Senin, 21 Januari 2013

obat Hormone


Makalah SO... ^^

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar belakang

Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.
Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi testis pada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah,analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur juga sekresi  hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress.
Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam pertumbuhan.
Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuh tertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin disekresikan pankreas saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.
           
1.2 Tujuan
Makalah ini berisi tulisan mengenai beberapa jenis hormon pada manusia dengan berbagai penyakit beserta jenis obat-obatnya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Spesialis Obat.

1.3 Rumusan Masalah
Klasifikasi dan penggolongan jenis hormon pada manusia
v  Hormon hipotalamus dan hipofisis
v  Hormon tiroid dan antitiroid
v  Antidiabetik dan insulin
v  Hormon kortikosteroid
v  Hormon reproduksi
v  Kontrasepsi hormonal
Jenis-jenis sediaan yang beredar dan banyak dipilih/digunakan

1.4 Manfaat
Untuk mendapatkan informasi tentang pengobatan yang menyangkut permasalahan penyakit hormonal.


























BAB II
ISI


2.1 Jenis-jenis hormon
2.1.1 Hormon hipotalamus dan hipofisis
Hipotalamus adalah pemimpin umum sistem hormon, dikatakan pemimpin karena semua perintah dan kendali berawal dari kelenjar hipotalamus ini, kemudian perintah dan informasi akan disampaikan ke seluruh tubuh dengan bantuan kelenjar Hipofisis yang berfungsi sebagai pembantu hipotalamus. Letak Hipotalamus terletak langsung di bawah otak, Ukuran Hipotalamus sebesar biji kenari.
Selain itu hipotalamus juga bertugas memastikan kemantapan dalam tubuh manusia. Dengan cara mengkaji semua pesan-pesan yang datang dari otak dan dari dalam tubuh.
Fungsi Hipotalamus :
1. menjaga kemantapan suhu tubuh,
2. mengendalikan tekanan darah,
3. memastikan keseimbangan cairan, dan
4. bahkan pola tidur yang tepat.
Hipotalamus melepaskan empat hormon,dimana hormon pelepas tersebut setelah dihasilkan akan disimpan di hipofisis dan saat dibutuhkan akan disekresi oleh hipofisis, Adalah :
1. Hormon pelepas hormon pertumbuhan (GRH)
2. Hormon pelepas tirotropin (TRH)
3. Hormon pelepas kortikotropin (CRH)
4. Hormon pelepas gonadotropin (GnRH)
Selain itu Hipotalamus mensekresi dua hormon yang dihasilkannya sendiri tanpa disimpan di hipofisis, yaitu ADH (Vasopresin=hormon penahan air) dan Oksitosin.

            Pembantu Hipotalamus adalah hipofisis, hipofisis menyampaikan informasi tentang keadaan tubuh ke hipotalamus. Kemudian hipofisis juga menyampaikan keputusan yang telah diambil hipotalamus kepada seluruh tubuh. Misalnya, ketika terjadi penurunan tiba-tiba tekanan darah, informasi dikirimkan, dan mengabari hipotalamus tentang perubahan tekanan ini, lalu hipotalamus memutuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menaikkannya dan menyampaikan keputusannya kepada pembantu-pembantunya.
Kelenjar Hipofisis merupakan sekerat daging kecil berwarna merah jambu, dengan ukuran sebesar buncis, berat setengah gram dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak oleh sebuah batang.Berkat hubungan inilah, hipofisis menerima perintah dari hipotalamus untuk menghasilkan hormon yang diperlukan.
Fungsi Hipofisis :
-          mempengaruhi sel-sel jaringan tertentu, tetapi juga
-          mengatur kerja kelenjar-kelenjar hormon lain yang jauh letaknya
-          Kelenjar pituitari juga memberikan perintah pada kelenjar-kelenjar untuk meneruskan perintah itu ke sel-sel lain dalam tubuh.
Kelenjar Hipofisis dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Hipofisis Anterior dan Hipofisis Posterior

a. Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis
NO
Hormon
Prinsip kerja
1
Hormon Somatrotof

Pertumbuhan sel dan anabolisme protein

2
Hormon Tiroid (TSH)

Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid

3
Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)

Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal

4
Follicle Stimulating Hormon (FSH)

a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
b. Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma

5
Luteinizing hormone (LH)

a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum
b. Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
6
Prolaktin

Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu


Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus.

b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis
No
 Hormon
Prinsip kerja
1.
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
2.
Hormon ADH
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah

c. Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisis
No
Hormon
Prinsip kerja
1.
Melanocyte stimulating hormon (MSH)
Mempengaruhi warna kulit individu


2.1.2 Hormon Tiroid dan antitiroid

              

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada laring. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring. Beratnya sekitar 25 g dan kaya akan darah. Hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin. Hormon tiroksin terbentuk dari asam amino yang mengandung yodium. Bagi tubuh, hormon ini berpengaruh dalam proses metabolisme sel. Selain itu, hormon tersebut juga memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.
Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin(T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.
Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid, diantaranya :
No.
Hormone
Prinsip kerja
1
Tiroksin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
2
Triiodontironin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem sara
3
Kalsitonin
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.

Hipotalamus mensekresi TRH (hormon pembebas TRH) yang merangsang pituitari anterior untuk mensekresi TSH (hormon perangsang tiroid). Ketika TSH berikatan dengan reseptor spesifik di kelenjar tiroid terjadi pembebasan T3 dan T4. Kadar T3 dan T4 yang tinggi, dan TSH dalam darah akan menghambat sekresi TRH oleh hipotalamus. Kadar hormon tiroid yang tinggi bisa menghambat sekresi TSH oleh pituitari anterior. Sistem umpan balik hipotalamus-pituitari anterior-kelenjar tiroid menjelaskan mengapa defisiensi iodin menyebabkan penyakit gondok. Apabila iodin tidak mencukupi, kelenjar tiroid tidak dapat mensintesis T3 atau T4 dalam jumlah mencukupi. Dengan demikian pituitari akan terus mensekresi TSH, dan menyebabkan pembesaran tiroid.


Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar tiroid adalah penyakit Grave.
Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu, apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.
Pada orang dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema. Gejala penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan bertambah, bentuk badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah rontok. Selain penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar tiroid karena kekurangan makanan yang mengandung yodium. Penyakit pembengkakan demikian dinamakan gondok.
Jenis penyakit tiroid yang utama:
Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
Hipotiroidisme
            Hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :
Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
Thyroiditis (tiroid bengkak).
Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan


Tanda-tanda orang yang menghidap hipertiroidisme:
·         Bengkak di leher
·         Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar
·         Gementar dan gelisah,
·         Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang
·         Kesuburan turun
·         Mata menjadi besar (bulging)
·         Kejang otot
·         Oesteoporosis
·         Pengeluaran keringat banyak,
·         Suhu badan naik,
·         Rambut rontok
·         Sulit bernafas
·         Susah tidur
·         Tekanan darah naik
·         Turun berat badan walaupun selera naik
·         Lemah

2.1.3 Hormon Insulin dan Antidiabetika

a. Hormon Insulin
Hormon insulin diproduksi oleh kalenjar pankreas. Dalam kalenjar pankreas mengandung kurang lebih 100.000 pulau Langerhans dan setiap pulau mengandung 100 sel beta. Oleh sel beta-lah hormon insulin diproduksi, dimana sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Untuk kemudian di dalam sel, glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga energi. Jika hormon insulin tidak ada, maka glukosa tak dapat masuk ke sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat. Insulin endogen adalah insulin yang dihasilkan oleh pancreas, sedangkan insulin eksogen adalah insulin yang disuntikkan dan merupakan suatu produk farmasi.
Insulin erat kaitannya dengan salah satu pengobatan diabetes –yang merupakan kondisi di mana tubuh seseorang (terutama bagian ginjal) tidak mampu mencerna dan memproses zat gula dengan baik. Diabetes, pada tahap awal, mungkin tidak seberbahaya sakit jantung. Namun pada tahap lanjut, penyakit ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang fatal, dan gagal ginjal adalah salah satunya.

Berdasarkan lama kerjanya, insulin dibagi dalam 4 macam, yaitu :
1.    Insulin kerja singkat
Yang termasuk disini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin/CZI). Saat ini dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain : Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini, diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai puncak setelah 1-3 macam dan efeknya dapat bertahan sampai 8 jam.

2.    Insulin kerja menengah
Yang dipakai saar ini adalah Netral Protamine Hegedorn (NPH), Monotardo, Insulatardo. Jenis ini awal kerjanya adalah 1,5-2,5 jam. Puncaknya tercapai dalam 4-15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.
3.    Insulin kerja panjang
Merupakan campuran dari insulin dan protamine diabsorbsi dengan lambat dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lama, yaitu sekitar 24-36 jam. Preparat : Protamine Zinc Insulin (PZI), Ultratard.
4.    Insulin infasik (campuran)
Merupakan kombinasi insulin jenis singkat dan menengah. Preparatnya : Mixtard 30/40

Antidiabetika Oral
            Diabetes atau diabetes mellitus adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan jumlah atau fungsi insulin didalam tubuh. Insulin, hormone yang diproduksi oleh pancreas, diperlukan untuk memecah gula darah dan mengubahnya menjadi energi. Pada keadaan dimana tubuh tidak mampu menghasilkan cukup insulin, maka kadar gula darah akan mengalami peningkatan karena tidak dapat dikendalikan oleh insulin.
            Gambaran utama Diabetes Mellitus adalah ketidakmampuan menggunakan dan over produksi glukosa (hiperglikemia), sintesis protein berkurang, lipolisis yang menyebabkan hiperlipidemia, karena itu terjadi pembuangan secara cepat dan berat badan turun.

Penggolongan Diabetes Mellitus
1) Berdasarkan klinis
a) Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM/Diabetes melitus tipe I).
Insulin Dependent Diabetes Mellitus terjadi karena adanya kerusakan pada sel β pankreas yang parah, sehingga pankreas kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan insulin, akibatnya jaringan-jaringan itu bisa bertahan untuk sementara waktu dengan membakar otot dan lemak, akan tetapi proses akan menghasilkan prodak sampingan berupa senyawa-senyawa keton dan asam-asam yang dapat mencapai kadar toksik dan membahayakan bagi tubuh.
Penyakit ini dahulu disebut dengan Juvenil Onset Diabetes, karena hampir selalu di bawah 30 tahun dan terjadi pada masa pubertas. Pengobatan Insilin Dependent Diabetes Mellitus dapat dilakukan dengan cara diet dan pemberian insulin dari luar. DM tipe I ini biasanya terjadi pada usia muda dan perlu diatasi dengan pemberian injeksi insulin.

b) Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM/Diabetes melitus Tipe II).
Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus lebih sering ditemukan namun keadaannya tidak seburuk Diabetes Mellitus Tipe I. Penyakit Diabetes Mellitus biasanya baru muncul pada orang-orang yang berusia di atas 30 tahun, dan pada orang-orang yang terlalu gemuk. Penyakit ini lebih disebut dengan Maturity Onset Diabetes. Pankreas mungkin menghasilkan insulin dengan cukup, tetapi tubuh kehilangan sebagian kemampuan untuk memanfaatkan insulin tersebut secara efektif karena adanya kerusakan reseptor insulin. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara mengurangi berat badan, berolahraga, diet dan pengobatan dengan ADO (Anti Diabetik Oral).
2) Berdasarkan risiko statistik
Termasuk golongan ini adalah penderita-penderita dengan toleransi glukosa normal, tetapi ada risiko peningkatan kadar gula dalam darah.
Cirinya: Pernah abnormal dalam toleransi glukosa, potensial abnormal dalam toleransi glukosa (kedua orang tua penderita Diabetes Mellitus), melahirkan dengan berat badan lebih besar dari 4 kg.

