Senin, 21 Januari 2013

psikofarmaka

sekedar pembelajaran ulang...  ^^

2.1. Definisi Psikofarmaka
Psikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mentaldan perilaku, digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadaptaraf kualitas hidup pasien.
Obat psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya: antipsikosis,anti-depresi, anti-mania, anti-ansietas, anti-insomnia, anti-panik, dan antiobsesif-kompulsif,. Pembagian lainnya dari obat psikotropik antara lain:transquilizer, neuroleptic, antidepressants dan psikomimetika.

2.2. Obat-Obat Psikotropika
a. Obat Anti-Psikosis
Anti-psikosis disebut juga neuroleptic, dahulu dinamakan major transquilizer.Salah satunya adalah chlorpromazine (CPZ), yang diperkenalkan pertama kali tahun1951 sebagai premedikasi dalam anastesi akibat efeknya yang membuat relaksasitingkat kewaspadaan seseorang.CPZ segera dicobakan pada penderita skizofrenia dan ternyata berefek mengurangi delusi dan halusinasi tanpa efek sedatif yangberlebihan.

No.
Golongan
Obat Generik
Obat paten
Sediaan
Dosis Anjuran
1.
Fenotiazin
Chlorpromazin
Meprosetil
Cepezet
Largactil
Promactil
Tablet 25 dan 100 mg,
Injeksi 25 mg/ml
150-600
mg/hari
Thioridazin
Tablet 50 dan 100 mg
150-600
mg/hari
Trifluoperazin
Stelazine
Stelosi
Trizine

Tablet 1 mg dan 5 mg
10-15 mg/hari
Perfenazin
Mutabon-d
Mutabon-m
Trilafon
Tablet 2, 4, 8 mg
12-24 mg/hari
Flufenazin
Modecote
Tablet 2,5 mg, 5 mg
10-15 mg/hari
2.
Butirofenon
Halloperidol
Dores
Govotil
Lodomer
Seradol
Tablet 0,5 mg, 1,5 mg, 5
mg
Injeksi 5 mg/ml
5-15 mg/hari
Droperidol

Inapsine

Amp 2.5 mg/ ml
7,5 – 15
mg/hari
3.
Difenilbutil
piperidin
Pimozide
Orap
Tablet 1 dan 4 mg
1-4 mg/hari
4.
Atypical
Risperidon
Neripros
Persidal
Risperdal
Rizodal
Tablet 1, 2, 3 mg
2-6 mg/hari

Mekanisme Kerja
Semua obat anti-psikosis merupakan obat-obat potensial dalam memblokade reseptor dopamin dan juga dapat memblokade reseptor kolinergik, adrenergik danhistamin. Pada obat generasi pertama (fenotiazin dan butirofenon), umumnya tidak terlalu selektif, sedangkan benzamid sangat selektif dalam memblokade reseptordopamine D2.Anti-psikosis “atypical” memblokade reseptor dopamine dan jugaserotonin 5HT2 dan beberapa diantaranya juga dapat memblokade dopamin system limbic, terutama pada striatum.
Cara Penggunaan
Umumnya dikonsumsi secara oral, yang melewati “first-pass metabolism” dihepar. Beberapa diantaranya dapat diberikan lewat injeksi short-acting Intramuscular (IM) atau Intra Venous (IV), Untuk beberapa obat anti-psikosis (sepertihaloperidol dan flupenthixol), bisa diberikan larutan ester bersama vegetable oil dalam bentuk “depot” IM yang diinjeksikan setiap 1-4 minggu. Obat-obatan depotlebih mudah untuk dimonitor.
Pemilihan jenis obat anti-psikosis mempertimbangkan gejala psikosis yang dominan dan efek samping obat. Penggantian obat disesuaikan dengan dosis ekivalennya.Apabila obat psikosis tertentu tidak memberikan respon klinis dalamdosis optimal setelah jangka waktu memadai, dapat diganti dengan obat anti-psikosislainnya. Jika obat anti-psikosis tersebut sebelumnya sudah terbukti efektif dan efeksampingnya dapat ditolerir dengan baik, dapat dipilih kembali untuk pemakaian sekarang.

