alergi pada hidung karena masuknya substansi asing dalam saluran
tenggorokan. Anda bisa menggunakan antihistamin seperti chlorpheniramine,
dimenhydrinate. Pada rinitis alergi, sediaan topikal kortikosteroid dan
kromoglikat memiliki peran yang sudah jelas. Walaupun kromoglikat kurang
efektif dibandingkan dengan kortikosteroid topikal, namun kromoglikat sering
jadi pilihan pertama untuk anak-anak.
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Azep
Nasal (Transfarma Medika)
|
Azelastin
hidroklorida
|
Rinitis
alergi baik yang bersifat musiman maupun menahun.
|
Penderita
yang baru saja melakukan operasi nasal (harus tunggu sampai sembuh);
Tuberkulosis Paru
|
Iritasi
mukosa nasal; gangguan indera pengecapan
|
Sehari
2 kali pada lubang hidung kiri dan kanan
|
Selain
sebagai antihistamin H1, juga dapat menghambat pelepasan mediator histamin
dari sel mast dan sel radang lain dengan jalan mecegah influks kalsium atau
pelepasan kalsium intraseluler.
|
Pulmicort
(Astra
Zeneca)
|
Budesonid
|
Profilaksis
dan pengobatan rinitis alergi dan rinitis vasomotor; polip nasal.
|
Hipersensitif
terhadap komponen yang terkandung
|
Bersin
setelah penggunaan, iritasi hidung dan tenggorokan, kadang hidung kering,
epistaksis, bronkospasme
|
Rinitis.
Dewasa dan anak >12thn beri 2 semprotan ke dalam tiap lubang hidung 1 kali
sehari di pagi hari atau 1 semprotan ke dalam lubang hidung 2 kali sehari.
Polip
Hidung: 1 semprotan ke dalam lubang hidung 2 kali/hari selama 3 bulan.
|
kortikosteroid sintetik yang memiliki
aktivitas glukokortikoid potensial dan aktivitas mineral kortikoid lemah.
Budesonide diperkirakan mengatasi alergi rhinitis atau sinusitis melalui
aktivitas hambatannya pada serangkaian luas sel (yakni sel mast, eusinofil,
neutrofil, makrofag, dan limfosit) dan mediator (histamine, eicosanoid,
leukotrien, dan sitokin) yang terlibat dalam inflamasi yang dimediatori oleh
alergen.
|
Bronchitin Syrup (nufarindo) |
Per 5 mL mengandung :
Efedrin HCl. 8 mg Gliseril
guaiakolat 50 mg Parasetamol
200 mg Klorfenamin maleat 2,5 mg
|
Demam dan gejala-gejala batuk dan
pilek yang muncul selama influenza.
|
Pasien yang menderita hipertensi,
glaukoma, diabetik, penyakit jantung dan goiter.
Kerusakan hati dan ginjal. |
Mengantuk, mual dan pusing.
|
Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 sendok
teh. Anak berusia 9 tahun
atau lebih : 3 kali sehari 1 sendok teh. Anak berusia
2-8 tahun : 3 kali sehari ½ sendok teh
|
|
Dramasine
(Soho)
|
Dimenhydrynate 50 mg,
vit B6 50 mg. |
Mencegah dan meredakan
mual & muntah sehubungan mabuk perjalanan.anastesi dan pembedahan, serta
sakit akibat radiasi |
Porfiria akut,serangan asma akut,bayi prematur
|
Mengantuk,gangguan penglihatan,pusing,mulut
kering,hipotensi,kelemahan otot,sakit kepala
|
Dewasa 1 tab. 3x1 Anak 8-12 tahun ½ 11 tab. 2-3xsehari. |
Obat
sakit tenggorokan
Pada
umumnya obat yang bekerja terhadap tenggorokan dibagi dalam beberapa golongan
sebagai berikut:
·
Obat untuk ulserasi dan inflamasi mulut
(Benzidamin Hidroklorida, Karbenoksolon Natrium, Kortikosteroid, Anestetik
Lokal, Salisilat, Tetrasiklin)
·
Antiinfeksi tenggorokan (Mikonazol dan
Nistatin untuk infeksi jamur oral; Benzidamin untuk infeksi virus)
·
Lozenges dan spray
·
Cairan kumur (Heksetidin, Klorheksidin
Glukonat, Povidone-Iodine, Timol)
·
Pengobatan mulut kering.
