Makalah Spesialit Obat...
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Zat gizi adalah
bahan-bahan kimia dalam makanan yang memberi makan kepada tubuh. Berbagai zat
gizi dapat dibuat di dalam tubuh. Zat gizi yang tidak dapat dibuat dalam tubuh,
yang disebut zat gizi esensial, harus dikonsumsi dalam makanan.
Tujuan dari makanan yang tepat adalah untuk mencapai dan
mempertahankan komposisi tubuh dan kekuatan fisik dan mental yang baik.
Kebutuhan zat gizi esensial sehari-hari tergantung kepada umur, jenis kelamin,
berat badan, tinggi badan serta aktivitas fisik dan metabolisme.
Masalah gizi masih cukup rawan
dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah
perkotaan, wilayah yang sering dilanda musim kering (NTB dan NTT). Dimana
kondisi masyarakat tersebut banyak yang kekurangan gizi, banyak balita yang
terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi karena makanan yang
tidak seimbang, terutama dalam hal protein.
Protein sangat penting untuk membantu
pertumbuhan anak-anak, dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga
kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga
dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas.
Gizi yang tidak seimbang juga dapat
mempengaruhi tekanan darah seseorang. Dengan kondisi ekonomi yang membaik dan
tersedianya berbagai makanan siap saji yang enak, nikmat dan kaya energi
terutama sumber lemak dan karbohidrat, maka terjadi asupan makanan dan zat gizi
yang melebihi kebutuhan tubuh. Keadaan kelebihan gizi ini akan membawa pada
keadaan obesitas. Perubahan status gizi yang ditandai dengan peningkatan berat
badan secara langsung mempengaruhi perubahan tekanan darah.
Dilihat dari latar belakang ini, maka
penulis akan membahas mengenai obat-obat yang mempengaruhi Gizi dan Darah
beserta dengan indikasi, efek samping, kontraindikasi,mekanisme kerja dan
sediaan yang beredar di masyarakat.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: “Apa
saja obat-obat yang dapat mempengaruhi Gizi dan Darah?”
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan dari materi ini adalah :
Untuk
mengetahui obat-obat yang dapat mempengaruhi Gizi dan Darah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Anemia
dan Gangguan Darah lain
Anemia
merupakan sekelompok gangguan yang dikarakterisasi dengan penurunan hemoglobin
atau sel darah merah (SDM), berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan
oksigen oleh darah.
Patofisiologi
Anemia
dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi, etiologi atau patofisiologi SDM.
Manifestasi Klinis
Tanda-tanda
dan gejala tergantung pada onset, penyebab anemia, dan individu. Anemia onset
akut dikarakterisasi dengan gejala kardiorespiratori seperti takikardia, kepala
terasa ringan, dan sesak napas. Anemia kronis dikarakterisasi dengn rasa lelah,
letih, vertigo, pusing, sensitif terhadap dingin, pucat, dan hilangnya skin tone. Orang dewasa normal dapat
mentoleransi anemia lebih baik daripada orang yang sudah tua. Anemia defisiensi
besi dikarakterisasi dengan rasa tidak enak pada lidah, penurunan aliran
saliva, pagophagia. Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dikarakterisasi
dengan kulit pucat, ikterus, dan atropa mukosa gastrik. Anemia vitamin B12
dibedakan dari abnormalitas neuropsychiatric (mis. mati rasa dan parestesia),
yang tidak terdapat pada pasien dengan anemia defisiensi folat.
2.1.1 Anemia
Defisiensi Besi
Pengobatan
dengan sediaan besi hanya di berikan bila terjadi defisiensi besi. Sebelum
pengobatan dimulai, sangat penting untuk memastikan bahwa anemia bukan
disebabkan oleh penyebab lainnya (misalnya karena cacing, erosi lambung, kanker
saluran cerna).
Contoh sediaan :
Contoh obat
|
indikasi
|
kontraindikasi
|
Efek samping
|
Dosis
|
Contoh sediaan
|
Besi
(III) Hidroksida dalam sukrosa
|
Anemia
kekurangan besi pada pasien yang mengalami hemodialisis kronik yang sedang
menjalani terapi suplemen eritropoietin.
|
Alergi,
gangguan termasuk asma, eksim dan anafilaksis, penyakit hati, infeksi,
opotensi, bradikardi.
|
Gangguan
rasa, lebih sedikit biasanya rasa mual, muntah muntah, sakit perut, diare,
nyeri dada, sakit kepala, demam, mialgia, hipersensitivas, reaksi seperti
hypotension, takikardia, bronkospasm, dispnia, pruritus, urticaria, ruam
kulit, reaksi lokasi, suntikan yang mencakup radang urat darah ; jarang
terjadi pada perifer,udem, paraestesia, kelelahan, reaksi anafilaktoid.
|
Orang
dewasa dan lebih tua ; total dosis kumulatif setara dengan total defisit besi
(mg), ditentukan berdasarkan haemoglobin dan berat badan. Dosis dan
penjadwalan dosis untuk iron secara individu diperkirakan untuk masing masing
pasien berdasarkan pada perhitungan dari total defisit besi.
Total
defisit besi (mg) = berat badan [kg] x
(hb – actual Hb target) [g/l] x 0,24 * + besi depot [mg] sampai ke 35 kg bb :
Hb target = 130 g/L resp. Besi depot = 15 mg/kg bb.
Berat
badan di atas 35 kg : Hb target = 150 g/L resp. Besi depot 500 mg * faktor =
0,0034 x 0,007 x 1000 (besi dari
haemoglobin 0,34 % / volume darah 7 % dari berat badan / faktor 1000 =
konvensi dari g ke mg).
Total
jumlah yang diperlukan di tentukan dari salah satu perhitungan di atas atau
yang berikut tablet dosis ( yang didasarkan pada suatu haemoglobin target
dari 130 g/L untuk berat badan <35 kg dan 150 g/L untuk berat badan >35
kg).
|
Maltofer
(Vifor SA/Combifar) Drops 50mg/ml ;
sirup 50 mg/5mL ; Tablet Kunyah 100mg (B).
Venofer
(Vifor SA/Combiphar) Cairan injeksi 20 mg/mL (K).
|
Besi
Dekstran (Kompleks Besi Hidroksida Dan Dekstran Yang Mengandung 50 mg/ml
Besi.
|
Anemia
defisiensi besi.
|
Riwayat
alergi termasuk asma dan eksim ; infeksi ; artritis rematoid aktif
|
Mual,
muntah, nyeri abdomem, flushing, reaksi anafilaktoid, dispnea, numbness,
demam, urtikaria, ruam, artralgia, myalgia, pandangan menjadi kabur, efek
samping injeksi termasuk phlebitis, kadang kadang diare, seizure, tremor,
pusing, lelah, berkeringat.
|
Pemberian
secara injeksi intramuskular, injeksi IV lambat atau melalui infus, pemberian
dosis dengan memperhitungkan berat badan dan kekurangan zat besi yang
diderita.