Mekanisme Terjadinya Diabetes
Penyakit Diabetes mellitus ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Gejala awal penyakit Diabetes Mellitus biasanya akan terjadi poliuria sebagai akibat meningkatnya diuresis yang ditentukan oleh osmosis, gejala selanjutnya yang timbul adalah glikosuria bila kondisi hiperglikemia melebihi 180 mg/dl (kadar gula darah normal 80-100 mg/dl).
Hiperlipidemia terjadi kemudian yang disebabkan oleh mobilisasi cadangan lemak, khususnya karena konsentrasi asam lemak bebas yang meningkat akan menyebabkan ketouria dan asidosis yang parah dan menimbulkan koma diabetik.
Hiperglikemia timbul karena penyerapan glukosa ke dalam sel terhambat serta metabolismenya terganggu. Pada keadaan normal kira-kira 50% glukosa yang masuk kedalam tubuh mengalami metabolisme sempurna manjadi CO2 dan H2O pada jaringan adiposa melalui proses glikolisis, 15% menjadi glukagon pada jaringan hepar melalui proses glikogenesis dan kira-kira 30-40% diubah menjadi lemak pada jaringan adiposa.

Antidiabetik Oral
            Antidiabetik oral dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Sulfonilurea
Golongan ini dapat menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dengan cara merangsang keluarnya insulin dari sel b Pankreas. Dengan demikian bila pankreas sudah rusak dan tidak dapat memproduksi insulin lagi dan dapat diberikan pada pasien diabetes millitus tipe II yang mempunyai berat badan normal.Penggunaan obat golongan sulfonilurea pada yang gemuk dan obesitas harus hati-hati. Karena kadar insulin dalam darah sudah tinggi (hiperinsulinemia). Hanya saja insulin yang ada tidak dapat bekerja secara efektif. Pada penderita diabetes mellitus dengan obesitas, pemberian obat golongan ini akan memacu pankreas mengeluarkan insulin lebih banyak lagi. Akibatnya keadaan hiperinsulmnemia menjadi lebih tinggi. Ini berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.

2. Biguanid
Obat golongan biguanid bekerja dengan cara meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Obat ini tidak merangsang peningkatan produksi insulin sehingga pemakaian tunggal tidak menyebabkan hipoglikemia. Obat golongan biguanid dianjurkan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes mellitus dengan obesitas (BBR> 120%). Untuk penderita diabetes mellitus yang gemuk (BBR> 110%) pemakaiannya dapat dikombinasikan dengan obat golongan sulfonilunea.Efek samping yang sering terjadi dari pemakaian obat golongan biguanid adalah gangguan saluran cerna pada hari-hari pertama pengobatan. Untuk menghindarinya, disarankan dengan dosis rendah dan diminum saat makan atau sesaat sebelum makan. Wanita hamil dan menyusui tidak dianjurkan memakai obat golongan ini.

3. Acarbose
Acarbose merupakan suatu penghambat enzim alfa glukosidase yang terletak pada dinding usus. Enszim alfa glukosidase adalah maltaseeeee. isomaltase, glukomaltase dan sukrose, berfungsi untuk hidrolisis oligosakarida, trisakarida dan disakarida pada dinding usus halus.
            Obat golongan ini bekerja di usus, menghambat enzim di saluran cerna, sehingga pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan karbohidrat di usus menjadi berkurang. Dengan demikian kadar glukosa darah setelah makan tidak meningkat tajam. Sisa karbohidrat yang tidak tercerna akan dimanfaatkan oleh bakteri di usus besar, dan ini menyebabkan perut menjadi kembung, sering buang angin, diare, dan sakit perut.Pemakaian obat ini bisa dikombinasi dengan obat golongan sulfonilurea atau insulin, tetapi bila terjadi efek hipoglikemia hanya dapat diatasi dengan gula murni yaitu glukosa atau dextrose. Gula pasir tidak bermanfaat.
Acarbose hanya mempengaruhi kadar gula darah sewaktu makan dan tidak mempengaruhi setelah itu. Obat ini tidak diberikan pada penderita dengan usia kurang dan 18 tahun, karena efek samping gangguan pencernaan kronis, maupun wanita hamil dan menyusui. Acarbose efektif pada pasien yang banyak makan karbohidrat dan kadar gula darah puasa lebih dari 180 mg/dl.

2.1.4 Hormon Kortikosteroid
Kortikosteroid adalah suatu kelompok hormon steroid yang dihasilkan di kulit kelenjar adrenal. Hormon ini berperan pada banyak sistem fisiologis pada tubuh, misalnya tanggapan terhadap stres, tanggapan sistem kekebalan tubuh, dan pengaturan inflamasi, metabolisme karbohidrat, pemecahan protein, kadar elektrolit darah, serta tingkah laku.
Kortikosteroid dibagi menjadi 2 kelompok, yakni glukokortikoid (contohnya kortisol) yang berperan mengendalikan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, juga bersifat anti inflamasi dengan cara menghambat pelepasan fosfolipid, serta dapat pula menurunkan kinerja eosinofil.
Kelompok lain dari kortikosteroid adalah mineralokortikoid (contohnya aldosteron), yang berfungsi mengatur kadar elektrolit dan air, dengan cara penahanan garam di ginjal.
Hormon kortikosteroid dihasilkan dari kolesterol di kulit kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal. Reaksi pembentukannya dikatalisis oleh enzim golongan sitokrom P450.
Kerja obat ini sangat rumit dan bergantung pada kondisi hormonal seseorang. Namun secara umum efeknya dibedakan atas efek resistensi Na, efek terhadap metabolisme karbohidrat (glukoneogenesis) dan efek antiinflamasinya.
Umumnya efek antiinflamasi sejalan dengan efek terhadap metabolisme karbohidrat sehingga pengelompokan kortikosteroid didasarkan atas potensi untuk menimbulkan retensi Na (efek mineralokortikoid) dan efek antiinflamasi (efek glukokortikoid). Khasiat retensi Na diperlihatkan kuat oleh mineralokortikoid, sedangkan khasiat antiinflamasi dan glukoneogenesis merupakan ciri glukokortikoid.

