Senin, 21 Januari 2013

Gizi & Darah

Makalah Spesialit Obat...

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar belakang
Zat gizi adalah bahan-bahan kimia dalam makanan yang memberi makan kepada tubuh. Berbagai zat gizi dapat dibuat di dalam tubuh. Zat gizi yang tidak dapat dibuat dalam tubuh, yang disebut zat gizi esensial, harus dikonsumsi dalam makanan.
Tujuan dari makanan yang tepat adalah untuk mencapai dan mempertahankan komposisi tubuh dan kekuatan fisik dan mental yang baik. Kebutuhan zat gizi esensial sehari-hari tergantung kepada umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan serta aktivitas fisik dan metabolisme.
Masalah gizi masih cukup rawan dibeberapa wilayah Indonesia, terutama di wilayah pemukiman kumuh daerah perkotaan, wilayah yang sering dilanda musim kering (NTB dan NTT). Dimana kondisi masyarakat tersebut banyak yang kekurangan gizi, banyak balita yang terkena gizi buruk. Gizi buruk / gizi kurang sering terjadi karena makanan yang tidak seimbang, terutama dalam hal protein.
Protein sangat penting untuk membantu pertumbuhan anak-anak, dan meningkatkan daya tahan tubuh mereka. Dan juga kelebihan protein juga akan menimbulkan penyakit, seperti obesitas. Sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti kwasiorkor, marasmus, dan obesitas.
Gizi yang tidak seimbang juga dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang. Dengan kondisi ekonomi yang membaik dan tersedianya berbagai makanan siap saji yang enak, nikmat dan kaya energi terutama sumber lemak dan karbohidrat, maka terjadi asupan makanan dan zat gizi yang melebihi kebutuhan tubuh. Keadaan kelebihan gizi ini akan membawa pada keadaan obesitas. Perubahan status gizi yang ditandai dengan peningkatan berat badan secara langsung mempengaruhi perubahan tekanan darah.
Dilihat dari latar belakang ini, maka penulis akan membahas mengenai obat-obat yang mempengaruhi Gizi dan Darah beserta dengan indikasi, efek samping, kontraindikasi,mekanisme kerja dan sediaan yang beredar di masyarakat.




1.2              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: “Apa saja obat-obat yang dapat mempengaruhi Gizi dan Darah?”

1.3              Tujuan
Adapun tujuan dari materi ini adalah :
Untuk mengetahui obat-obat yang dapat mempengaruhi Gizi dan Darah.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.            Anemia dan Gangguan Darah lain
Anemia merupakan sekelompok gangguan yang dikarakterisasi dengan penurunan hemoglobin atau sel darah merah (SDM), berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.
Patofisiologi
Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi, etiologi atau patofisiologi SDM.
Manifestasi Klinis
Tanda-tanda dan gejala tergantung pada onset, penyebab anemia, dan individu. Anemia onset akut dikarakterisasi dengan gejala kardiorespiratori seperti takikardia, kepala terasa ringan, dan sesak napas. Anemia kronis dikarakterisasi dengn rasa lelah, letih, vertigo, pusing, sensitif terhadap dingin, pucat, dan hilangnya skin tone. Orang dewasa normal dapat mentoleransi anemia lebih baik daripada orang yang sudah tua. Anemia defisiensi besi dikarakterisasi dengan rasa tidak enak pada lidah, penurunan aliran saliva, pagophagia. Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dikarakterisasi dengan kulit pucat, ikterus, dan atropa mukosa gastrik. Anemia vitamin B12 dibedakan dari abnormalitas neuropsychiatric (mis. mati rasa dan parestesia), yang tidak terdapat pada pasien dengan anemia defisiensi folat.
     2.1.1    Anemia Defisiensi Besi
Pengobatan dengan sediaan besi hanya di berikan bila terjadi defisiensi besi. Sebelum pengobatan dimulai, sangat penting untuk memastikan bahwa anemia bukan disebabkan oleh penyebab lainnya (misalnya karena cacing, erosi lambung, kanker saluran cerna).
Contoh sediaan :
Contoh obat
indikasi
kontraindikasi
Efek samping
Dosis
Contoh sediaan
Besi (III) Hidroksida dalam sukrosa
Anemia kekurangan besi pada pasien yang mengalami hemodialisis kronik yang sedang menjalani terapi suplemen eritropoietin.
Alergi, gangguan termasuk asma, eksim dan anafilaksis, penyakit hati, infeksi, opotensi, bradikardi.
Gangguan rasa, lebih sedikit biasanya rasa mual, muntah muntah, sakit perut, diare, nyeri dada, sakit kepala, demam, mialgia, hipersensitivas, reaksi seperti hypotension, takikardia, bronkospasm, dispnia, pruritus, urticaria, ruam kulit, reaksi lokasi, suntikan yang mencakup radang urat darah ; jarang terjadi pada perifer,udem, paraestesia, kelelahan, reaksi anafilaktoid.
Orang dewasa dan lebih tua ; total dosis kumulatif setara dengan total defisit besi (mg), ditentukan berdasarkan haemoglobin dan berat badan. Dosis dan penjadwalan dosis untuk iron secara individu diperkirakan untuk masing masing pasien berdasarkan pada perhitungan dari total defisit besi.
Total defisit besi  (mg) = berat badan [kg] x (hb – actual Hb target) [g/l] x 0,24 * + besi depot [mg] sampai ke 35 kg bb : Hb target = 130 g/L resp. Besi depot = 15 mg/kg bb.
Berat badan di atas 35 kg : Hb target = 150 g/L resp. Besi depot 500 mg * faktor = 0,0034 x 0,007 x 1000 (besi  dari haemoglobin 0,34 % / volume darah 7 % dari berat badan / faktor 1000 = konvensi dari g ke mg).
Total jumlah yang diperlukan di tentukan dari salah satu perhitungan di atas atau yang berikut tablet dosis ( yang didasarkan pada suatu haemoglobin target dari 130 g/L untuk berat badan <35 kg dan 150 g/L untuk berat badan >35 kg).
Maltofer (Vifor SA/Combifar) Drops 50mg/ml ;  sirup 50 mg/5mL ; Tablet Kunyah 100mg (B).