Tidak
di rekomendasikan untuk anak di bawah 14 tahun
|
Fercayl
(Lab. Sterops/Novell pharm) Injeksi 50 mg/mL (K)
Hibiron
(otto Pharm) Injeksi 50 mg/ml (K).
|
2.1.2
Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik
disebabkan kekurangan faktor intrinstik lambung akibat gastritis autoimun yang
menyebabkan malabsorbsi vitamin B12.
Contoh obat :
Contoh obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek samping
|
Dosis
|
Contoh sediaan
|
Asam Folat
|
Pencegahan neural tube defect.
|
Hipersensitif, jangan diberikan pada
penyakit ginjal akut.
|
Reaksi
alergi atau hipersensitivitas
|
Permulaan, 5 mg sehari untuk 4 bulan
(lihat catatan diatas), pemeliharaan, 5 mg setiap 1-7 sehari tergantung
penyakit dasarnya ; Anak sampai 1 tahun, 500 mg/kg/bb/hari ; diatas 1 tahun,
seperti orang dewasa.
|
Folid acid (generik) tablet1 mg, 5 mg
(B),
Ferro folat ( Generik) Tablet salut
200 mg + 0,25 mg (B)
Becomzet (sanbe farma) kaptabs salut
selaput (T)
|
Hidroksikobalamin
|
Anemia pernisisosa, defisisensi
vitamin B12.
|
Dengan injeksi intramuskular, dosis awal 1 mg diulangi
lima kali dengan interval 2-3 hari ; dosis pemeliharaan 1 mg setiap 3 bulan.
Anak, dosis seperti pada orang dewasa ; catatan : bila yang diresepkan atau
diminta adalah injeksi vitamin B12 maka yang diberikan adalah suntikan
hidroksikobalamin.
|
Rubranova (squibb Indonesia) cairan
injeksi 1000 mcg/mL (K),
Terneurine h. 5000 (squibb indonesia)
serbuk injeksi (K),
Trimate-E (kimia farma) kapsul.
|
||
Sianokobalamin
|
Anemia megaloblastik, pencegahan
neural tube defect.
|
Oral, defisiensi vit B12 karena
kekurangan gizi, 50-150 mcg atau lebih diberikan di antara makan.
Anak 35-50 mcg dua kali sehari.
Pemberian intra muscular awalnya 1 mg di ulangi 10 kali dengan interval 2-3
hari, dosis pemeliharaan 1 mg setiap bulan.
|
Sianokobalamin (Generik) Tablet 25
mcg, 50 mcg, 100 mcg (B), Cairan injeksi 500 mcg/mL, 1000 mcg/mL (K).
Vitamin B12 cap 12 Cap FM (Generik)
Tablet 25 mcg (B).
|
||
2.1.3
Anemia hipoplastik,
hemolitik, dan renal.
ERITROPOIETIN .
Digunakan pada anemia
yang disebabkan oleh defisiensi eritropoietin pada gagal ginjal kronis dan juga
untuk menambah darah autolog pada individual normal dan memperpendek periode
anemia pada pasien yang menerima kemoterapi sitotoksik.
Contoh obat :
Contoh obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek samping
|
Dosis
|
Contoh sediaan
|
Epoetin ( Rekombinan eritropoitein manusia)
|
Terapi anemia.
|
Hipertensi yang tak terkendalikan
|
Kenaikan tekanan darah / hepertensi
memburuk, krisis hipertensi dengan gejala seperti enseofati dan kejang umum
tonikklonik memerlukan perhatian medis segeera ; kenaikan hitung trombosit
yang dose devendent beregresi selama pengobatan, shunt trombosis, arterio –
venous shunt, peningkatan plasma keatin urea, fosfat, konvulsi, reaksi kulit,
udema palpebral, anafilaksis
|
Dimaksudkan untuk meningkatkan kadar
hemoglobin dengan laju tidak melebihi 2 g/100ml/bulan ke tingkat yang stabil
10 – 12 g/100 mL (9,5-11 g/ 100 mL pada anak).
|
Eprex ( Janssen Indonesia) Injeksi.
|
Epoiten Alfa
|
Terapi anemia yang disertai dengan
gagal ginjal kronik pada pasien dengan dialisa. Terapi pada gejala renal
anemia pada pasien yang belum mengalami dialisa
|
Hipertensi parah yang tidak
terkendali.
Hipersensitivitas yang dikenal
terhadap produk produk dar ternak mamalia.
Hipersensitivitas terhadap human
albumin.
|
Sistem kardiovaskular,pasien anemia
dengan gagal ginjal kronis, peningkatan tekanan darah, terutama pada kasus
peningkatan PVC yang cepat, sakit kepala, gangguan sensorimotor misalnya
gangguan bicara sampai tonoclonis seizures.
|
Fase koreksi : dosis awal untuk pasien
hemodialisa adalah 100 – 150 IU /kg/bb/ minggu terbagi dalam 2-3 dosis. Jika
hematocrit meningkat dosis dapat diganti setelah 4 minggu dari terapi awal
sampai dosis meningkat 15-30 IU/kg/bb/minggu . pasien non dialisa :
100IU/kg/bb/minggu terbagi dalam 3 dosis.
Tahap perawatan : untuk memantapka
hematokrit antar 30 sampai 35 %, dosis menjadi 50-150 IU/kg/bb/minggu terbagi
dalam 2-3 dosis.
|
Hemapo (Kalbe Farma) Cairan injeksi
tiap mL mengandung epoiten Alfa 2000 IU, 3000 IU.100000 IU (K).
|
Epoitein Beta
|
Anemia yang berhubungan dengan gagal
ginjal kronis pada penderita dialisis, anemia simptomatik yang berasal dari
penyakit ginjal yang belum di dialisiS.
|
Hipertensi parah yang tidak
terkendali.
|
Lihat epoitein alfa (efek samping).
|
Melalui injeksi subkutan, dosis awal
60 UI/kg/bb tiap minggu (dalam 1-7 dosis terbagi) di tingkatkan sebulan
sekali sesuai dengan respon masing masing 60 UI/kg bb (dosis pemeliharaan
bila dicapai kadar hemoglobin 10-12 mg/100 mL) mula mula turunkan dosis
separuhnya kemudian ubah sesuai dengan interval 1-2 mnggu maksimum 720 UI/kg
bb.
Secara injeksi intravena dalam 2 menit dosis awal 40 UI/kg/bb 3 kali
tiap minggu untuk 4 minggu, ditingkatkan sampai 80 UI/kg/bb 3 x seminggu bila
kenaikan hemoglobin awal kurang dri 1 g/100 mL per bulan, bila perlu di
naikkan bulanan masiang masing 20 UI/kg/bb; dosis pemeliharaan ( sewaktu
dicapai kadar hemeglobin 10-12 g/ 100 mL) mula mula kurangi dosis kemudian
ubah sesuai dengan respon pada interval waktu 1-2 minggu maksimum 720 UI /kg
bb.
