Makalah spesialit obat...........
Hipnotik
Kebutuhan akan tidur dapat dianggap
sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk menghindari pengaruh yang
merugikan tubuh karena kurang tidur. Tidur yang baik, cukup dalam dan lama,
adalah mutlak untuk regenerasi sel-sel tubuh dan memungkinkan pelaksanaan
aktivitas pada siang hari dengan baik. Efek terpenting yang memengaruhi
kualitas tidur adalah penyingkatan waktu menidurkan, perpanjangan masa tidur
dan pengurangan jumlah periode terbangun.
Insomnia atau sukar tidur dapat
diakibatkan oleh banyak gangguan fisik, misalnya batuk, rasa nyeri, migrain
atau sesak napas. Insomnia juga dapat disebabkan oleh penggunaan alkohol
berlebihan dan terutama kofein yang terdapat dalam kopi, teh, coklat dan
minuman kola. Juga beberapa jenis obat bisa mengganggu fisiologis tidur mis.
Analgetika ( yang mengandung kofein), anoreksansia, glukokortikoida, agonis
dopamin, beta-blockers dan beberapa obat psikotropik.
Upaya non obat perlu dicoba, dengan
mengingat kemungkinan penyebabnya. Kalau memang harus menggunakan obat, diusahakan
pemakaiannya tidak terus-menerus. Penggunaan berulangkali dapat menimbulkan
toleransi dan ketergantungan. Insomnia kronik dapat disebabkan oleh kelainan
psikiatrik seperti cemas, depresi, penyalahgunaan obat dan alkohol. Pengobatan
kelainan psikiatrik dengan menggunakan amitriptilin yang diberikan malam hari,
sudah mampu untuk mempermudah tidur.
Penggunaan untuk pasien anak hanya kalau
betul-betul diperlukan. Penggunaan pada usia lanjut dihindari karena mempunyai
resiko ataksia dan bingung sehingga mudah terjatuh dan akan mencederai dirinya.
Penggolongan
Obat
- Benzodiazepin
Beberapa obat golongan benzodiazepin
dipakai sebagai hipnotik. Obat-obat yang bekerja lama ialah nitrazepam,
flunitrazepam, dan flurazepam. Obat-obat tersebut dapat mempunyai efek
kumulatif. Obat-obat yang bekerja jangka pendek ialah : loprazolam,
lormetazepam, dan temazepam. Obat-obat tersebut lebih sering menimbulkan gejala
putus obat. Benzodiazepin ansiolitik seperti diazepam yang diberikan malam hari
dosis tunggal, dapat juga berperan sebagai hipnotik.
- Nitrazepam
Indikasi : insomnia, gangguan tidur
dengan berbagai sebab (penggunaan jangka pendek).
Peringatan : hamil, menyusui, penyakit
pernapasan, kelemahan otot, riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, kelainan
kepribadian yang jelas, gangguan faal hati dn ginjal, gangguan kemampuan
mengemudi dan menjalankan mesin.
Kontra Indikasi : depresi pernapasan,
miastenia gravis, kondisi fobi atau obsesi, psikosis kronik, gangguan hati
berat.
Efek samping : ataksia dan bingung
terutama pada pasien usia lanjut, vertigo, amnesia, ketergantungan.
Dosis : 5-10 mg sebelum tidur; usia
lanjut 2,5-5 mg; anak tidak dianjurkan.
Sediaan yang
beredar ( nitrazepam, dumolid, mogadon)
- Kloralhidrat
Indikasi : insomnia (penggunaan jangka
pendek)
Peringatan : dapat menimbulkan
ketergantungan, penyakit pernapasan, riwayat penyalahgunaan obat dan alkohol,
gangguan kepribadian yang jelas, hamil, menyusui, pada kasus usia lanjut dan
debil dosis dikurangi, hindari pemakaian lama dan pemutusan obat mendadak, hindari
kontak dengan kulit dan selaput lendir.
Kontaindikasi : penyakit jantung berat,
gangguan faal hati dan ginjal yang jelas, gastritis, hamil dan menyusui.
Efek samping : iritasi lambung, distensi
abdominal dan flatulensi, ruam kulit, kemudian nyeri kepala, ketonuria,
eksitasi, delirium, ketergantungan pada pemakaian jangka lama, gangguan ginjal
dan hati, hipotensi.
Dosis : insomnia 0,5 – 1 g ( maksimal 2
g) dengan minum banyak air pada waktu sebelum tidur. Anak 30-50 mg/kg sampai
maksimal dosis tunggal 1 g.
Sediaan yang beredar : kloralhidrat.
Ansiolitik atau sedativ.
Ansiolitik Benzodiazepin sebagai
ansiolitik efektif dalam menghilangkan ansietas dan banyak digunakan. Dipakai
untuk gejala-gejala yang berkaitan dengan stress, tidak bahagia atau penyakit
fiisk minor. Obat-obat tersebut tidak boleh digunakan untuk mengobati depresi,
kondisi fobia, obsesi atau psikosis kronik. Pada anak-anak pengobatan
ansiolitik hanya boleh digunakan untuk menghilangkan ansietas akut (dan
insomnia yang terkait) yang disebabkan oleh rasa takut misalnya sebelum
operasi.
Pengobatan ansiolitik dipakai dengan
dosis serendah mungkin dan waktu sejangka pendek mungkin. Ketergantunga
terutama terjadi pada pasien dengan riwayat penyalahgunaan alkohol atau obat
dan gangguan kepribadian yang jelas.