Dalam pemberian dosis, perlu dipertimbangkan:
         Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu
         Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jam
         Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)
         Dosis pagi dan malam berbeda untuk mengurangi dampak efek samping,sehingga tidak menganggu kualitas hidup pasien

Mulailah dosis awal dengan dosis anjuran à dinaikkan setiap 2-3 hari à hinggadosis efektif (sindroma psikosis reda) à dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perludinaikkan à dosis optimal à dipertahankan sekitar 8-12 minggu (stabilisasi) àditurunkan setiap 2 minggu à dosis maintenance à dipertahankan selama 6 bulan -2 tahun (diselingi drug holiday 1-2 hari/minggu àtapering off (dosis diturunkan tiap2-4 minggu) à stop

Obat anti-psikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat walaupundiberikan dalam jangka waktu lama, sehingga potensi ketergantungan sangat kecil.Jika dihentikan mendadak timbul gejala cholinergic rebound, yaitu: gangguanlambung, mual, muntah, diare, pusisng, gemetar dan lain-lain dan akan mereda jikadiberikan anticholinergic agents (injeksi sulfas atropine 0,25 mg IM dan tablettrihexylfenidil 3x2 mg/hari).
Obat anti-psikosis parenteral berguna untuk pasien yang tidak mau atau sulitteratur makan obat atau tidak efektif dengan medikasi oral. Dosis dimulai dengan 0,5 cc setiap bulan. Pemberiannya hanya untuk terapi stabilisasi dan pemeliharaanterhadap skizofrenia.
Penggunaan CPZ sering menimbulkan hipotensi orthostatik pada waktu merubahposisi tubuh.Hal ini dapat diatasi dengan injeksi nor-adrenalin (effortil IM).Haloperidol juga dapat menimbulkan sindroma Parkinson, dan diatasi dengan tablettrihexylfenidil 3-4x2 mg/hari.

Indikasi
Obat anti-psikosis merupakan pilihan pertama dalam menangani skizofreni, untukmemgurangi delusi, halusinasi, gangguan proses dan isi pikiran dan juga efektifdalam mencegah kekambuhan. Major transquilizerjuga efektif dalam menanganimania, Tourette’s syndrome, perilaku kekerasan dan agitasi akibat bingung dandemensia. Juga dapat dikombinasikan dengan anti-depresan dalam penanganandepresi delusional.

Efek Samping
1.      Extrapiramidal: distonia akut, parkinsonism, akatisia, dikinesia tardiv
2.      Endokrin: galactorrhea, amenorrhea
3.      Antikolinergik: hiperprolaktinemia

Bila terjadi gejala  tersebut, obat anti-psikosis perlahan-lahan dihentikan. Bisadiberikan obat reserpin 2,5 mg/hari. Obat pengganti yang yang paling baik adalahklozapin 50-100 mg/hari.
Reaksi idiosinkrasi yang timbul dapat berupa diskrasia darah, fotosensitivitas,jaundice, dan Neuroleptic Malignant Syndrome(NSM)NSM berupa hiperpireksia,rigiditas, inkontinensia urin, dan perubahan status mental dan kesadaran. Bila terejadiNSM, hentikan pemakaian obat, perawatan suportif dan berikan agonis dopamine (bromokriptin 3x 7,5 sampai 60 mg/hari, L-Dopa 2x100 mg atau amantidin 200mg/hari)

Kontraindikasi
Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris yang tinggi,ketergantungan alkohol, penyakit SSP dan gangguan kesadaran



b. Obat Antidepresan
Sinonim antidepresan adalah thimoleptika atau psikik energizer. Umumnyayang digunakan sekarang adalah dalam golongan trisiklik (misalnya imipramin,amitriptilin, dothiepin dan lofepramin)

No.
Golongan
Obat generik
Obat Paten
Sediaan
Dosis Anjuran
1.
Trisiklik (TCA)
Amitriptilin HCl
Limbritol
Trilin

Tablet 25 mg
75-150 mg/hari

Imipramin HCl
Tofranil
Tablet 25 mg
75-150 mg/hari
2.
SSRI
Sentralin HCl
Zoloft
Tablet 50 mg
50-150 mg/hari
Fluvoxamin
Luvox
Tablet 50 mg
50-100 mg/hari
Fluoxetin
Prozac
Kapsul 20 mg,
Kaplet 20 mg
20-40 mg/hari
Paroxetin
Seroxat
Tablet 20 mg
20-40 mg/hari
3.
MAOI
Moclobemide
Manerix
Tab 150 mg
300-600 mg/
Hari
4.
Atypical
Mianserin
Tolvon
Tablet 10, 30 mg
30-60 mg/hari
Trazodon HCl
Trazone
Tab 50 mg, 100 mg
75-150 mg/hari
dosis terbagi
Maprotilin HCl
Ludiomil
Ludios
Tilsan
Tab 10, 25, 50, 75 mg
75-150 mg/hari
dosis terbagi
Mekanisme Kerja
Trisiklik (TCA) memblokade reuptake dari noradrenalin dan serotonin yang menuju neuron presinaps. SSRI hanya memblokade reuptake dari serotonin.MAOImenghambat pengrusakan serotonin pada sinaps. Mianserin dan mirtazapinmemblokade reseptor alfa 2 presinaps. Setiap mekanisme kerja dari antidepresan melibatkan modulasi pre atau post sinaps atau disebut respon elektrofisiologis.