Anemia pada bayi prematur dengan bobot
750-1000 g dan usia kehamilan kurang dari 34 minggu di berikan injeksi
subkutan 250 UI/kg/bb 3 kali seminggu.
|
Recormon (Boehringer mannheim) serbuk
injeksi untuk di larutkan.
Recormon S Injection ( untuk
penggunaan subkutan).
|
Deferasirox
|
Overload besi kronik pada orang dewasa
dan anak di atas 6 tahun dengan talanesia mayor yang menerima transfusi dara
secara rutin, overload besi kronik ketika deferioksamin dikontraindikasikan
atau tidak memadai , pada pasien talamesia mayor yang menerima transfusi
darah merah secara tidak rutin, pasien dengan anemia lain.
|
Gangguan fungsi organ tertentu :
mata,telinga.
Gangguan fungsi ginjal.
|
Gangguan saluran cerna (termasuk
mual,muntah,diare dan nyeri abdominal) ; sakit kepala proteinuria : pruritus
; kemerahan , kurang umum hepatitis , kolelitiatisn udem, kelelahan, gangguan
tidur, pusing, pireksia, glukosuria, gangguan pendengaran, dan penglihatan,
pigmentasi kulit
|
Dewasa dan anak diatas 2 tahun, dosis
awal 10-30 mg/kg bb sekali sehari berdasarkan kadar ferritin pada serum dan
jumlah darah yang di transfusi ; dosis perawatan dan sesuaikan dosis setiap
3-6 bulan dengan kenaikan 5 – 10 mg/kg bb berdasarkan kadar ferritin serum.
|
Exjade (Novartib Biochemie) Tablet 125
mg. 250 mg, 500 mg (K).
|
KELEBIHAN BESI
Kelebihan besi yang
berat dalam jaringan dapat timbul pada anemia aplastik dan anemia refrakter
lainnya terutama akibat transfusi darah berulang.
Contoh obat :
Contoh obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek samping
|
Dosis
|
Conth sediaan
|
Deferipron
|
Untuk terapi kelebihan besi pada
pasien talamesia mayor.
|
Kehamilan dan menyusui.
|
Gangguan pencernaan perubahan warna
urin neutropenia, agranulositosis, defisisiensi seng, arthropati.
|
Dewasa dan anak di atas 6 tahun 25
mg/kg bb 3 kali sehari (maksimum 100 mg/kg/bb perhari)
|
Ferriprox (united dico citas) tablet
salut selaput 500 mg (K)
|
Desferioksamin Mesilat
|
Menyingkirkan besi dari tubuh pada
keracunan ; digunakan untuk penimbunan besi kronis.
|
Kehamilan dan menyusui.
|
Reaksi anafilaksis, dan hipotensi bila
diberikan intravena terlalu cepat.
|
Infus intravena, hingga 15 mg/ kg
bb/jam ; maksimum 80 mg mk/kg bb dalam 24 jam.
|
Desferal (Novaris-switzerland) serbuk
injeksi 500 mg/ vial 2 g/vial (K).
|
2.1.4
Gangguan Fungsi
trombosit.
Biasanya pengobatan
trombositopenia purpura autoimun (ididopatik) di mulai dengan kortikosteroid,
misalnya predmison 1 mg/kb bb/ per hari,kemudian di turunkan dosisnya bertahap
pada minggu – minggu berikutnya.
Contoh obat :
Contoh obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek samping
|
Dosis
|
Contoh sediaan
|
Anagrelid
|
Pasien dengan trombositopenia,
mengurangi hitung platelet yang meningkat dan resiko trombosit serta
memperbaiki kondisi akibat gejala gejala yang berkaitan termasuk kejadian –
kejadian thrombohemorrhagic.
|
Penggunaan pada pasien dengan
hipersensistifitas terhadap anagrelida atau komponen lain dari obat.
|
Sakit kepala,palpitasi,diare,astesia,
mual, nyeri abdomen, pusing, nyeri, dispnea, kembung, mun tah , demam,nyeri
dada, anureksia, takikardi, faringitis, malaise, batuk, parestesia, nyeri
punggung, pruritus, dispepsia.DLL
|
Dosis awal 500 mcg 2 kali sehari,
disesuaikan menurut respon, dosis dapat ditingkatkan 500 mcg/perhari dengan
interval mingguan samapai maksimum 10 mg per hari (dosis tunggal maksimum 1-2
mg/hari dalam dosis terbagi).
|
Agrylin (Shire/Fahrenheit Pratapa
Nirmala) kapsul 500 mcg (K).
Thromboreductin (AOP
Pharmaceuticals/Combiphar) Kapsul 500 mcg (K)
|
Defisiensi G6PD
Defisien glukosa
6-fosfat dehidrogenase (G6PD) prevalensinya sangat tinggi untuk sebagian
manusia. Individu dengan defisisensi G6PD mudah terserang anemia hemolitik akut
bila minum obat obat yang umum dipakai. Penderita juga mudah terkena anemia
hemolitik akut ketika menghirup fava beans ( ficia faba) ; hal ini disebut
dengan favism dan cenderung lebih parah pada anak atau bila fava beans di makan
mentah.
Ketika meresepkan obat
untuk penderita dengan defisiensi G6PD, 3 hal yang harus diperhatikan :
a. Defisiensi
G6PD adalah heterogen secara genetik ; ada variasi kepekaan terhadap resiko
hemolitik karena obat; jadi, obat yang aman untuk beberapa orang yang
defisiendi G6PD mungkin tidak aman untuk sebagian penderita lain.
b. Produsen
obat tidak melakukan pengujian rutin efek obat pada individu dengan defisiensi
G6PD.
c. Resik
dan keparahan hemolisis hampir selalu bergantung pada dosis.
2.1.5
Neutropenia
Recombinant human
granulocyte colony stimulating Facktor (rhG-CSF) merangsang produksi neutrofil
dan dapat mengurangi masa berlangsungnya neutropenia yang diinduksi oleh
kemoterapi dan karenya mengurangi kejadian sepsis yang berhubungan dengan
neutropenia.
contoh obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek samping
|
Dosis
|
Contoh sediaan
|
Filgrastim
|
(Hanya untuk di gunakan oleh
spesialis) pengurangan durasi neutropenia dan kejadian demam neutropenia
akibat kemoterapi sitotoksik pada penyakit keganasan. Pengurangan durasi
neutropenia dalam terapi myeleobasi yang dilanjutkan dengan transplantasi
sumsum tulang ; mobilisasi sel progenitor darah perifer untuk di panen dan
selanjutnya digunakan dalam infus autolog ; neotropenia kongeial berat,
neutropenia siklik, atau neutropenia idiopatik, dan adanya riwayat infeksi
berat berulang , neutropenia persisten pada infeksi HIV lanjut.
|
Neutropenia kongenital yang berat
(sindrom konstman ) dengan sitogenik abnormal.
|
Pembesaran limpa, hepatomelagi,
hipotensi transient, epistaksis, kelainan yang berkaitan dengan air seni,
osteoporosis, pembusukan dari radang sendi reumatoid, utaneous vasculitis,
trombositopenia, anemia, penurunan glukosa darah yang temporer, meningkatkan
asam urat.
|
Dewasa : yang direkomendasikan adalah
50 mcg/m2, diberikan sesuai dosis tunggal sehari secara injeksi subkutan.