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Konrtraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
FG
TROCHES MEIJI
(meiji)
|
Fradiomisin
Sulfat 2,5 mg, Gramisidin-S HCl 1 mg.
|
Gingivitis
(radang gusi), stomatitis (radang rongga mulut), faringitis (radang
faring/tekak), bronkhitis (radang bronkhus/cabang-cabang tenggorok),
tonsilitis (radang tonsil/amandel), angina Vincent (radang selaput lendir
mulut dengan tukak-tukak berselaput), difteria faringeal, periodontitis
geraham bungsu.
|
jangan
diberikan kepada pasien yang mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas pada
komponen obat. Atau pasien yang mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas
terhadap aminoglikosida seperti streptomsin, kanamisin, gentamisin,
fradiomisin dan basitrasin.
|
Anoreksia
(kehilangan nafsu makan), mual, dan gangguan saluran pencernaan.
|
Dewasa : 4-5 kali sehari 1 atau
2 tablet. Anak-anak : 4-5 kali sehari
1 tablet.
|
Fradiomisin
dan gramisidin adalah antibiotik yang berakasi sebagai bakterisida (membunuh
bakteri), aktif pada terhadap Staphylococci.
|
Candistin
|
Nistatin
|
Terapi
kandidiasis pada rongga mulut
|
Hipersensitif
|
Iritasi
lokal dan sensitisasi, dilaporkan terjadinya rasa mual
|
Bayi: Sehari 4x1-2 ml/hari
Anak dan dewasa: 4x1-6 ml diteteskan ke dalam mulut
dam ditahan beberapa waktu sebelum ditelan; bayi dan anak: ½ dosis diteteskan
pada masing-masing sisi mulut
|
antibiotika
antifungal yang berasal dari Sfreptomyces noursei. Aktifitas anti fuhgalnya
diperoleh dengan cara mengikatkan diri pada sterol membran sel jamur,
sehingga permeabilitas membran sel tersebut akan terganggu dan komponen
intraselular dapat hilang.
|
Degirol (Darya-varia)
|
Dequalinium Klorida. |
Sakit tenggorokan, infeksi pada rongga mulut dan
faring, setelah pencabutan gigi untuk mencegah infeksi pada membran mukosa
mulut dan pencegahan batuk dan pilek, terutama untuk perokok. |
penderita
yang hipersenstif terhadap dequalinium klorida. Juga, hindari pemakaian
jangka panjang dan berulang-ulang.
|
Hisap 1 lozenges. Ulangi tiap 3-4 jam. Maksimal 8 tablet sehari. |
Bahan
aktif ini merupakan suatu bahan antibakteri dan antijamur yang efektif untuk
membunuh berbagai bakteri gram positif dan negatif, Borelia vincenti,
Candida albicans dan bakteri yang resisten terhadap antibiotika.
Tablet hisap DEGIROL untuk sakit tenggorokan serta mencegah infeksi pada
selaput lendir mulut
|
Obat Tetes Telinga
Obat telinga dapat terbagi menjadi
Obat telinga sebagai antiseptik dan anti infeksi.
Biasanya merupakan antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin dengan tambahan penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).
Biasanya merupakan antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin dengan tambahan penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Konrtraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Penggunaan
Khusus
|
Kloramfenikol 3%
|
1 % Chloramphenlcol base didalam larutan tetes telinga.
|
Infeksi
superfisial pada telinga luar oleh kuman gram positif atau gram negatif yang
peka terhadap Chloramphenicol.
|
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan
kloramfenikol.
Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk-pilek, infeksi
tenggorokan, atau untuk mencegah infeksi ringan.