Cara Penggunaan
Umumnya bersifat oral, sebagian besar bisa diberikan sekali sehari danmengalami proses first-pass metabolism di hepar. Respon anti-depresan jarang timbuldalam waktu kurang dari 2-6 mingguUntuk sindroma depresi ringan dan sedang, pemilihan obat sebaiknyamengikuti urutan:
Langkah 1 : golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor)
Langkah 2 : golongan tetrasiklik (TCA)
Langkah 3 :golongan tetrasiklik, atypical, MAOI (Mono Amin Oxydase Inhibitor)
reversibel.

Indikasi
Obat antidepresan ditujukan kepada penderita depresi dan kadang bergunajuga pada penderita ansietas fobia, obsesif-kompulsif, dan mencegah kekambuhandepresi.

Efek Samping
Trisklik dan MAOI     : antikolinergik(mulut kering, retensi urin, penglihatankabur,
konstipasi, sinus takikardi) dan antiadrenergik (perubahan EKG,
hipotensi
SSRI                           : nausea, sakit kepala
MAOI                         : interaksi tiramin
Jika pemberian telah mencapai dosis toksik timbul atropine toxic syndrome dengangejala eksitasi SSP, hiperpireksia, hipertensi, konvulsi, delirium, confusion dandisorientasi. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya:
         Gastric lavage
         Diazepam 10 mg IM untuk mengatasi konvulsi
         Postigmin 0,5-1 mg IM untuk mengatasi efek antikolinergik, dapat diulangisetiap 30-40 menithingga gejala mereda.
         Monitoring EKG
Kontraindikasi
         Penyakit jantung koroner
         Glaucoma, retensi urin, hipertensi prostat, gangguan fungsi hati, epilepsy

c. Obat Antimania
Obat anti mania mempunyai beberapa sinonim antara lain mood modulators,mood stabilizers dan antimanik. Dalam membicarakan obat antimania yang menjadiacuan adalah litium karbonat.
No.
Nama Generik
Nama Paten
Sediaan
Dosis Anjuran
1.
Litium karbonat
Frimania

250-500 mg
2.
Haloperidol
Dores
Govotil
Lodomer
Seradol
Tab 0,5 mg,2 mg, 5 mg
Liq 2 mg/hr
Injk 5 mg/ml
4,5-15 mg
3.
Karbamazepin
Bamgetol
Leptisol
Temporol
Teril
Tab 200 mg
400-600 mg/hr
2-3 x/hr

Cara Penggunaan Obat
Pada mania akut diberikan haloperidol IM atau tablet litium karbonat. Pada gangguan afektif bipolar dengan serangan episodik mania depresi diberi litiumkarbonat sebagai obat profilaks. Dapat mengurangi frekwensi, berat dan lamanya suatu kekambuahanBila penggunaan obat litium karbonat tidak memungkinkaan dapat digunakan karbamezin. Obat ini terbukti ampuh meredakan sindroma mania akut dan profilaks srerangan sindroma mania pada gangguan afektif bipolar.
Pada ganguan afektif unipolar, pencegahan kekambuhan dapat juga dengan obat antidepresi SSRI yang lebih ampuh daripada litium karonat. Dosis awal harus lebih rendah pada pasien usia lanjut atau pasien gangguan fisik yang mempengaruhifungsi ginjal. Pengukuran serum dilakukan dengan mengambil sampeel darah pagihari, yaitu sebelum makan obat dan sekitar 12 jam setelah dosis petang.