Venofer (Vifor SA/Combiphar) Cairan injeksi 20 mg/mL (K).
Besi Dekstran (Kompleks Besi Hidroksida Dan Dekstran Yang Mengandung 50 mg/ml Besi.
Anemia defisiensi besi.
Riwayat alergi termasuk asma dan eksim ; infeksi ; artritis rematoid aktif
Mual, muntah, nyeri abdomem, flushing, reaksi anafilaktoid, dispnea, numbness, demam, urtikaria, ruam, artralgia, myalgia, pandangan menjadi kabur, efek samping injeksi termasuk phlebitis, kadang kadang diare, seizure, tremor, pusing, lelah, berkeringat.
Pemberian secara injeksi intramuskular, injeksi IV lambat atau melalui infus, pemberian dosis dengan memperhitungkan berat badan dan kekurangan zat besi yang diderita.
Tidak di rekomendasikan untuk anak di bawah 14 tahun
Fercayl (Lab. Sterops/Novell pharm) Injeksi 50 mg/mL (K)

Hibiron (otto Pharm) Injeksi 50 mg/ml (K).

2.1.2        Anemia megaloblastik
Anemia megaloblastik disebabkan kekurangan faktor intrinstik lambung akibat gastritis autoimun yang menyebabkan malabsorbsi vitamin B12.
Contoh obat :
Contoh obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Dosis
Contoh sediaan
Asam Folat
Pencegahan neural tube defect.
Hipersensitif, jangan diberikan pada penyakit ginjal akut.
Reaksi alergi atau hipersensitivitas

Permulaan, 5 mg sehari untuk 4 bulan (lihat catatan diatas), pemeliharaan, 5 mg setiap 1-7 sehari tergantung penyakit dasarnya ; Anak sampai 1 tahun, 500 mg/kg/bb/hari ; diatas 1 tahun, seperti orang dewasa.
Folid acid (generik) tablet1 mg, 5 mg (B),
Ferro folat ( Generik) Tablet salut 200 mg + 0,25 mg (B)
Becomzet (sanbe farma) kaptabs salut selaput (T)
Hidroksikobalamin
Anemia pernisisosa, defisisensi vitamin B12.


Dengan injeksi  intramuskular, dosis awal 1 mg diulangi lima kali dengan interval 2-3 hari ; dosis pemeliharaan 1 mg setiap 3 bulan. Anak, dosis seperti pada orang dewasa ; catatan : bila yang diresepkan atau diminta adalah injeksi vitamin B12 maka yang diberikan adalah suntikan hidroksikobalamin.
Rubranova (squibb Indonesia) cairan injeksi 1000 mcg/mL (K),
Terneurine h. 5000 (squibb indonesia) serbuk injeksi (K),
Trimate-E (kimia farma) kapsul.
Sianokobalamin
Anemia megaloblastik, pencegahan neural tube defect.


Oral, defisiensi vit B12 karena kekurangan gizi, 50-150 mcg atau lebih diberikan di antara makan.
Anak 35-50 mcg dua kali sehari. Pemberian intra muscular awalnya 1 mg di ulangi 10 kali dengan interval 2-3 hari, dosis pemeliharaan 1 mg setiap bulan.
Sianokobalamin (Generik) Tablet 25 mcg, 50 mcg, 100 mcg (B), Cairan injeksi 500 mcg/mL, 1000 mcg/mL (K).
Vitamin B12 cap 12 Cap FM (Generik) Tablet 25 mcg (B).