Perforasi membran timpani (tetes telinga).
|
Diskrasia
darah terutama aplastik anemia yang dapat menjadi serius dan fatal, reaksi
hipersensitif lainnya seperti anafilaktik dan urtikaria, syndroma gray pada
bayi prematur atau bayi yang baru lahir dan gangguan gastrointestinal seperti
misalnya mual, muntah dan diare.
|
Teteskan
kedalam lubang telinga 2 – 3 tetes, 3 kali sehari.
|
Kloramfenikol
adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik,
dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya dengan
menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang
merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol
efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk Streptococcus
pneumoniae, dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk Haemophilus
influenzae,
|
Sediaan
salep, digunakan dengan cara dioles.
|
ERLAMYCETIN
Tetes Telinga (Erela)
|
1% Chloramphenicol base di dalam larutan tetes
telinga.
|
Infeksi superfisial pada telinga luar oleh kuman gram
positif atau gram negatif yang peka terhadap Chloramphenicol.
|
- Bagi penderita yang sensitif terhadap Chloramphinicol.
- Perforasi membran timpani. |
Iritasi lokal, seperti gatal, rasa panas, dermatitis
vesikuler dan mukolopapular.
|
Teteskan ke dalam lubang telinga 2 - 3 tetes, 3 kali
sehari.
Atau menurut petunjuk dokter. |
Sebagai broad spektrum antibiotika, bekerjanya sebagai
bakteriostatik terhadap beberapa spesies dan pada keadaan tertentu bekerjanya
sebagai bakterisid.
|
Diteteskan
langsung pada lubang telinga
|
Obat pada Hidung
Peradangan
pada mata sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi.
Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak kemerahan,
adanya secret/kotoran mata, silau, buram atau kelopak mata bengkak
seperti pada penyakit Blefaritis yakni penyakit yang menyebabkan
peradangan/iritasi terutama pada kelopak mata. Pengobatan bergantung kepada
penyebabnya dapat berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur
dan antivirus.
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Konrtraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Penggunaan
Khusus
|
Setiap 1 mL mengandung 0,5 mg oksimetazolin
hidroklorid.
|
Pengobatan simtomatik kongesti (kesembaban) hidung dan
nasofaring yangdisebabkan oleh flu, sinusitis, hay fever,atau alergi saluran
napas bagian ataslainnya
Pengobatan
tambahan pada infeksi telinga bagian tengah.
Dapat
digunakan pada tampon hidung untuk mempermudah pemeriksaan intranasal atau
sebelum operasi hidung.
|
Afrin jangan diberikan kepada penderita yang
hipersensitif atau alergi terhadap salah satukomponen obat
|
Afrin umumnya dapat ditoleransi tubuh dengan baik.
Efek samping biasanya ringan dan sementara dan berupa rasa terbakar, tersengat, bersin
atau bertambahnya ingus.
|
dewasa dan anak-anak umur 6 tahun atau lebih, 2 – 3 semprotan ke dalam tiap lubang
hidung, 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
|
Afrin
semprot/tetes hidung mengandung bahan aktif simpatomimetik
oksimetazolinhidroklorid (oxymetazoline hydrochloride) yang memiliki efek
dekongestan yang tahan lama.
|
Dengan kepala tegak lurus, letakkan ujung lubang
semprotan ke dalam lubang hidung tanpa menyumbat lubang hidung seluruhnya. Selama
setiap pemberian pasien harusmenekuk kepalanya sedikit ke depan dan hirup
dengan cepat sambil memencet botol.
|
|
AFRIN PERIATIK TETES
|
Oksimetazolin
HCl
|
-
Hidung tersumbat.
- Pengobatan dan pencegahan infeksi telinga tengah. - Memudahkan pemeriksaan intranasal. - Persiapan operasi. |
Idiosinkrasi
terhadap simpatomimetik, hipertiroidisme, hipertensi, penyakit koroner.
|
-
Adakalanya timbul rasa panas di hidung atau tenggorokan, iritasi lokal, mual,
sakit kepala, mukosa hidung kering.
- Hidung tersumbat kembali terjadi/kambuh (pada penggunaan jangka panjang). - Kesulitan bernapas, kolaps pada bayi. |
2
kali sehari 2-3 tetes pada masing-masing lubang hidung.
|
Obat Selesma/pilek
Salesma dan influenza
merupakan kondisi alat pernapasan yang terinfeksi oleh virus. Umumnya
menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, terkadang panas atau sakit pada
persendian. Pada anak kecil biasanya diiringi gejala mencret ringan.