Ansiolitk terutama benzodiazepin juga
dikenal sebgai trankuiliser minor. Istilah ini tidak tepat oleh karena bukan
hanya berbeda dngan obat antipsikotik (trankuiliser mayor) bahkan penggunaanya
pun sama sekali tidak berarti minor. Antipsikosis pada dosis rendah
kadang-kadang dipakai pada ansietas yang berat untuk kerja sedasinya akan
tetapi penggunaan jangka panjang harus dihindarkan utuk menghindari resiko
terjadinya tardive dyskinesia.
- Benzodiazepin
Benzodiazepin dipakai untuk pemakaian
jangka pendek pada ansietas yang berat. Kerja yang panjang dimiliki oleh :
diazepam, alprazolam, bromazepam, klordiazepoksid, klobazam dan klorazepat.
Kerja jangka pendek dimiliki oleh : lorazepam dan oksazepam dipakai pada pasien
dengan gangguan hati tetapi mempunyai resiko besar pada pemutusan obat.
Diazepam dan lorazepam kadang-kadang
dipakai secara i.v. untuk mengendalikan panik. Pemakaian i.m. tidak lebih
menguntungkan dibandingkan pemakaian oral.
- Diazepam
Indikasi : pemakaian jangka pendek pada
ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alkohol akut, status epileptikus,
kejang demam, spasme otot.
Peringatan : dapat mengganggu kemampuan
mengemudi atau mengoperasikan mesin, hamil, menyusui, bayi, usia lanjut, penyakit
hati dan ginjal, penyakit pernapasan, kelemahan otot, riwayat penyalahgunaan
obat atau alkohol, kelainan kepribadian yang nyata, kurangi dosis pada usia
lanjut dan debil, hindari pemakaian jangka panjang, peringatan khusus untuk
injeksi i.v. porfiria.
Kontraindikasi : depresi pernapasan,
gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, kondisi
fobia dan obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma
akut, trimester pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan
sendirian pada depresi atau ansietas dengan depresi.
Efek samping : mengantuk, kelemahan
otot, ataksia, reaksi paradoksikal dalam agresi, gangguan mental, amnesia,
ketergantungan, depresi pernapasan, kepala terasa ringan hari berikutnya,
bingung. Kadng-kadang terjadi: nyeri kepala, vertigo, hipotensi, perubahan
salivasi, gangguan saluran cerna, ruam, gangguan penglihatan, perubahan libido,
retensi urin, dilaporkan juga kelainan darah dan sakit kuning, pada injeksi
i.v. terjadi : nyeri, tromboflebitis dan jarang apneu atau hipotensi.
Dosis oral : ansietas 2 mg 3 kali/hari,
dinaikkan bila perlu sampai 15-30 mg/hari dalam dosis terbagi. Untuk usia
lanjut atau debil dosis setengahnya. Insomnia yang disertai ansietas 5-15 mg
sebelum tidur.
Injeksi i.m. atau i.v. lambat ( kedalam vena
yang besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5 mg/menit) untuk ansietas akut
berat, pengendalian serangan panik akut, dan putus alkohol akut: 10 mg diulangi
bila perlu setelah tidak kurang dri 4 jam. Dengan melalui rektal sebagai
larutan ansietas akut dan agitasi : 10 mg (usia lanjut 5 mg) diulang setelah 5
menit bila perlu. Untuk ansietas apabila pemberian oral tidak dapat dilakukan
obatdiberikan melalui rektum sebagai supositoria : 10-30 mg (dosis lebih tinggi
terbagi).
Sediaan yang beredar : diazepam, lovium,
mentalium, paralium, stesolid, trankinon, valium, validex, valisanbe.
- Alprazolam
Indikasi : ansietas
Peringatan, indikasi dan efek samping :
lihat diazepam.
Dosis : 250-500 mcg 3 kali sehari (usia
lanjut atau debil 250 mcg 2-3 kali sehari). Naikkan bila perlu sampai total 3
mg/ hari. Untuk anak tidak dianjurkan.
Sediaan yang beredar : xanax
Obat –obat lain untuk ansietas :
bromazepam, klordiazepoksid, klobazam, kalium klorazepat, lorazepam, buspiron
HCl, meprobamat,.
- Barbiturat
Barbiturat yang kerjanya sedang hanya
digunakan pada pengobatan insomnia yang sulit diobati dan berat, pada
pasien-pasien yang sebelumnya telah mendapat barbiturat. Obat golongan ini
dihindari pada usia lanjut. Barbituran kerja lama yaitu : fenobarbital dn
metilfenobarbital, kadang-kadang masih bermanfaat pada kasus epilepsi.
Barbiturat yang kerjanya jangka pendek yakni metoheksiton dan tiopenton,
digunakan dalam anestesia.
Indikasi : insomnia yang sulit diobati
dan berat pada pasien yang pernah mendapat barbiturat.
Peringatan : hindari penggunaan sedapat
mungkin; ketergantungan dan toleransi mudah terjadi. Pemutusan obat tiba-tiba
dapat menimbulkan gejala putus serius ( sampai menimbulkan kematian). Dosis
ulangan dapat menimbulkan kumulasi dan dapat menimbulkan sedsi berlebihan;
perhatian juga pada penyakit pernapasan, penyakit ginjal, gangguan hati.
Kontraindikasi : insomnia yang
disebabkan oleh nyeri, porfiria, hamil, menyusui, hindari pada anak, dewasa
muda, usia lanjut, pasien debil, dan juga pasien dengan riwayat penyalahgunaan
obat atau alkohol.
Efek samping : hangover dengan
mengantuk, pusing, ataksia, depresi pernapasan, reaksi hipersensitivitas, nyeri
kepala, terutama pada usia lanjut; eksitasi paradoksikal dan bingung
kadang-kadang terjadi mendahului tidurnya.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Posting Komentar
Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^