Mekanisme kerja
Efek antimania lithium disebabkan oleh kemampuannya mengurangi ”dopaminereseptor supersensitivity” meningkatkan ”cholinergic muscarinic activity”dan menghambat ” cyclic AMP” (adenosine monophospat)

Efek samping
1.      Efek samping Lithium berhubungan erat dengan dosis dan kondisi fisik pasien
2.      Gejala efek samping pada pengobatan jangka lama:mulut kering, haus, gastrointestinal distress (mual, muntah, diare feses lunak),kelemahan otot, poliuria, tremor halus (fine tremor, lebih nyta pada pasienusia lanjut dan penggunaan bersamaan dengan neuroleptika dan antidepresan)Tidak ada efek sedasi dan gangguan akstrapiramidal
3.      Efek samping lain : hipotiroidisme, peningkatan berat badan, perubahanfungsi tiroid, edema pada tungkai metalic taste, leukositosis, gangguan dayaingat dan kosentrasi pikiran
4.      Gejala intoksikasi
a.       Gejala dini : muntah, diare, tremor kasar, mengantuk, kosentrasipikiran menurun, bicara sulit, pengucapan kata tidak jelas, berjalantidak stabil
b.      Dengan semangkin beratnya intoksikasi terdapat gejala : kesadaranmenurun, oliguria, kejang-kejang
c.       Penting sekali pengawasan kadar lithium dalam darah
5.      Faktor predisposisi terjadinya intoksikasi lithium :
a.       Demam (berkeringat berlebihan)
b.      Diet rendah garam
c.       Diare dan muntah-muntah
d.      Diet untuk menurunkan berat badan
e.       Pemakaian bersama diuretik, antireumatik, obat anti inflamasi nonsteroid
6.      Tindakan mengatasi intoksikasi lithium
a.       Mengurangi faktor predisposisi
b.      Diuresis paksa dengan garam fisiologis NaCl diberikan secara IVsebanyak 10 ml
7.      Tindakan pencegahan intoksikasi lithium dengan edukasi tentang factor predisposisi, minum secukupnya, bila berkeringat dan diuresis banyak harusdiimbangi dengan minum lebih banyak, mengenali gejala dan intoksikasi dankontrol rutin.

Kontra Indikasi
Wanita hamil
d. Anti-Ansietas
Obat anti-ansietas mempunyai beberapa sinonim, antara lain psikoleptik,transquilizer minor dan anksioliktik. Dalam membicarakan obat antiansietas yangmenjadi obat racun adalah diazepam atau klordiazepoksid

No.
Golongan
Nama Generik
Nama Paten
Sediaan
Dosis
1.
Benzodiazepin
Diazepam
Valium
Lembrol
Diazepam Tab
Tab 2- 5 mg
Peroral 10-30mg/hr,2-3 x/hari
Paenteral
IV/IM
2-10 mg/kali,
setiap 3-4 jam
Klordiazepoksoid
Diobrium
Librium
Limbritol
Tranquam
Tab 5 mg
Kap 5 mg
15-30 mg/hari
2-3 x/sehari
Lorazepam
Ativan
Merlopam
Renaquil
Tab 0,5-2 mg
2-3 x 1 mg/hr
Clobazam
Asabium
Clofritis
Frisium
Proclozam
Tab 10 mg
2-3 x 10mg/hr
Brumazepam
Lexotan
Lexzepam
Tab 1,5-3-6mg
3 x 1,5 mg/hr
Oksazolam
Serenal-10
Tab 10 mg
2-3 x 10mg/hr
Klorazepat

Cap 5-10mg
2-3 x 5 mg /hr
Alprazolam
Xanax
Tab0,25-0,5-   1 mg
3 x 0,25-0,5 mg/hr
Prazepam
Centrax
Tab 5 mg
2-3 x 5 mg/hr
2.
NonBenzodiazepin
Sulpirid

Cap 50 mg
100-200
mg/hari
Buspiron
Buspar
Tab 10 mg
15-30 mg/hari

Mekanisme kerja
Sindrom ansietas disebabkan hiperaktivitasndari system limbic yang terdiridari dopaminergic, nonadrenergic, seretonnergic yang dikendalikan oleh GABAergic yang merupakan suatu inhibitory neurotransmitter. Obat antiansietasbenzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya yang akan meng-inforce theinhibitory action of GABA neuron, sehingga hiperaktivitas tersebut mereda.

Cara Pengguanan
         Klobazam untuk pasien dewasa dan pada usia lanjut yang ingin tetap aktif
         Lorazepam untuk pasien-pasien dengan kelainan fungsi hati atau ginjal
         Alprazolam efektif untuk ansietas antosipatorik, mula kerja lebih cepat dan mempunyai   komponen efek antidepresan.
         Sulpirid 50 efektif meredakan gejala somatic dari sindroma ansietas danpaling kecil resiko ketergantungan obat
Mulai dengan dosis awal (dosis anjuran) kemudian dinaikkan dosis setiap 3-5hari sampai mencapai dosis optimal.Dosis ini dipertahankan 2-3 minggu.Kemudianditurunkan 1/8 x dosis awal setiap 2-4 minggu sehingga tercapai dosis pemeliharan.Bila kambuh dinaikkan lagi dan tetap efektif pertahankan 4-8 mingu.Terakhirlakukan tapering off.Pemberian obat tidak lebih dari 1-3 bulan pada sindromaansietas yang disebabkan factor eksternal.