2.1.5 Hormon Reproduksi

Hormon Reproduksi Pria
Hormon reproduksi pada pria addihasilkan dari sel Leydig testis maupun dari kelenjar adrenal. Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
·           Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
·           LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron.
·           FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
·           Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
·           Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.

Hormon Reproduksi Wanita
Hormon wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di testis). Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita antara lain progesteron dan estrogen. Hormon seksual pria antara lain androstenidion dan testosteron (androgen). Pada wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih banyak ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.

· Estrogen
Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang sedikit.
· Hormon Progesteron
Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon  yang dihasilkan oleh kelenjar dan berasal dari kolesterol darah.
· Testosteron dan  Dehidroepiandrosteron
Hormon ini yang juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).
· Efek Hormon Terhadap Wanita
Hormon-hormon pada tubuh wanita berperan penting dalam perjalanan hidupnya termasuk pada keindahan kulit. Berikut ini adalah peran ketiga hormon utama wanita:
Hormon Estrogen:
     - Mempertahankan fungsi otak.
     - Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood.
     - Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan 
       pembuluh darah).
     - Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang  feminin.
     - Produksi sel pigmen kulit. 
-  Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu  menahan air.
Hormon Progesteron:
     Sebenarnya  hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadan kulit  tetapi  sedikit banyak ada pengaruhnya karena merupakan pengembangan estrogen  dan kompetitor  androgen. Fungsi utama hormon progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
      - Mengatur siklus haid.
      - Mengembangkan jaringan payudara.
      - Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
      - Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
Hormon Androgen:
     Hormon ini berfungsi untuk:
     - Merangsang dorongan seksual.
     - Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah merah.

Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan pertumbuhan rambut, yaitu dengan menstimulasi  akar rambut dan kelenjar sebum (kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.
            Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang berfungsi melumasi rambut dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini akan memicu tumbunya akne atau jerawat, sehingga mengganggu keindahan penampilan kulit. Gangguan kelenjar sebum juga bisa mengakibatkan alopesia androgenika (kebotakan), terutama pada pria. Sebaliknya pada wanita, ketidakseimbangan hormon Androgen (hormonal imbalance) bisa menyebabkan hirsutisme di mana rambut tumbuh berlebihan di daerah-daerah yang tidak semestinya.
Aktivitas kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon androgen. Kerja kelenjar ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa pubertas. Semakin tinggi tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang dihasilkan kelenjar ini. Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara signifikan ketimbang pada wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih berminyak dibanding wanita. Efek kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat menjelang menopause.
Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas hormon androgen melebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum terjadi walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20% wanita usia reproduktif.
2.1.6 Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.
            Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil), Kontrasepsi Implant.

a.  Kontrasepsi Suntikan.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan :
a)  Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.
b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi.

b. Kontrasepsi Oral
Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil. Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil. Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.

c. Kontrasepsi Implant.
Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.





2.2 Jenis Sediaan Obat yang beredar

2.2.1 Obat Hormon hipotalamus dan hipofisis
 Obat
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
 Genotropin (Pfizer)
Somatropin
Gangguan pertumbuhan yang disebabkan krn insufisiensi sekresi GH endogen,sindrom turner,insufisiensi ginjal kronik,berat badan lahir rendah
0,5-0,7 iu/kg/BB/minggu terbagi dlm injeksi SK
Adanya aktivitas dri tumor, epifisis yg telah menutup
Reaksi kulit lokal
Hormon-hormon yg dikeluarkan hipotalamus dan hipofisis adalah golongan peptide atau protein dengan berat molekul rendah yang bekerja setelah terikat dengan reseptor di jaringan target.
 Saizen (Merck)
Somatropin
Kegagalan pertumbuhan pada anak yg disebabkan krn penurunan atau tidak adanya sekresi hormone pertumbuhan
Kegagalan pertumbuhan krn sekresi hormon pertumbuhan endogen yg tdk adekuat : 0,7- 1 mg/ m² luas permukaan tubuh atau 0,025-0,035 mg/kg/BB secara SK atau IM
Tumor
Adanya antibody yang melawan hormone pertumbuhan manusia serta nyeri pd tempat inj. Sprit nyeri dan kemerahan

                                                                                                          

2.2.2 Obat Hormon Tiroid dan antitiroid

a. Hormon tiroid
Obat
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Thyrax (Schering-Plough)
L-thyroxine Na
Hipotiroidisme dgn sebab apapun. Supresi kadar TSH pd pnyakit gondok
Dewasa : awal 0,05-1 mg/hari. Dosis harian ditingkatkan tiap 2 minggu 0,025-0,05 mg s/d hasil yg diinginkan tercapai.
Hipersensitif terhadap tiroksin, tiritoksikosis
Takikardi,cemas, tremor,sakit kepala, kemerahan muka,banayk berkeringat,penurunan BB
Meski mekanisme kerja tiroksin yang tepat belum diketahui semua, tetapi nampaknya hormone ini bekerja melaui reseptornya di inti sel. Triyodotironin berikatan dengan afinitas yang tinggi pada reseptor di inti sel, yg kemudian terikat pada sekuen DNA yg spesifik pada gen target. Disini triyodotironin memodulasi transkripsi gen dan terjadi sintesis protein.
Euthyrox  (Merck)
Levothyroxine Na.
Hipotiroid
Awal 25-50mcg, ditingkatkan 25-50 mcg pd interval 2-4 minggu.
Hipotiroidisme oleh berbagai kecuali sebagai terapi bersama dengan obat antitiroid utk mngobati hipertiroid stlh tercapai fungsi yg normal
Tremor pada jari tangan,palpitasi, aritmia,berkeringat secara berlebihan,diare, penurunan BB,gangguan tidur, gelisah