Saat absolute neutrgophyl count (ANC) kurang dari 1000/mm3 (jumlah leukosit
<2000/mm3) diamati setelah sitotoksid kemoterapi. Dosis pertama diberikan
<24 jam setelah sitotoksid kemoterapi.
Anak : dosis yang di rekomendasikan
adalah 50 mcg/m2, diberikan sebagai dosis tunggal sehari secara injeksi
subkutan, saat absolute neutrophyl count (ANC) kurang dari 1000/mm3 (jumlah
leukosit <2000mm3) diamati setelah sitotoksid kemoterapi.
Terapi dihentikan jika capaian ANC
5000/mm3 ( jumlah leukosit <10.000/mm3).
|
Neupogen (Roche indonesia) Cairan
injeksi 0,3 mg/0,5 mL (K)
|
Lenograstim
|
Pengurangan rentang waktu dari
neutropenia dan yang berkaitan pada pasien komplikasi ( dengan non myeloid
anaplasia ) menerima suatu otologous atau allogous transplantasi sum sum
tulang.pengurangan range waktu dari neutropenia dan yang berkaitan pada
pasien komplikasi selama kemoterapi.
|
Pasien dengan neoplasia myeloid lain
dari leukimia myeloidakut denovo.
Leukemia myeoid akut usia dibawah 55
tahun dan sitogenetik baik.
|
Ruptur limpa, cutaneous vasculitis ,
sweet syndrome, nekrolisis epidermal toksis.
|
Dewasa : setelah transplatasi sumsum
tulang dosis di rekomendasikan dari 150 mcg (19,2 juta unit/m2) sehari secara
injeksi intravena selama 30 menit, yang dilarutkan dengan larutan garam
isotonik atau secara injeksi subkutan.
|
Granocyte ( Aventis pharma) serbuk
injeksi 263 mcg/vial (K).
|
Molgrastomin
|
Pengurangan keparahan neutropenia
dalam kemoterapi sitotoksik ; akselerasi pembentukan mieloid menyusul
transplantasi sumsum tulang ; neutropenia pada penderita yang diobati dengan
gansivklopir pada cytomegalovirus retinitis yang berhubungan dengan AIDSs
|
Keganasan myeloid.
|
Mual, diare, muntah, anoreksia,
dipnea, astenia, lelah, rash, demam, rigorsh, flusing, nyeri muskosketenal,
sakit kepala, keringat yang bertambah, nyeri abdominal, pruritus, udema
perifer, pusing parestesia, mialgia, kebingungan, konvulsi, hipotensi,
aritmia, hipertensi intrakarmial, perikarditis, efusi pleural, udema paru,
sinkrope.
|
( dosis pertama dibawah supervisi
medis) kemoterapi sitotoksik, secara injeksi subkutan 60.000-110.000 UI/kg
bb, dimulai 24 jam setelah dosis terakhir kemoterapi, dilanjutkan untuk 7-10
hari. Transplantasi sumsum tulang, secara infus intravena 110.000 UI/kg
bb/hari, dimulai pada hari setleah transplantasi, dilanjutkan sampai hitung
neutrofil absolute dalam batasan yang dikehendaki maksimum lama pengobatan 30
hari.
Pengobatan gansiklovir, secara injeksi
subkutan 60.000 UI/kg bb/ tiap lima hari.
|
Leucomax (Novartis) serbuk injeksi,
bubuk untuk di larutkan, molgramostim.
Vial 1,67 juta UI (150 mcg), vial 3,33 juta UI (300 mcg), vial 4,44
juta UI (400 mcg).
|
Pegfilgrastim
|
Mengurangi lamanya neutropenia dan
kejadian febrile neutropenia pada sitotoksisitas kemoterapi pada keganasan.
|
Kadang kadang terjadi trombositopenia,
kerusakan limfa, dan dermatosis febril, neutrofilik, sangat jarang terjadi.
|
Disetarakan sebagai filgrastim injeksi
subkutan, dewasa diatas 18 tahun 6 mg (0,6 mL) untuk setiap kali kemoterapi,
diberikan 24 jam setelah kemoterapi.
|
Neulastim ( Roche indonesia) Cairan
injeksi 6 mg/0,6 mL(K).
|
INFEKSI NEUTROPENIK
SITOTOKSIK.
Contoh obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Efek samping
|
Dosis
|
Contoh sediaan
|
Amifostin
|
Pengurangan resiko infeksi yang
berhubungan dengan neutropenia akibat pengobatan siklofosfamid dan sisplatin
pada penderita dengan karsinoma ovarium.
|
Neutropenia kongenital yang berat.
|
Hipotensi, mual, muntah, flushing,
menggigil, pusing, ngantuk, sendawa, bersin, jarang hipokalsemia, reaksi
alergis,
|
Infus intravena dalam 15 menit, 910
mg/m2 sekali tiap hari dimulai dalam 30 menit sebelum kemoterapi ( diturunkan ke 740 mg/m2 pada siklus siklus berikutnya
bila pada pertama kali tidak dapat diberikan dosis penuh akibat hipotensi
yang berlangsung lebih dari 5 menit setelah interupsi. Untuk anak anak dan
penderita lanjut usia tidak di anjurkan.
|
Ethyol (Schering-plough) Serbuk
injeksi 500 mg/vial (K).
|
2.2 Cairan dan Elektrolit
2.2.1
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Tabel
1. Kadar Elektrolit – cairan intravena
Infus Intravena
|
Milimol per liter
|
||||
Na +
|
K+
|
HCO3
|
Cl-
|
Ca2+
|
|
Nilai
Plasma Normal
|
142
|
4,5
|
26
|
103
|
2,5
|
Natrium
Klorida 0,9%
Campuran
Natrium Laktat (Hartmann’s)
Natrium
Klorida 0,18% dan Glukosa 4%
Natrium
Klorida 0,3% dan Glukosa 5%
Kalium
Klorida 0,3% dan Natrium Klorida 0,9%
|
150
131
30
-
150
|
-
5
-
40
40
|
-
29
-
-
-
|
150
111
30
40
190
|
-
2
-
-
-
|
Untuk
memperbaiki asidosis metabolic
|
|||||
Natrium
Bikarbonat 1,26%
|
150
|
-
|
150
|
-
|
-
|
Natrium
Bikarbonat 8,4% untuk henti jantung
|
1000
|
-
|
1000
|
-
|
-
|
Natrium
Laktat (M/6)
|
167
|
-
|
167
|
-
|
-
|
Tabel 2. Kandungan elektrolit
– sekret gastrointestinal
Tipe Cairan
|
Milimol per liter
|
||||
H+
|
Na+
|
K+
|
HCO3
|
Cl-
|
|
Cairan
lambung
|
40-60
|
20-80
|
5-20
|
-
|
100-150
|
Sekret
saluran empedu
|
-
|
120-140
|
5-15
|
30-50
|
80-120
|
Sekret
pancreas
|
-
|
120-140
|
5-15
|
70-110
|
40-80
|
Feses,
muntahan, atau cairan aspirasi harus ditampung dan sedapat mungkin dianalisis
bila dicurigai ada kehilangan yang abnormal; bila hal ini tidak bisa dilakukan,
perkiraan di atas mungkin membantu pada perencanaan terapi substitusi.