Efek samping
Sedasi ( rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerka psikomotor menurun,kemampuan kognitif melemah)Relaksasi otot ( rasa lemas, cepat lelah dan lain-lain) Potensi menimbulkan ketergntungan lebih rendah dari narkotikaPotensi ketergantungan obat disebabkan oleh efek obat yang masih dapatdipertahankan setelah dosis trerakhir berlangsung sangat singkat.Penghentian obat secara mendadak, akan menimbulkan gejala putus obat, pasien
menjadi iritabel, bingung, gelisah, insomania, tremor, palpitasi, keringhat dingin,konvulsi.

Kontra Indikasi
Pasien dengan hipersensitif terhadap benzodiazepin, glaukoma, miasteniagravis, insufisiensi paru kronik, penyakit ginjal dan penyakit hati kronik Pada pasienusia lanjut dan anak dapat terjadi reaksi yang berlawanan (paradoxal reaction) berupakegelisahan, iritabilitas, disinhibisi, spasitas oto meningkat dan gangguan tidur.Ketergantungan relatif sering terjadi pada individu dengan riwayat peminum alkohol,penyalagunaan obat atau unstable personalities.Untuk mengurangi resiko ketergantungan obat, maksimum lama pemberian 3 bulan dalam rentang dosisterapeutik.

e. Anti-Insomnia
Sinonimnya adalah hipnotik, somnifacient, atau hipnotika.Obat acuannyaadalah fenobarbital.
No.
Golongan
Obat Generik
Obat Paten
Sediaan
Dosis Anjuran
1.
Benzodiazepin
Nitrazepam
Mogadon Dumolid
Tab 5 mg

Dewasa 2 tab
Lansia 1 tab
Triazolam
Halcion
Tab 0,125 mg

Tab 0,250 mg
Dewasa 2 tab
Lansia 1 tab
Dewasa 2 tab
Lansia 1 tab
Estazolam
Esilgan
Prosom
Tab 1 mg
Tab 2mg
1-2 mg/malam
2.
Non-
Benzodiazepin
Chloral hydrate
Noctec
Soft cap 500 mg

1-2 cap, 15-30
menit sebelum
tidur

Mekanisme kerja
Obat anti-insomnia bekerja pada reseptor BZ1 di susunan saraf pusat yang
berperan dalam memperantarai proses tidur.
Cara Penggunaan
         Dosis anjuran untuk pemberian tunggal 15-30 menit sebelum tidur.
         Dosis awal dapat dinaikkan sampai mencapai dosis efektif dandipertahankan sampai 1-2 minggu, kemudian secepatnya tapering offuntuk mencegah timbulnya rebound dan toleransi obat.
         Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebihperlahan-lahan untuk menghidari oversedation dan intoksikasi.
         Lama pemberian tidak lebih dari 2 minggu agar risiko ketergantungankecil.

Efek samping
         Supresi SSP pada saat tidur
         Rebound Phenomen
         Disinhibiting efect yang menyebabkan perilaku penyerangan dan ganas padapenggunaan golongan benzodiazepine dalam waktu yang lama


Kontra indikasi
         Sleep apnoe syndrome
         Congestive heart failure
         Chronic respiratory disease
         Wanita hamil dan menyusui
f. Obat anti Obsesif-Kompulsif
Dalam membicarakan obat anti obsesi kompulsi yang menjadi acuan adalahklomipramin.
Obat anti obsesi kompulsi dapat digolongkan menjadi :
1.      Obat anti obsesi kompulsi trisiklik, contoh klomipramin
2.      Obat anti obsesi kompulsi SSRJ, contoh sentralin, paroksin, flovokamin,fluoksetin
No.
Nama Generik
Nama Paten
Sediaan
Dosis Anjuran
1.
Clompramine
Anaflanil
Tab 25 mg
75-200 mg/hr
2.
Fluvoxamine
Luvox
Tab 50 mg
100-200 mg/hr
3.
Sertraline
Zoloft
Tab 50 mg
50-150 mg/hr
4.
Fluxetine