b. Antitiroid
Obat
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Neo –mercazole (Nicholas)
Carbimazole
Hipertiroidisme
Dewasa : awal 20-80 mg/hr. kasus ringan 5-10mg/hr, kasus sedang 30mg/hr, kasus berat 40-60mg/hr. diberikan dalam beberapa dosis terbagi. Pemeliharaan 5-15 mg/hr.  Pemberian Obat : berikan scr konsisten, bersama atau tanpa makanan
Laktasi
Mual, muntah
Antitiroid golongan tionamida, misalnya propiltiourasil, menghambat proses inkoporasi yodium pada residu tirosil dari tiroglobulin dan juga menghambat penggabungan residu yodotirosil ini utk membentuk  yodotironin. Kerjanya dengan menghambat enzim peroksidase sehingga oksidase ion yodida dan gugus yodotirosil terganggu. Propiltiourasil juga menghambat deyodinasi tiroksin menjadi triyodotironin dijaringan perifer, sedangkan metimazol tidak memiliki efek ini.
Thyrozol  (Merck)
Thiamazole
Dws terapi konservatif  hipertiroid : utk menghambat produksi hormon tiroid scr komplit, persiapan opersai utk segala jenis hipertiroid
Dws terapi konservatif  hipertiroid : utk menghambat produksi hormon tiroid scr komplit 25-40mg/hr . dosis harian maks: 40mg dlm maks 20mg dosis tunggal
Granulositopenia, koestasis sblum terapi dmulai, sblumnya sdh terjadi kerusakan sumsum tulang
Reaksi alergi kulit,mual,muntah,rasa tdk nyaman pd epigastrium,artralgia, parestesis,kehilangan daya pengecapan,alopesia, mialgia,sakit kepala,pruritus,mengantuk, neuritis,edema,vertigo.


2.2.3 Obat Antidiabetik
a. Golongan sulfonilurea
Obat
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
DAONIL/SEMI-DAONIL (Sanofi Aventis)
Glibenklamid
DM tipe 2 (NIDDM), dimana kadar gula darah tidak dapat dikendalikan secara adekuat dengan diet, latihan fisik dan penurunan berat badan saja.
Dosis awal ½-1 tablet Daonil atau 1-2 tablet semi-Daonil, diberikan 1x sehari.

DM tipe 1, koma diabetikum, dekompensasi metabolik diabetik,
Gangguan gastrointestinal, reaksi hipersensitivitas, diskrasia darah.
Merangsang pelepasan insulin dari sel b, sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin. Di dalam tubuh sulfonilurea akan terikat pada reseptor spesifik sulfonilurea pada sel beta pankreas. Ikatan tersebut menyebabkan berkurangnya asupan kalsium dan terjadi depolarisasi membran. Kemudian kanal Ca+ terbuka dan memungkinkan ion-ion Ca2+ masuk sehingga terjadi peningkatan kadar Ca2+ di dalam sel. Peningkatan tersebut menyebabkan translokasi sekresi insulin ke permukaan sel. Insulin yang telah terbentuk akan diangkut dari pankreas melalui pembuluh vena untuk beredar ke seluruh tubuh. Obat ini hanya efektif bagi penderita NIDDM yang tidak begitu berat, yang sel-sel betanya masih bekerja cukup baik. Golongan ini mampu menurunkan kadar gula puasa 60-70 mg/dL dan menurunkan HbA1c 1,5-2 %.
Glibenklamid (Indofarma)
Tiap tablet mengandung glibenklamida 5 mg.
Diabetes militus pada orang dewasa, tanpa komplikasi yang tidak responsif dengan diet saja.
Dosis tunggal 5mg pagi hari. Jika kadar glukosa darah tdk dpat dikontrol dosis dapat ditingkatkan. Dosis total sehari dapat diminum bersama makan pagi atau setengah jam sebelumnya.
Hiperglikemia, DM tipe I, penyakit hati, gagal ginjal berat, kehamilan/menyusui, gangguan fungsi adrenal,hipersensitivitas terhadap obat, operasi.
Kadang-kadang terjadi gangguan saluran cerna seperti: mual, muntah dan nyeri epigastrik.
Sakit kepala, demam, reaksi alergi pada kulit.
Glibenklamida adalah hipoglikemik oral derivat sulfonil urea yang bekerja aktif menurunkan kadar gula darah. Glibenklamida bekerja dengan merangsang sekresi insulin dari pankreas. Oleh karena itu glibenklamida hanya bermanfaat pada penderita diabetes dewasa yang pankreasnya masih mampu memproduksi insulin. Pada penggunaan per oral glibenklamida diabsorpsi sebagian secara cepat dan tersebar ke seluruh cairan ekstrasel, sebagian besar terikat dengan protein plasma. Pemberian glibenklamida dosis tunggal akan menurunkan kadar gula darah dalam 3 jam dan kadar ini dapat bertahan selama 15 jam. Glibenklamida diekskresikan bersama feses dan sebagai metabolit bersama urin.
Diabinese (Pfizer)
Klorpropamid
Terapi tambahan  terhadap diet untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien NIDDM yg mengalami hiperglikemia yg tdk dpat dikendalikan dgn diet saja.
Tablet 100 mg ; tablet 250 mg dan pasien paruh baya 250 mg/hari, usia lebih tua 100-125 mg/hari. Aturan pakai 3 x sehari bersama makanan.

diabetes juveil, NIDDM berat atau tidak stabil. Ketoasidosis, pembedahan, infeksi berat, trauma, ggn fungsi hati, ginjal atau tiroid. Hamil.

ikterus kolestatik, reaksi seperti disulfiram, mual, muntah, diare, tidak nafsu makan

Aldiab (Merck)

Glipizide
NIDDM yang tidak membutuhkan insulin
Dosis awal 5mg  sebelum makan pagi. Lansia dan pasien dgn penyakit hati : 2,5mg maksimal 40mg/hari
Diabetic ketoasidosis, diabetes pada usia muda, insufisiensi hati, dan ginjal berat.
Hipoglikemia, gangguan GI, reaksi alergi kulit, reaksi hematologi, porphyria.