Sediaan oral pada
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
·
Kalium oral
·
Natrium oral dan air
·
bikarbonat oral
Kalium
oral (kalium Klorida)
|
kehilangan
kalium
|
kerusakkkan
ginjal berat, kadar plasma kalium diatas5 mmol/liter
|
Bila
garam kalium diberikan untuk mencegah hipokalemia , dosis kalium klorida 2-4
g (kira-kira 25-50 mmol) tiap hari atau untuk anak 1-2 mmol/kg bb (biasanya
maksimal 50 mmol kalium) sesuai untuk pasien yang makan secara normal.
|
mual
dan muntah (bila berat dapat merupakkan tanda obstruksi) ulserasi esophagus
atau usus kecil.
|
Kalium
merupakan kation utama pada cairan intraseluler dan penting untuk konduksi
impuls syaraf di jantung, otak dan otot skeletal; kontraksi jantung, otot
halus dan skeletal; mempertahankan fungsi ginjal normal, keseimbangan asam
basa, metabolisme karbohidrat, dan sekresi lambung.
|
KSR
(Merck Indonesia) Tablet lepas lambat. 600 mg (K)
Sol K (Dexa
Medika) Granula 1g/ktg
|
||
Natrium
oral dan air ( oralit)
|
Kehilangan
cairan dan elektrolit akibat diare
|
Obstruksi
atau perforasi usus
|
Satu
bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air matang (200 cc).
-
Anak kurang dari 1 tahun diberi 50-100 cc cairan oralit setiap kali buang air
besar.
-
Anak lebih dari 1 tahun diberi 100-200 cc cairan oralit setiap kali buang air
besar.
|
Hipernatremia
|
Oralit
diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang
saat
diare.
Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak
mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan
elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan
garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus
penderita diare.
|
Oralit
(generik), Alphatrolit (pharmac apex),
Aqualyte
(prafa)
|
||
Bikarbonat
oral (natrium bikarbonat)
|
natrium bikarbonat diberikan
secara oral untuk keadaan asidosis kronis seperti asidosis pada uremia atau
asidosis tubular
|
Alkalosis
metabolik maupun respiratori, hipokalsemia, pasien yang mengalami banyak
kehilangan klorida akibat muntah maupun pembersihan (suction)
gastrointestinal secara kontinyu, dan pada pasien dengan risiko mengalami
alkalosis hipokloremik yang diinduksi oleh diuretik. Natrium bikarbonat
secara oral tidak boleh digunakan apabila digunakan sebagai antidotum untuk
mengatasi keracunan akut akibat asam mineral kuat.
|
Dosis
untuk mengatasi asidosis metabolic tidak dapat ditentukan apa responsnya
harus dinilai; mungkin diperlukan 4,8 g tiap hari (57 mmol tiap Na+ dan
HCO3-) atau lebih. untuk asidosis metabolic berat,
dapat diberikan natrium bikarbonat secra intravena.
|
Peregangan
(disletion) lambung, flatulen, perdarahan serebral, udem, kejang tetanus,
udem paru, hipernatremia, hiperosmolalitas, hipokalsemia, hipokalemia,
asidosis intrakranial, alkalosis metabolik
|
Natrium
bikarbonat merupakan zat pengalkali yang memberikan ion bikarbonat.
Bikarbonat merupakan komponen basa
|
Natrium bikarbonat (Generik)
(kira-kira 6 mmol untuk Na+ dan HCO3-)
Tablet 500 mg
|
||
Sediaan parenteral pada
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Larutan
eletrolit diberikan intravena untuk memenuhi kebutuhan normal akan cairan dan
elektrolit atau untuk menggantikan kekurangan yang cukup besar atau kehilangan
yang berkelanjutan, untuk pasien yang mual dan muntah dan tidak mungkin dengan
pemberian oral. Bila tidak mungkin diberikan intravena, cairan (seperti natrium
klorida 0,9% atau glukosa 5%) dapat pula diberikan subkutan dengan
hipodermoklisis.
Keadaan
dan keparahan gangguan keseimbangan elektrolit pada setiap pasien harus dinilai
dari anamnesis serta pemeriksaan klinis dan biokimia. Kehilangan natrium,
kalium, klorida, magnesium, fosfat, dan air dapat timbul secara sendiri-sendiri
dan bersamaan dengan atau tanpa gangguan pada keseimbangan asam-basa; untuk
penggunaan magnesium dan fosfat.
larutan
isotonic dapat diinfuskan dengan aman ke vena perifer. Larutan berkadar lebih
tinggi dari pada plasma , misalnya glukosa 20% paling baik diberikan melalui
indwelling catheter yang dimasukkan ke vena yang besar.
Jumlah
kebutuhan cairan pemeliharaan biasanya didapat dari hubungan antara berat badan
dan kecepatan metabolic, tabel berikut
ini dapat dijadikan pedoman untuk bayi diatas 1 bulan. kebutuhan glukosa
diperlukan untuk meminimalkan glukoneogenesis dari asam amino yang diperoleh
dari penguraian (break down) otot.
Sudah
umum untuk memenuhi kebutuhan ini dengan menggunakan larutan baku natrium
klorida dan glukosa. larutan yang mengandung 20 mmol/liter kalium klorida
memenuhi kebutuhan kalium jika diberikan dalam volume yang sesuai, penyesuaian
mungkin diperlukan jika ada ketidakmampuan pengeluaran cairan atau elektrolit,
kehlangan cairan melalui ginjal dalam jumlah besar atau berkelanjutan. jumlah
kebutuhan yang sesuai tergantung pada keadaan klinis dan jenis kehilangan;
lihat peringatan pada hiponatremia dilusi dibawah.