Prozac
Sarafem

Cap 20 mg, caplet
20 mg
20-80 mg/hr
5.
Paroxetine
Paxil
Tab 20 mg
40-60 mg/ hr

Mekanisme kerja
Menghambat re-uptake neurotransmitter serotonin sehingga gejala mereda.
Cara penggunaan
Sampai sekarang obat pilihan untuk gangguan obsesi kompulsi adalahklomipramin.Terhadap meraka yang peka dapat dialihkan ke golongan SSRI dimanaefek samping relatif aman. Obat dimulai dengan dosis rendah klomopramin mulai dengan 25-50 mg /hari (dosis tunggal malam hari), dinaikkan secara bertahap denganpenambahan 25 mg/hari sampai tercaapi dosis efektif (biasanya 200-300 mg/hari).

Dosis pemeliharan umumnya agak tinggi, meskipun bersifat individual,
klomipramin sekitar 100-200 mg/hari dan sertralin 100 mg/hari. Sebelum dihentikan
lakukan pengurangan dosis secara tappering off. Meskipun respon dapat terlihat
dalam 1-2 minggu, untuk mendapatkan hasil yang memadai setidaknya diperlukan
waktu 2- 3 bulan dengan dosis antara 75-225 mg/hari

g. Obat Anti panik
Dalam membicarakan antipanik yang menjadi obat acuan adalah imipramin
No.
Nama Generik
Nama Paten
Sediaan
Dosis Anjuran
1.
Imipramin
Tofranil
Tab 25 mg
75-150 mg/hr
2.
Clomipramin
Anafranil
Tab 25 mg
75-150 mg/hr
3.
Alprazolam
Xanax
Tab 0,25 mg
0,5 mg,
1 mg
2-4 mg/hr
4.
Moclobemid

Tab 150 mg
300-600 mg/hr
5.
Sertralin
Zoloft
Tab 50 mg
50-100 mg/hr
6.
Fluoxetin

Cap dan caplet 20
mg

20-40 mg/hr
7.
Parocetin
Prozac
Safarem
Tab 20 mg
20-40 mg/hr
8.
Fluvoxamine
Tab 50 mg
50-100 mg/hr

Mekanisme kerja
Sindrom panik berkaitan dengan hipersensitivitas dari serotonic reseptor di SSP. Mekanisme kerja obat antipanik adalah menghambat reuptake serotonin pada celah sinaptik antar
neuron

Cara Penggunaan Obat
         Golongan SSRI mempunyai efek samping yang lebih ringan
         Alprozolam merupakan obat yang paling kurang toksiknya dan onset kerjanyalebih cepat
Efek samping obat
         Mengantuk, sedasi, kewaspadaan berkurang
         Neurotoksik
Lama Pemberian Obat
         Lamanya pemberian obat tergantung dari individual, umunya selama 6-12bulan, kemudian dihentikan secara bertahap selama 3 bulan bila kondisipenderita sudah memungkinkan
         Dalam waktu 3 bulan bebas obat 75% penderita menunjukkan gejala kambuh.Dalam keadaan ini maka pemberian obat dengan dosis semula diulangi selama2 tahun. Setelah itu dihentikan secara bertahap selama 3 bulan.

3.1 Kesimpulan
Psikofarmaka merupakan obat yang bekerja langsung di sistem saraf pusat. Golongannya terbagi menjadi antipsikosis, antidepresi, antimania, antiansietas, antiinsomnia, antipanik, dan antiobsesif-kompulsif. Antidepresi, antipanik, antiinsomnia dan antiansietas bekerja di neurotransmiter (GABA neuron) di sistem saraf pusat untuk mencegah rangsangan terhadap reseptor . Oleh karena hejala yang ditimbulkan mirip, maka harus diperhatikan baik-baik gejala yang ditimbulkan, meski sebenarnya obat-obatan yang digunakan untuk kedua gejala hampir sama dan yang membedakan hanyalah terapi pengobatannya. 

2 komentar:

Unknown mengatakan...

https://misaekyu.files.wordpress.com/2009/12/psikofarmaka2.pdf
tuh sumber yg asli, kalo men "COPAS" lain kali sertakan sumber. TQ.

Easton Taylor mengatakan...

manforce 100 mg It belongs to a group of medicines known as phosphodiesterase type 5 PDE 5 inhibitors. it is a prescription medicine used to treat erectile dysfunction in men. it works by increasing blood flow to the penis. Talk to your doctor if the erection persists for greater than four hours after the sexual intercourse.

Posting Komentar

Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^