Diamicron MR (Sevier)
Gliclazide
DM tipe 2
1-4 tablet dosis tunggal
Gagal ginjal parah, kerusakan hati parah, hipokalemia, kecelakaan kardiovaskuler baru
Mual, sakit kepala, ruam, gangguan GI, hipoglikemia, vaskulitis, peninggian enzim hati

Glurenorm (Boehringer Ingelheim)
Gliquidone
NIDDM yg tidak cukupdikendalikan dgn diet saja
Terapi baru : awal ½ tablet (15mg). Dosis lazim : 45-60 mg/hari, diberikan dlm 2-3 dosis terbagi.
IDDM, koma dan pre-koma diabetic. DM dgn komplikasi asidosis & ketosis, alergi trhadap sulfonamide porfiria, gagal ginjal, penyakit hati berat, penyakit infeksi akut. Hamil, laktasi.
Ggn GI, sakit kepala.


b. Golongan Biguanid
Obat
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
GLUCOPHAGE (Merck)
Metformin HCl
Pengobatan awal untuk NIDDM dengan berat badan lebih atau normal dan diet gagal. Terapi tunggal pada kegagalan sulfonilurea primer dan sekunder. Terapi tambahan pada IDDM untuk menurunkan dosis insulin yang dibutuhkan
Tablet 500 mg Awal 1 tablet 2 kali sehari. Dosis pemeliharaan 1 tablet 3 kali sehari, maks 1 tablet 3 kali sehari.
DM yang koma, ketoasidosis, kerusakan fungsi ginjal yang serius, penyakit hati yang kronik, gagal jantung, infark miokard, alkoholisme, penyakit kronik dan akut yang berhubungan dengan hipoksia jaringan, riwayat penyakit yang berhubungan dengan asidosis laktat, syok, hipersensitivitas
Gangguan gastrointestinal, asidosis laktat.
Golongan Biguanida ini mempunyai efek menurunkan kadar gula darah yang meningkat pada penderita diabetes, tetapi tidak meningkatkan sekresi insulin. Penurunan kadar gula darah ini disebabkan oleh peningkatan asupan glukosa ke dalam otot, penurunan glukoneogenesis yang meningkat dan penghambatan absorpsi glukosa intestinal. Metformin meningkatkan sensitivitas insulin di hati dan jaringan periferal (otot). Mekanisme pasti bagaimana metformin dapat meningkatkan sensitivitas insulin masih diteliti. Tetapi mungkin berhubungan dengan adanya adenosine-5-monofosfat yang mengaktifkan aktivitas protein kinase, tirosin kinase dan glukosa transporter.
Forbetes (Sanbe)
Metformin HCl
Terpai DM onset dewasa dg obesitas atau BB normal & hiperinsulinemia yg tdk responsive thdp diet saja. NIDDM & IDDM
Awal 1 tab 850mg 2x /hari ata 1 tab 500mg 3x/ hari
Gangguan fungsi ginjal dgn serum kreatinin, kerusakan hati
Rasa kecap logam,nyeri abdomen, mual, muntah,diare & anoreksi ; pruritus, eritema, ruam,urtikaria, Sindrom Meniere & manifestasi alergi lain, penurunan absorpsi vit B12.
Penyerapan oleh usus baik sekali dan obat ini dapat digunakan bersamaan dengan insulin atau sulfonilurea. Metformin mencapai kadar puncak dalam darah setelah 2 jam dan diekskresi melalui urin dalam keadaan utuh dengan waktu paruh 2-5 jam. Metformin mempunyai bioavailabilitas oral sekitar 50-60%, kelarutan rendah pada lemak & memiliki volume distribusi pada cairan tubuh. Metformin tidak dimetabolisme dan tidak berikatan dengan protein plasma. Metformin dieliminasi melalui sekresi tubular ginjal dan filtrasi glomerular. Waktu paruh metformin yaitu 6 jam, secara farmakodinamik efek antihiperglikemia metformin > 24 jam.
Diabex/Diabex Forte (Combiphar)
Metformin HCl
Diabetes pada orang dewasa yg kelebihan BB dan tdk terkontrol dgn diet
Diabex : 1 tablet 3 kali sehari
Diabex Forte : 1 tablet 2 kali sehari maksimal 3gr/hari
Koma diabetikum, ketoasidosis, kerusakan fungsi ginjal parah, penyakit hati kronis, alkoholisme, syok.
Gangguan GI. Lactic asidosis.


c. Golongan Acarbose
Obat
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Glucobay (Bayer)
Acarbsoe
Sebagai tambahan pada terapi OHO sulfonilurea atau biguanida pada DM yang tak dapat dikendalikan dengan diet dan obat-obat tersebut
Dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap sampai 150-600 mg/hari. Dianjurkan untuk mengkonsumsinya bersama segelas penuh air pada suap pertama sarapan/makan (bersamaan dgn makanan).
Pasien <18 tahun, kelainan intestinal kronik dgn ggn pencernaan dan absobrsi, keadaan yg dpat perburukan akibat bertambahnya gas, kerusakan ginjal berat. Hamil, laktasi.
Sering buang angin, dan bertambahnya bising di usus, kadang-kadang diare dan nyeri perut.
Menghambat enzim α-glukosidase yang terletak pada dinding usus halus dan menghambat enzim α-amilase pancreas, sehingga secara keseluruhan menghambat pencernaan dan absorpsi karbohidrat. Acarbose tidak merangsang sekresi insulin oleh sel-sel β-Langerhans kelenjar pancreas.