Kebutuhan cairan untuk anak diatas 1
tahun
|
|
Berat badan
|
Kebutuhan
cairan selama 24 jam
|
Dibawah 10 kg
|
10 mL/kg bb
|
10-20 kg
|
100 mL/kg bb
untuk 10 kg pertama
+50mL/kg bb
untuk setiap 1 kg bb diatas 10 kg
|
Diatas 20 kg
|
100 mL/kg bb
untuk 10 kg pertama
+50mL/kg bb
untuk setiap 1 kg bb diatas 10-20 kg
+20 mL/kg bb
untuk setiap 1 kg bb diatas 20 kg (maksimal 2 L untuk peremnpuan, dan 2,5 L
untuk pria)
|
Golongan
obat
|
Indikasi
|
Kontra
Indikasi
|
Dosis
|
Efek
Samping
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
yang beredar
|
Natrium
klorida
|
ketidakseimbangan
elektrolit
|
Hipernatremia,
asidosis, hipokalemia
|
Pada
deficit yang berat dari 4 hingga 8 liter, 2-3 liter natrium klorida isotonic
dapat diberikan dalam 2-3 jam; kemudian infuse dapat diperlambat.
|
Pemberian
dosis besar dapat menyebabkan penumpukan natrium dan udem.
|
Merupakan
garam yang berperan penting dalam memelihara tekanan osmosis darah dan
jaringan
|
Natrium klorida 0,9 % (widatra bhakti)
Ka-En 1A (otsuka) Infus (K)
Ka-En 1B (Otsuka) Infus (K)
|
GLUKOSA
(Dekstrose
Monohidrat)
|
Rehidrasi,
penambah kalori secara parenteral, basic soln.
|
Hipernatremia, hiperglikemia,
hiperhidrasi, asidosis, hipokalemia, Diabetes Mellitus, sindrom malabsorbsi
glukosa-galaktosa.
|
Injeksi
Intra Vena 3 mL/kg berat badan/menit atau 70 tetes/10 kg berat badan/menit
atau 210 mL/70 berat badan/jam atau sesuai kondisi penderita. Maksimal 1500
mL/70 kg berat badan/hari.
|
Injeksi
glukosa khususnya yang hipertonik mungkin pH-nya rendah dan dapat menimbulkan
iritasi vena dan tromboflebitis.
.
|
Senyawa ini meningkatkan kadar glukosa dalam darah, sehingga dapatmemenuhi kebutuhan akan kalori
|
Dekstrose (Generik)
infuse 5%, 10 %, 20%, 25%, 30%, 40%, 50%, ampul 25 mL, 50mL (K)
Ecosol G (B.Braun
Medical) Infus 5%, 10% (K)
|
2.2.2
Plasma dan Pengganti
Plasma
Plasma
dan pengganti plasma (koloid) mengandung molekul besar yang tidak memiliki
ruang intraveskuler dimana molekul-molekul tersebut menggunakan tekanan usmotik
untuk mempertahankan volume sirkulatori. Dibandingan dengan cairan yang
mengandung elektrolit misalnya nqtrium klorida dan glukosa (Kristaloid), volume
koloid yang lebih kecil dibutuhkan untuk menghasilkan ekspansi yang sama dari
volume darah sehingga mengurangi overload garam dan air di ekstravaskuler. Jika
melebihi dosis maksimum koloid, diberikqn juga kristaloid, jika perlu bersama
dengan Pocked red cells.
Golongan
obat
|
Indikasi
|
Kontra
Indikasi
|
Dosis
|
Efek
Samping
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
yang beredar
|
LARUTAN ALBUMIN (HUMAN ALBUMIN SOLUTION)
|
riwayat
penyakit jantung atau gangguan sirkulasi (pemberian perlahan untuk
menghindarkan naikknya tekana darah secara cepat dan kegagalan jantung, dan
monitor fungsi kardiovaskuler dan respirasi); koreksi dehidrasi sewaktu
member larutan konsentrat)
|
gagal
jantung, anemia berat
|
Hipoalbuminemia
: tidak diencerkan, 35-70. Tetes/mnt. Pra,intra,pasca op 125
tts/mnt,150-300mL.
|
reaksi
alergi dengan mual, muntah salvias yang meningkat, demam, dan menggigil
dilaporkan.
|
Human
Albumin
adalah
sediaan steril albumin serum yang diperoleh dari fraksinasi darah dari donor
manusia sehat.
|
Alpure
(CSL Limited) cairan injeksi 20 g/100mL (K)
Albumer-20 (sanofi
Pasteur) cairan injeksi 200mg/liter (K)
albuminar ((Aventis
Behring) 5%, 20%, 25%
|
Dextran 70 infus intravena
|
Profilaksis
pasca operasi penyakit tromboembolik,ekspansi volume darah jangka pendek
|
Hipersensitif
terhadap dekstran,pendarahan parah,gagal ginjal,jantung kongestif parah
|
Reaksi
hipersensitif dpt terjadi,meski jarang,reaksi anafilaktoid parah, demam,
kongesti nasal, urtikaria, sakit sendi, hipotensi dan bronkospasme.
|
Diekskresikan
melalui ginjal.50% dosis yang diberikan
diekskresikan di urin.Molekul yang tidak diekskresikan dengan BM>50.000
atau lebih besar didegradasi secara lambat menjadi glukosa yang dimetabolisme
menjadi karbon dioksida dan air.Sejumlah kecil dekstran yang diinfuskan
diekskresi ke saluran cerna dan dieliminasi di feses..
|
Dextran 70 (otsuka) infus 6%
|
2.3
Nutrisi
1.
Nutrisi
Intravena
Bila tidak
mungkin memberikan makanan yang memadai melalui saluran cerna, bahan makanan
dapat diberikan melalui infuse intravena; sebagai bahan tambahan makanan oral
atau tube
feeding-supplemental parenteral nutrition, atau sebagai sumber nutrisi
satu-satunya-total parenteral nutrition (TPN).
Nama Obat
|
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Dosis
|
Sediaan
|
N(2)-L-ALANYL-GLUTAMIN
(NATRIUM LEVOGLUTAMID)
|
Sbg bagian dari regimen nutrisi
parenteral merupakan suplemen as.amino atau as.amino yang terkandung regimen
infuse pada pasien dengan kondisi membutuhkan tambahan glutamin
|
Pada pasien dengan penurunan
fungsi ginjal yang parah (kreatinin <25 mL/menit) atau penurunan fungsi
hati yang parah, metabolic asidosis berat.
|
Injeksi i.v. Dosis tergantung pd keparahankondisi
metabolic atau kebutuhan terhadap as.amino.
Dosis max sehari 2g as.amino/kg bb tdk boleh
berlebih dlm nutrisi parental;propors as.amino tak blh lebih dari 20% dari
total. Ds harian;1,5-2,0 mL/kg bb.
Sebanding dgn 100-140mL larutan utk pasien dgn berat badan 70%.
Ds maks harian:
2,0mL lar/kg bb. Kecepatan infuse tergantung pd
larutan pembawa dan tak dpt lebih dari 0,1g asam amino/kg bb per jam.
utk pemberian langsung:
Dpt dicampur dgn larutan as.amino yg dpt
tercampurkan atau regimen infuse yang mengandung as.amino utama. 1 bag volume
sediaan dicampur dgn 5 bag larutan pembawa.
|
Dipeptiven (Ikapharmindo
Putramas) Infus 20% (K)
Aminofusin
Hepar (baxter oncology/kalbe farma) infuse
(K)
|
2.
Nutrisi
oral:
-
Makanan
untuk diet khusus
Sediaan ini
sudah dimodifikasi untuk menghilangkan bahan tertentu dari makanan atau
merupakan campuran nutrient yang diformulasikan sebagai pengganti makanan
tertentu. Nutrisi oral diperlukan bagi penderita yang tak dapat menerima atau
tak dapat memetabolisme bahan makanan tertentu.