Hindari menggunakan penicillin,
tetracycline atau antibiotika lainnya karena jenis obat ini tidak
menyembuhkan Salesma dan Influenza, bahkan dapat menimbulkan bahaya. Penyakit
ini hampir selalu sembuh sendiri tanpa obat. Anda hanya perlu melakukan
beberapa hal ini jika terkena Salesma dan Influenza:
·
Hindari minum air dingin, dan selalu konsumsi
air hangat.
·
Istirahat yang cukup.
·
Jika mengalami panas dan sakit kepala, cukup
konsomsu aspirin atau acetaminiphen.
·
Tetap makan seperti biasa karena tidak ada
pantangan dalam mengonsumsi sesuatu. Namun dianjurkan mengonsumsi makanan
mengandung vitamin C.
·
Jika mengalami sakit tenggorokan atau sakit
leher, berkumurlah dengan air hangat.
Jika Salesma atau influensa
berlangsung lebih dari satu minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir,
sampai sakit dada, maka penderita mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis)
atau radang paru-paru (pneumonia).
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Konrtraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Penggunaan
Khusus
|
Actifed Plus DM 120 ml (glakso welcome)
|
Per 5 ml sir. Pseudoephedrin HCL 30 mg Triprolidin HCL 1,25 mg
|
Rinitis alergi,flu & selesma
|
Penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik
lain(misalnya efedrin,fenilpropanolamin,fenilefrin),hipertensi berat.Sedang
sedang mendapat terapi MAOI dalam 2 minggu terakhir.
|
Mengantuk, gangguan pencernaan,sakit
kepala,insomnia,eksitasi,tremor,takikardi,aritmia,mulut
kering,palpitasi,sulit berkemih.
|
Dewasa & anak>12 tahun 5 ml.
Anak6-12 tahun 2,5 ml. 2-6 tahun 1,25 ml. Diberikan 3x1. <2 tahun menurut anjuran dokter. |
Triprolidine
membantu meringankan gejala yang
penyebabnya secara keseluruhan maupun sebagian tergantung pada pelepasan histamine. Senyawa dari
golongan pyrolidine ini bekerja sebagai antagonis kompetitif untuk
reseptor histamine H1 dan mampu menekansystem
saraf pusat, sehingga menyebabkan kantuk. Pseudoephedrine mempunyai
aktivitassimpatomimetik langsung maupun tidak langsung dan merupakan
dekongestan saluran pernapasan bagian atas.
|
|
Anadex
(interbat) |
Paracetamol 500 mg
dextrometorphan HBr 15 mg, chlorpheniramine HCL maleate 1 mg, phenylpropanolamine HCl 15 mg. |
Flu,selesma,batuk,demam & nyeri
|
Hipertiroid,hipertensi,penyakit jantung
koroner,MAOI,netropati.
|
Mengantuk,pusing,mulut kering,serangan seperti epilepsi
(dosis tinggi),ruam kulit.
|
Dewasa 2 sendok teh.
anak 6-12 tahun 2 sendok teh. diberikan 3-4xsehari. |
||
Asvex (Tanabe
indonesia)
|
Tipepidine hibenzate
|
Selesma (common cold) & gangguan pada saluran
pernapasan atas lainnya(faringitis,laringitis,nasalcatarch),bronkitis akut
& kronik, pneumonia, TB paru,bronkiektatis.
|
Pasien
dengan riwayat hipersensitif terhadap salah satu bahan produk
|
Mengantuk,insomnia,pusing,anoreksia,konstipasi,nyeri
lambung,haus gatal.
|
Dewasa:
1 tablet tiga kali sehari setelah makan, dan pada kasus yang berat, selain
itu 1 tablet sebelum tidur.
Anak-anak (lebih dari 6 tahun): Setengah dari dosis dewasa. |
Peradangan hidung akibat alergi (Rhintis
Allergica)
Rhintis Allergica bisa disebabkan reaksi alergi pada
hidung karena masuknya substansi asing dalam saluran tenggorokan. Anda bisa
menggunakan antihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate.