Insulin
Obat
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Actrapid Hm/ Actrapid Hm Pen Fill (Ferron/Novo Nordisk)
Larutan netral dari monokomponen insulin manusia. Rekombinan DNA asli.
Diabetes mellitus
Jika digunakan sebagai terapi tunggal, biasanya diberikan 3 x atau lebih sehari. Penfill SK, IV,1M. Harus digunakan dengan Novo pen 3 & jarum Nolvofine 30 G x 8 mm. Tidak dianjurkan untuk pompa insulin. Durasi daya kerja setelah injeksi SK: Onset ½ jam, puncak: 1-3 jam. Terminasi setelah 8 jam. (berikan 30 menit sebelum makan)
Hipoglikemia, insulinoma. Penggunaan pada pompa insulin.
Jarang, alergi & lipoatrofi.
Insulin merupakan hormon anabolik dan antikatabolik. Insulin berperan dalam metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Insulin yang diproduksi secara endogen dipecah dari peptida proinsulin yang lebih besar di sel beta pankreas ke peptida aktif dari insulin dan peptida-C, yang dapat digunakan sebagai tanda dari produksi insulin endogen. Semua preparat insulin yang dijual mengandung hanya peptida insulin yang aktif.
Lantus
Insulin glargine
Untuk dewasa,remaja, anak ≥6 thn dengan DM yg memerlukan terapi insulin
Dosis bersifat individual. 1x sehari secara injeksi SK, diberikan pd waktu yg sama tiap hari
Hipoglikemia
Gangguan visual temporer, lipoatrofi, jarang reaksi alergi berat, edema, bronkospasme, hipotensi dan syok

Humalog/Humalog Mix 25 (Eli Lilly)
Per Humalog Insulin lispro. Per Humalog Mix 25 Insulin lispro 25%, insulin lispro protamine suspensi 75%.
Utk  pasien DM yg memerlukan insulin utk memelihara homeostasis normal glukosa. Humalog Stabilisasi awal utk DM. dpt dignkn brsm insulin manusia kerja lama utk pemberian pra-prandial.
Dosis bersifat individual. Injeksi SK Aktivitas kerja cepat dari obat ini membuat obat ini dapat diberikan mendekati waktu makan (15 menit sebelum makan).
Hipoglikemia. Humalog Mix 25 tidak untuk pemberian IV.
Lipodistrofi, reaksi alergi lokal & sistemik, hipoglikemia.

2.2.4 Obat Hormon Kortikosteroid
Obat
Komposisi
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Prednison Novarindo (Novarindo)
Prednisone
Reumatisme ,demam reumatik, alergi pada asma bronkial
Dewasa : 1-4 tab/hari
Tukak lambung, TBC aktif,hipertensi, gangguan neurologic, gangguan hati & ginjal, DM.
Gangguan keseimbangan cairan tubuh & elektrolit, gngguan muskoloskeletal,gngguan GI,gangguan dematologik,gangguan neurologic,gangguan endokrin.
Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul hormone memasuki sel melewati membrane plasma secara difusi pasif. Hanya di jaringan target hormone ini bereaksi degan reseptor protein yg spesifik dlm sitoplasma sel dan membentuk kompleks reseptor-steroid. Komplek ini mengalami perubahan konformasi, lalu bergerak menuju nucleus dan berikatan dgn kromatin.
Dexa-M (Dexa Medica)
Dexamethasone
Alergi dan peradangan yang berespon baik terhadap terapi kortikosteroid
Tab dws 1 tab 2-4 x/hr. Anak 0,006-0,04 mg/kg/BB atau 0,235-1,25 mg/m² 1-2 x/hr (IM/IV)
Ulkus peptic,osteoporosis, infeksi akut, laktasi
Retensi cairan & elektrolit, meningkatkan kemungkinan infeksi, gangguan pertumbuhan, Sindroma Cushing,amenorea, Hiperhidrosis, gangguan mental.

Lameson (Lapi)
Metilprednisolon
Kelainan endokrin, kolagen, asma bronchial, rhinitis alergi, dermatitis
Awal : 4-48 mg/ hari kemudian diturunkan bertahap sampai dosis efektif terendah utk pemeliharaan
Anak : 0,8-1,1 mg/kg bb
TBC, infeksi jamur sistemik, pemberian vaksinasi, menyusui, osteoporosis berat.
Retensi Na & cairan , gangguan penyembuhan luka,gangguan metabolisme karbohidrat, gangguan otot.

Kenacort (Bristol-Myers Squibb)
Triamsinolon 4 mg
AR dan demam reumatik, asma bronchial, rhinitis vasomotor, leukemia, limfosarkoma, peny. Hodengankin, fibrosis paru, bursitis akut.
Dewasa : sehari 4-48 mg
TBC aktif, laten atau menyembuh, psikosis akut
Fraktur spontan, ulkus peptikum, perubahan cushingoid, purpura, kemerahan pada muka, berkeringa, akne. Striae, hirsutisme, vertigo, sakit kepala, tromboemboli, nekrosis asetik, angiitis nekrotik, pankreatitik akut, esofagitis ulseratif, lemah otot, peningkatan TIK, papil edema, katarak subskapar.



2.2.5 Obat Hormon Reproduksi
a. Hormon Laki-laki
Obat
Komposisi
Indikasi 
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Andriol  (organon)
Testosterone undekanoat 40 mg yang dilarutkan dalam asam oleat
Terapi pengganti testosterone pada kelainan hipogonadal pria primer atau sekunder
Dosis awal : sehari 2x0-160 mg selama 2-3 minggu; dosis pemeliharaan, sehari 40-120 mg; kap andriol harus diminum setelah makan, bila perlu dengan sedikit air dan ditelan tanpa dikunyah.
Diketahui atau diduga adanya karsinoma prostat atau mamma.
Priapismus & gejala lain dari stimulasi seksual berlebihan. Perkembangan seks prekoks pada anak lelaki prapubertas. Oligosperma & penurunan vol ejakulasi. Retensi air & garam. Keluhan GI.
Didalam gen progesterone hanya mempunyai reseptor tunggal yang memproduksi dua isoform PR-A dan PR-B. kedua isoform PR ini mempunyai ligand-binding domain yg identik. Antagonis progesterone juga akan menyebabkan dimerisasi resptor dan pengikatan dengan DNA.
Proviron
Mesterolone
Defisiensi androgen & infertilitasi pd pria
Awal tab 3-4 x/hr (75-100 mg/hari) selama beberapa bulan pemeliharaan : 2-3 tab/hr (50-75 mg/hr)
Karsinoma prostat, pernah atau sedang mengalami tumor hati
Jika ereksi sering terjadi atau berlangsung terus-menerus, dosis dikurangi atau dihentikan.