2.1.3        Anemia hipoplastik, hemolitik, dan renal.
ERITROPOIETIN  .
Digunakan pada anemia yang disebabkan oleh defisiensi eritropoietin pada gagal ginjal kronis dan juga untuk menambah darah autolog pada individual normal dan memperpendek periode anemia pada pasien yang menerima kemoterapi sitotoksik.


Contoh obat :

Contoh obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Dosis
Contoh sediaan
Epoetin ( Rekombinan eritropoitein manusia)
Terapi anemia.
Hipertensi yang tak terkendalikan
Kenaikan tekanan darah / hepertensi memburuk, krisis hipertensi dengan gejala seperti enseofati dan kejang umum tonikklonik memerlukan perhatian medis segeera ; kenaikan hitung trombosit yang dose devendent beregresi selama pengobatan, shunt trombosis, arterio – venous shunt, peningkatan plasma keatin urea, fosfat, konvulsi, reaksi kulit, udema palpebral, anafilaksis
Dimaksudkan untuk meningkatkan kadar hemoglobin dengan laju tidak melebihi 2 g/100ml/bulan ke tingkat yang stabil 10 – 12 g/100 mL (9,5-11 g/ 100 mL pada anak).
Eprex ( Janssen Indonesia) Injeksi.
Epoiten Alfa
Terapi anemia yang disertai dengan gagal ginjal kronik pada pasien dengan dialisa. Terapi pada gejala renal anemia pada pasien yang belum mengalami dialisa
Hipertensi parah yang tidak terkendali.
Hipersensitivitas yang dikenal terhadap produk produk dar ternak mamalia.
Hipersensitivitas terhadap human albumin.
Sistem kardiovaskular,pasien anemia dengan gagal ginjal kronis, peningkatan tekanan darah, terutama pada kasus peningkatan PVC yang cepat, sakit kepala, gangguan sensorimotor misalnya gangguan bicara sampai tonoclonis seizures.
Fase koreksi : dosis awal untuk pasien hemodialisa adalah 100 – 150 IU /kg/bb/ minggu terbagi dalam 2-3 dosis. Jika hematocrit meningkat dosis dapat diganti setelah 4 minggu dari terapi awal sampai dosis meningkat 15-30 IU/kg/bb/minggu . pasien non dialisa : 100IU/kg/bb/minggu terbagi dalam 3 dosis.
Tahap perawatan : untuk memantapka hematokrit antar 30 sampai 35 %, dosis menjadi 50-150 IU/kg/bb/minggu terbagi dalam 2-3 dosis.
Hemapo (Kalbe Farma) Cairan injeksi tiap mL mengandung epoiten Alfa 2000 IU, 3000 IU.100000 IU (K).
Epoitein Beta
Anemia yang berhubungan dengan gagal ginjal kronis pada penderita dialisis, anemia simptomatik yang berasal dari penyakit ginjal yang belum di dialisiS.
Hipertensi parah yang tidak terkendali.
Lihat epoitein alfa (efek samping).
Melalui injeksi subkutan, dosis awal 60 UI/kg/bb tiap minggu (dalam 1-7 dosis terbagi) di tingkatkan sebulan sekali sesuai dengan respon masing masing 60 UI/kg bb (dosis pemeliharaan bila dicapai kadar hemoglobin 10-12 mg/100 mL) mula mula turunkan dosis separuhnya kemudian ubah sesuai dengan interval 1-2 mnggu maksimum 720 UI/kg bb.
Secara injeksi intravena  dalam 2 menit dosis awal 40 UI/kg/bb 3 kali tiap minggu untuk 4 minggu, ditingkatkan sampai 80 UI/kg/bb 3 x seminggu bila kenaikan hemoglobin awal kurang dri 1 g/100 mL per bulan, bila perlu di naikkan bulanan masiang masing 20 UI/kg/bb; dosis pemeliharaan ( sewaktu dicapai kadar hemeglobin 10-12 g/ 100 mL) mula mula kurangi dosis kemudian ubah sesuai dengan respon pada interval waktu 1-2 minggu maksimum 720 UI /kg bb.
Anemia pada bayi prematur dengan bobot 750-1000 g dan usia kehamilan kurang dari 34 minggu di berikan injeksi subkutan 250 UI/kg/bb 3 kali seminggu.
Recormon (Boehringer mannheim) serbuk injeksi untuk di larutkan.
Recormon S Injection ( untuk penggunaan subkutan).
Deferasirox
Overload besi kronik pada orang dewasa dan anak di atas 6 tahun dengan talanesia mayor yang menerima transfusi dara secara rutin, overload besi kronik ketika deferioksamin dikontraindikasikan atau tidak memadai , pada pasien talamesia mayor yang menerima transfusi darah merah secara tidak rutin, pasien dengan anemia lain.
Gangguan fungsi organ tertentu : mata,telinga.
Gangguan fungsi ginjal.
Gangguan saluran cerna (termasuk mual,muntah,diare dan nyeri abdominal) ; sakit kepala proteinuria : pruritus ; kemerahan , kurang umum hepatitis , kolelitiatisn udem, kelelahan, gangguan tidur, pusing, pireksia, glukosuria, gangguan pendengaran, dan penglihatan, pigmentasi kulit
Dewasa dan anak diatas 2 tahun, dosis awal 10-30 mg/kg bb sekali sehari berdasarkan kadar ferritin pada serum dan jumlah darah yang di transfusi ; dosis perawatan dan sesuaikan dosis setiap 3-6 bulan dengan kenaikan 5 – 10 mg/kg bb berdasarkan kadar ferritin serum.
Exjade (Novartib Biochemie) Tablet 125 mg. 250 mg, 500 mg (K).