Sebagai pencegahan, ketahuilah penyebab terjadinya alergi, apakah debu, bulu
ayam, jamur, tepung sari bunga dan lainnya? Lalu hindari benda-benda pemicu
alergi tersebut.
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Konrtraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Penggunaan
Khusus
|
Bronchitin Syrup (nufarindo) |
Per 5 mL mengandung :
Efedrin HCl. 8 mg Gliseril
guaiakolat 50 mg Parasetamol
200 mg Klorfenamin maleat 2,5 mg
|
Demam dan gejala-gejala batuk dan
pilek yang muncul selama influenza.
|
Pasien yang menderita hipertensi,
glaukoma, diabetik, penyakit jantung dan goiter.
Kerusakan hati dan ginjal. |
Mengantuk, mual dan pusing.
|
Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 sendok
teh. Anak berusia 9 tahun
atau lebih : 3 kali sehari 1 sendok teh. Anak berusia
2-8 tahun : 3 kali sehari ½ sendok teh
|
||
Dramasine ( Soho)
|
Dimenhydrynate 50 mg,
vit B6 50 mg. |
Mencegah dan meredakan
mual & muntah sehubungan mabuk perjalanan.anastesi dan pembedahan, serta
sakit akibat radiasi |
Porfiria akut,serangan asma akut,bayi prematur
|
Mengantuk,gangguan penglihatan,pusing,mulut
kering,hipotensi,kelemahan otot,sakit kepala
|
Dewasa 1 tab. 3x1 Anak 8-12 tahun ½ 11 tab. 2-3xsehari. |
Obat sakit tenggorokan
Obat
|
Komposisi
|
Indikasi
|
Konrtraindikasi
|
Efek
Samping
|
Dosis
|
Mekanisme
Kerja
|
Penggunaan
Khusus
|
FG
TROCHES MEIJI
(meiji)
|
Fradiomisin
Sulfat 2,5 mg, Gramisidin-S HCl 1 mg.
|
Gingivitis
(radang gusi), stomatitis (radang rongga mulut), faringitis (radang
faring/tekak), bronkhitis (radang bronkhus/cabang-cabang tenggorok),
tonsilitis (radang tonsil/amandel), angina Vincent (radang selaput lendir
mulut dengan tukak-tukak berselaput), difteria faringeal, periodontitis
geraham bungsu.
|
jangan
diberikan kepada pasien yang mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas pada
komponen obat. Atau pasien yang mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas
terhadap aminoglikosida seperti streptomsin, kanamisin, gentamisin,
fradiomisin dan basitrasin.
|
Anoreksia
(kehilangan nafsu makan), mual, dan gangguan saluran pencernaan.
|
Dewasa : 4-5 kali sehari 1 atau
2 tablet. Anak-anak : 4-5 kali sehari
1 tablet.
|
Fradiomisin
dan gramisidin adalah antibiotik yang berakasi sebagai bakterisida (membunuh
bakteri), aktif pada terhadap Staphylococci.
|
|
Degirol ( Darya-varia)
|
Dequalinium Klorida. |
Sakit tenggorokan, infeksi pada rongga mulut dan
faring, setelah pencabutan gigi untuk mencegah infeksi pada membran mukosa
mulut dan pencegahan batuk dan pilek, terutama untuk perokok. |
penderita
yang hipersenstif terhadap dequalinium klorida. Juga, hindari pemakaian
jangka panjang dan berulang-ulang.
|
Hisap 1 lozenges. Ulangi tiap 3-4 jam. Maksimal 8 tablet sehari. |
Bahan
aktif ini merupakan suatu bahan antibakteri dan antijamur yang efektif untuk
membunuh berbagai bakteri gram positif dan negatif, Borelia vincenti,
Candida albicans dan bakteri yang resisten terhadap antibiotika.
Tablet hisap DEGIROL untuk sakit tenggorokan serta mencegah infeksi pada
selaput lendir mulut
|
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Posting Komentar
Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^