Fenilketonuria
Fenilketonuria
yang disebabkan oleh ketidakmampuan metabolisme fenilalalnin, ditangani dengan
membatasi aspan makanan menjadi jumlah yang kecil yang cukup untuk pembentukan
dan perbaikan jaringan. Aspartam berpengaruh kepada asupan fenilallanin dan
dapat mempengaruhi pengendalian fenilketonuria.
-
Nutrisi
enteral
Anak-anak
memiliki kebutuhan nutrisi per kg bb yang lebih tinggi, kecepatan metabolisme
dan respon fisiologi yang berbeda dibanding orang dewasa. Mereka hanya memiliki
cadangan nutrisi yang rendah yang amat diperlukan oleh pertumbuhan dan memiliki
berbagai masalah nutrisi selama periode kritis tumbuh kembangnya.
Cadangan protein tubuh
cepat habis pada penderita yang sakit berat, khususnya semasa menderita
penyakit kronis atau pada penderita luka bakar, trauma luas, pankreatitis, atau
fistula intestinal. Sering makan akan sangat berguna dan penderita sebaiknya
dianjurkan makan camilan tambahan atau makanan biasa di antara jam makan.
Walaupun demikian, kalori, protein, nutrien lain, dan vitamin tambahan paling
baik diberikan dengan mennambah makanan berisi nutrisi lengkap dalam bentuk
cairan.
2.4
Mineral
Golongan
obat
|
Indikasi
|
Kontra
Indikasi
|
Dosis
|
Efek
Samping
|
Mekanisme
Kerja
|
Sediaan
yang beredar
|
Kalsium
|
Defisiensi
kalsium
|
Kondisi
yang berhubungan dengan hiperkalasemia dan hiperkalsiuria
|
Melalui
mulut, tiap hari dalam dosis terbagi.
Dengan
cara IV perlahan, untuk hipokalsemia akut, kalsium glukonat 1-2 g, anak minta
petunjuk dokter.
|
Gangguan
GI ringan; bradikardia; aritmia dan iritasi setelah injeksi IV
|
Human
Albumin
adalah
sediaan steril albumin serum yang diperoleh dari fraksinasi darah dari donor
manusia sehat.
|
Kalsium
glukonat (generik) tab 600 mg
calciplus
(Nellco) sirup
|
magnesium
|
Keracunan
Barium; Menetralkan efek stimulasi otot pada keracunan Barium.
|
Blokade
jantung, kerusakan ginjal yang serius, kerusakan miokardial, hepatic adison's
disease.
|
Dosis
lazim 1-2 gr Magnesium sulfat; diberikan secara IV
|
Biasanya
dihubungkan dengan hipermagnesemia, mual, muntah, haus, flushing kulit,
hipotensi, aritmia, koma, depresi nafas, ngantuk, bingung, hilang refleks
tendon, lemah otot, kolik dan diare pada pemberian oral.
|
Secara
parenteral magnesium menurunkan asetilkolin pada ujung saraf motorik dan
bekerja pada miokardium melalui perlambatan kecepatan pembentukan
impuls S-A node dan perpanjangan waktu konduksi.konduksi syaraf,
transpot zat besi, dan aktifasi saluran kalsium.
|
Mg sulfate (indofarma/generik) infus
20%, 40% (K)
Magclon (Konimex) infus 20 %, 40% (K)
Otsu-MgSO4 20 (otsuka) infus 20%
Otsu-MgSO4 40 (otsuka) infus 40%
|
Fosfor
(natrium fosfat)
|
Digunakan
pada prosedur pembersihan usus sebelum proses X-ray usus, kolonskopi atau
sebelum operasi usus.
|
Larutkan
1 botol sediaan (45 mL) dengan 120 mL) air dingin. Setelah larutan diminum,
minum 240 mL air dingin, kalau memungkinkan lebih dari itu.
|
Dehidrasi
dan gangguan keseimbangan elektrolit dapat terjadi pada beberapa pasien yang
beresiko. Mual, muntah, nyeri abdomen, diare, sakit kepala, reaksi alergi
dengan atau tanpa ruam.
|
Cerebrovit (Kalbe Farma) Kapsul
Nutriflex plus (B. Braun Medica) infus
|
||
Fluorida
(natrium Fluorda)
|
Pencegahan
karies gigi
|
Tidak
untuk daerah dengan air minum yang difluoridasi
|
Dlm
airg krg dari 300 mcg F/liter, anak usia 6 bulan-2 tahun 250 mcg F sehari.
|
Kadang-kadang
bercak putih pada gigi dengan dosis yang dianjurkan; jarang timbul pewarnaan
kuning-coklat bila dosis yang dianjurkan dilampaui.
|
Fluor (generik) tab 0,5 mg, 1 mg
|
|
Seng
|
Defisiensi
vit C dan Bcom krn kebutuhan yg meningkat, asupan makanan yang tidak kuat
atau gangguan absorpsi dari nutrien dan suplemen vit E, Ca dan Zn untuk
asupan sehari-hari.
|
Anak
< 12 thn.
|
Dewasa
dan anak ≥12 thn 1 kap/hari.
|
Zegavit (kalbe) kaptabs
Zevit-C (tempo) Kaptabs
|
2.5
Vitamin
Vitamin A
Indikasi
|
Kontraindikasi
|
Mekanisme
kerja
|
Efek samping
|
sediaan
|
|
Retinol
|
Kerusakan
mata(khususnya xeroftalmia), Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
|
Tidak boleh di
berikan pada wanita hamil dalam dosis besar, Hipersensitifitas
|
Retinol
diabsorbsi sempurna melalui usus halus,sampai kadarnya dalam plasma mencapai
puncak.Dalam darah, retinol terutama diikat oleh α1-globulin yang disebut
Retinol Binding Protein (RBP). RBP disintesis dan diekskresi oleh hati dan
selanjutnya dalam sirkulasi membentuk kompleks dengan transtiretin, suatu
prealbumin pengikat tiroksin. Pembentukkan kompleks ini melindungi RBP dan
retinol dari metabolism dan ekskresi melalui ginjal
|
Pada dosis
besar dapat menyebabkan kulit kering, hat membesar, dan laju endap darah
meningkat serta menigkatnya serum kalsium dan kadar serum fosfatase
|
·
Vit A IPI (supra ferbindo farma) tab
6000 IU
·
Vit A generik
·
Duravita (durafarma) cairan injeksi
50000 IU/mL
|
Vitamin B
Indikasi
|
KI
|
Mekanisme
kerja
|
Efek
samping
|
Sediaanyg
beredar
|
|
Tiamin
|
Penyakit
maple syrup urine, mitochondrial respiratory chain defect
|
Hipernsitifitas
|
Dalam
tubuh Thiamin akan dirubah menjadi bentuk aktifnya setelah bereaksi dengan
Adenosin Triphosfat (ATP) menjadi Thiamin Pirofosfat. Setelah diserap,
thiamin disalurkan ke semua organ dengan konsentrasi terbesar di hati, ginjal,jantung
dan otak. Thiamin dalam dosis tinggi tidak menyebabkan keracunan, karena
kelebihannya diekskresikan melalui kemih dalam bentuk utuh atau sebagai
metabolitnya.