b. Hormon Perempuan
Obat
Komposisi
Indikasi 
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Anore ( Kalbe Farma )
Noretisteron
Amenore primer dan sekunder, sindrom pramenstruasi
3x1 tab selama 10 hari
Hamil, laktasi, tromboemboli, gagal hati berat, kanker payudara, pendarahan vagina yg tak terdiagnosa
Perubahan pola pendarahan vagina, peningkatan ukuran leuomioma uteri, kandidiasis vagina
Estrogen mempunyai dua jeis reseptor, yaitu ERα dan ERβ yg berasal dari gen yg berbeda dan ada di inti sel. Senyawa yang bersifat antagonis juga akan menyebabkan dimerisasi  dan terikat DNA. Kedua ER dapat meningkatkan atau menurunkan sintesis mRNA dari gen target.
Lynoral (schering-plough)
Ethinylestradiol
Gangguan siklus menstruasi, misalnya amenore primer & sekunder terseleksi
0,05 mg/hari selama 25 hari. Hari ke-16 s/d hari ke-25 ditambahkan progesterone. Ulangi selama ≥3 siklus.
Hamil, penyakit serebrovaskular, hipertensi berat, penyakit hati berat, diketahui atau curiga tumor tegantung estrogen, hyperplasia endometrial, hiperlipoproteinemia, herpes gestasional. Pendarahan vagina tak terdiagnosa.
Gangguan GI, ikterus kolestatik, thrombosis, peningkatan TD, migren, perbahan mood, retensi cairan, perubahan BB, perubahan payudara, perdarahan intermenstural, poliferasi endometrium, peningkatan ukuran fibromiomata uteri, sakit kepala.

Norelut (dexa Medica)
Noretisteron 5 mg
Amenore, perdarahan rahim abnormal disebabkan ketidakseimbangan hormonal
Sblm penggunaan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dipastikan bahwa pasien tidak hamil. Amenore dan prdarahan rahim, 5-sehari 20 mg. endometriosis ; dosis awal, sehari 10 mg selama 2 minggu dan dosis dapat ditambahan sehari 5 mg setiap minggu, terapi dpt dilanjutkan selama 6-9 bln, jika masih terjadi perdarahan tetapi hrs dihentikan smntra
Tromboflerbitis, kanker payudara, aborsi, perdarahan vaginal yang tidak dapat didiagnosis, gangguan berat fugsi hati, hipersensitif
Perdarahan, spotting, amenore, edema, perubahan BB, erosi, dan sekresi servikal, kolestatik jaundice, alergi tanpa atau disertai dengan pruritus, melasma atau kloasma dan depresi mental.

Progynova
Estradiasol valerate
Terapi sulih hormone utk defisiensi estrogen yg disebabkan menopause alamiah atau kastrasi. Pencegahan osteoporosis pasca monopause
2 mg/hr
Hamil dan laktasi, pendarahan vagina, diketahui atau diduga adanya kanker payudara, keganasan yg diakibatkan hormone seks
Gangguan system reproduksi & payudara, gangguan kulit dan jaringan subkutan serta system saraf, palpitasi, edema dank ram otot.


2.2.6 Kontrasepsi Hormonal
Obat
Komponen
Indikasi
Dosis
Kontra indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Microdiol (Kimia farma)
Norgestel 0,15 mg, ethyl estradiol 0,03 mg
Kontrasepsi oral
Sehari 1 tablet sebelum tidur, mulai pada hari pertama haid dan seterusnya mengikuti nomor dan anak panah pada blister
Hamil, gangguan fungsi ginjal berat, jaundis atau gatal hebat selama kehamilan, tumor hati, riwayat atau adanya proses tromboemboli pada arteri atau vena dan keadaan yang merupakan predisposisi peny tersebut; anemia bulan sabit, kanker payudara yang telah ada/yang diterpi, diabetes berat dengan perubahan vascular, gangguan metabolism lemak, riwaya herpen pada kehamilan,, otosklerosis yang bertambah buruk selama kehamilan
Mual
Mengahambat ovulasi melalui  penuruna frekuensi sinyal hormone GnRH oleh hipotalamus. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya pelepasan hormone FSH. Efek ini terutama disebabkan oleh progestroge, sedankan estrogen berperan dalam menstabilkan endometrium dgn harapan mengurangi pendarahan serta menghambat ovulasi.
Diane 35 (Bayer Schering Pharma)
Cyproterone acetate 2 mg, ethinyl estrdiol ,035 mg
Kontrasepsi oral. Jerawat pada pasien yang menggunakan kontrasepsi
1 tab/hr dimulai pada hari ke-1 dari siklus menstruasi s/d hari ke-21 diikuti masa istrahat selama 7 hari
Hamil, laktasi, gangguan fungsi hati berat, ada/riwayat prodromi thrombosis, riwayat migren dengan gejala neurologis, anemia sel sabit, pancreatitis, diketahui atau diduga adanya keganasan yang dipengaruhi hormone steroid, tumor hati, tromboembolik vena/arteri, DM berat, perdarahan vag yang abnormal.
Perlunakan payudara, nyeri pada payudara, sakit kepala, perasaan depresi, mual, nyeri perut, perubahan BB.

Microgynon
levonorgestrel
Kontrasepsi oral
1 tab/hr sbelum tidur
Trombosis vena atau arterial, prodromal dari thrombosis. Migrein dgn gejala neurologi fokal
Perlunakan & nyeri pd payudara. Sakit kepala, perubahan suasana hati/depresi, perubahan BB, mual, nyeri perut


BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).
            Pada makalah ini dibahas :
v  Hormon hipotalamus dan hipofisis
v  Hormon tiroid dan antitiroid
v  Antidiabetik dan insulin
v  Hormon kortikosteroid
v  Hormon reproduksi
v  Kontrasepsi hormonal

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.


3.2 Saran
            Penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan makalah ini di kemudian hari.

0 komentar:

Posting Komentar

Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^