|
Reaksi
anafilaktik(pase sensitiv
|
·
Vit. B1 (generik) tab 5 mg, 10 mg, 25
mg, 50 mg; kaptabs 50 mg; cairan injeksi 100mg/mL, 200mg/mL
·
Vit. B1 IPI (supra ferbindo farma) tab
25 mg
·
Arobion (darya vaia) tab salut gula 50
mg
|
sioanocobalamin
|
Anemia
pernisiosa, Mencegah dan Mengobati defisiensi Vitamin B12
|
Hipersensitivitas,
tidak boleh digunakan untuk anemia megaloblastik pada wanita hamil.
|
Setelah
diabsorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein
plasma. Vitamin ini biasanya disimpan terutama di hati yang merupakan gudang
utama penyimpanan vitamin B12. Delapan puluh sampai 95 % vitamin B12 akan
diretensi dalam tubuh bila diberikan dalam dosis sampai 50ug dengan dosis
yang lebih besar, jumlah yang akan diekskresi akan lebih banyak. Jadi bila
kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan dan darah telah jenuh, vitamin
B12 bebas akan dikeluarkan bersama urin sehingga tidak ada gunanya memberikan
vitamin B12 dalam jumlah yang terlalu besar.
|
Sianokobalamin
biasanya bisa ditoleransi dengan baik. Reaksi alergi setelah injeksi jarang
terjadi.
|
·
Vit B12 (generik) tab
|
VIT C
Obat
|
indikasi
|
Kontra
indikasi
|
Mekanisme
kerja
|
Efek
Samping
|
Sediaan
|
Sediaan
yg beredar
|
Asam
askorbat
|
Pencegahan
dan pengobatan scurvy
|
Hiperkromatosis,
talasemia dan anemiasideroblastik (dosis besar)
|
Asam
askorbat mudah di absopsi melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak
kenaikan kadar dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar dalam leukosit dan
trombosit lebih besar dari pada dalam plasma dan eritrosit. Distribusinya
luas ke seluruh tubuh dengan kadar
tertinggi dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi
melalui urin dalam bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar
dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4mg%.
|
Diare
dan pembentukan batu ginjal
|
·
Tablet 10mg, 25mg, 50mg
·
Tablet hsp 100mg, 500mg
·
Cairan injk 100mg/mL
|
Asam
askorbat (generik)
Artrovit
C (arthopharma)
|
Vitamin D
indikasi
|
Kontra
indikasi
|
Mekanisme
kerja
|
Efek Samping
|
Sediaan
|
Sediaan yg
beredar
|
|
Alfakalsidol
|
Gagal ginjal
kronik, hipoparatiroidism, Vitamin D resistant rickets dan oeteomalasia
|
Hiperkalsemia,
Metatastic calcification
|
derivat yang
hanya perlu hidroksilasi di hati untuk menjadi kalsitriol aktif
|
Dosis berlebih
menyebabkan anoreksia, kelesuan, muntah, diare, berkeringat, sakit kepala,
haus, vertigo, kehilangan berat badan.
|
·
Tablet 0,25mcg, o,5mcg, 1mcg
·
Kapsu lunak 0,25mcg, 1mcg
·
Cairan injk 2mcg/mL
|
Pervita (sanbe
farma)
Kunavit
(konimex)
|
Ergokalsiferol
|
Kerusakan
Ginjal
|
Klasifikasi
metastatic,Hiperkalsemia
|
Dosis berlebih
menyebabkan anoreksia, kelesuan, muntah, diare, berkeringat, sakit kepala,
haus, vertigo, kadar kalsium serta fosfat mningkat dalam urin dan plasma
|
·
Sirup
·
Tablet salut gula
·
Tablet salut selaput
|
Vidoran tab
(tempo scan pasific)
|
Vit E
indikasi
|
Kontra
indikasi
|
Mekanisme
kerja
|
Efek
samping
|
Sediaan
|
Sediaan
yg beredar
|
|
Alfa
tokoferol asetat
|
Gangguan
penyerapan lemak, sumbatan saluran empedu kongenital
|
menghambat aktivitas senyawa oksigen reaktif dan mencegah terjadinya reaksi berantai
antara senyawaoksigen
reaktif dengan senyawa asam lemak tak jenuh majemuk yang terdapat padamembran
plasma sel
|
Diare
dan sakit perut dengan dosis >1g tiap hari
|
·
Tablet kunyah
·
Kapsul lunak
·
Tablet Sg
|
Natur-E
Dalfarol
(darya varia) kapsul lunak
|
Vit K
Indikasi
|
Kontra
indikasi
|
Mekanisme
kerja
|
Efek
samping
|
Sediaan
|
Sediaan
yg beredar
|
|
Menadiol
natrium fosfat
|
defisiensi
vitamin K (misalnya pada sumbatanempedu atau penyakit hati)
|
neonatus,
bayi, hamil tua
|
meningkatkan
biosintesis beberapa factor pembekuan darah yaitu protombin. Sehingga akan
mengaktifkan protombi menjadi thrombin. Sehingga mengkatalisis perubahan
fibrinogen menjadi fibrin.
|
tablet
10 mg
|
Sanatovit
(mudita karunia) kaptab salut selaput
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anemia
terbagi atas anemia defisiensi besi, anemia megaloblastik, anemia hipoplastik,
hemolitik, dan renal, gangguan fungsi trombosit, defisiensi G6PD, dan
neutropenia. Untuk anemia defisiensi besi dapat diberikan obat besi (III)
hidroksida dalam sukrosa, besi dekstran, besi + asam folat. Untuk anemia
megaloblastik diberikan obat asam folat, hidroksikobalamin, untuk anemia
hipoplastik, hemolitik, dan renal diberikan epoetin alfa da beta, untuk
gangguan fungsi trombosit diberikan anagrelid, dan untuk neutropenia diberikan
filgrastim.
Sediaan
oral pada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dibagi menjadi tiga yaitu
kalium oral, natrium oral dan air, dan bikarbonat oral. Nutrisi bis diberikan
secara IV dan secara oral. Secara IV contohnya : N(2)-L-ALANYL-GLUTAMIN
(NATRIUM LEVOGLUTAMID).
Untuk
mineral dibagi menjadi kalsium dan Mg, fosfor, fluorida dan seng. Suplemen
kalsium biasanya diperlukan bila asupan kalsium tidak cukup. Contoh kalsium
yang biasa diberikan adlah garam kalsium. Contoh obat Mg adalah Mg sulfate,
fosfor (natrium fosfat), fluorida (na fluorida), dn seng ( garam seng). Vitamin
terbagi menjadi vitamin A, B, C, D, E, K.
3.2 Saran
Diharapkan
mahasiswa lebih aktif dalam presentasi kelompok sehingga banyak ilmu yang dapat
kita peroleh.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Posting Komentar
Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^