KELEBIHAN BESI
Kelebihan besi yang berat dalam jaringan dapat timbul pada anemia aplastik dan anemia refrakter lainnya terutama akibat transfusi darah berulang.

Contoh obat :
Contoh obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Dosis
Conth sediaan
Deferipron
Untuk terapi kelebihan besi pada pasien talamesia mayor.
Kehamilan dan menyusui.
Gangguan pencernaan perubahan warna urin neutropenia, agranulositosis, defisisiensi seng, arthropati.
Dewasa dan anak di atas 6 tahun 25 mg/kg bb 3 kali sehari (maksimum 100 mg/kg/bb perhari)
Ferriprox (united dico citas) tablet salut selaput 500 mg (K)
Desferioksamin Mesilat
Menyingkirkan besi dari tubuh pada keracunan ; digunakan untuk penimbunan besi kronis.
Kehamilan dan menyusui.
Reaksi anafilaksis, dan hipotensi bila diberikan intravena terlalu cepat.
Infus intravena, hingga 15 mg/ kg bb/jam ; maksimum 80 mg mk/kg bb dalam 24 jam.
Desferal (Novaris-switzerland) serbuk injeksi 500 mg/ vial 2 g/vial (K).







2.1.4        Gangguan Fungsi trombosit.
Biasanya pengobatan trombositopenia purpura autoimun (ididopatik) di mulai dengan kortikosteroid, misalnya predmison 1 mg/kb bb/ per hari,kemudian di turunkan dosisnya bertahap pada minggu – minggu berikutnya.

Contoh obat :
Contoh obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Dosis
Contoh sediaan
Anagrelid
Pasien dengan trombositopenia, mengurangi hitung platelet yang meningkat dan resiko trombosit serta memperbaiki kondisi akibat gejala gejala yang berkaitan termasuk kejadian – kejadian thrombohemorrhagic.
Penggunaan pada pasien dengan hipersensistifitas terhadap anagrelida atau komponen lain dari obat.
Sakit kepala,palpitasi,diare,astesia, mual, nyeri abdomen, pusing, nyeri, dispnea, kembung, mun tah , demam,nyeri dada, anureksia, takikardi, faringitis, malaise, batuk, parestesia, nyeri punggung, pruritus, dispepsia.DLL
Dosis awal 500 mcg 2 kali sehari, disesuaikan menurut respon, dosis dapat ditingkatkan 500 mcg/perhari dengan interval mingguan samapai maksimum 10 mg per hari (dosis tunggal maksimum 1-2 mg/hari dalam dosis terbagi).
Agrylin (Shire/Fahrenheit Pratapa Nirmala) kapsul 500 mcg (K).
Thromboreductin (AOP Pharmaceuticals/Combiphar) Kapsul 500 mcg (K)

Defisiensi G6PD
Defisien glukosa 6-fosfat dehidrogenase (G6PD) prevalensinya sangat tinggi untuk sebagian manusia. Individu dengan defisisensi G6PD mudah terserang anemia hemolitik akut bila minum obat obat yang umum dipakai. Penderita juga mudah terkena anemia hemolitik akut ketika menghirup fava beans ( ficia faba) ; hal ini disebut dengan favism dan cenderung lebih parah pada anak atau bila fava beans di makan mentah.
Ketika meresepkan obat untuk penderita dengan defisiensi G6PD, 3 hal yang harus diperhatikan :
a.       Defisiensi G6PD adalah heterogen secara genetik ; ada variasi kepekaan terhadap resiko hemolitik karena obat; jadi, obat yang aman untuk beberapa orang yang defisiendi G6PD mungkin tidak aman untuk sebagian penderita lain.
b.      Produsen obat tidak melakukan pengujian rutin efek obat pada individu dengan defisiensi G6PD.
c.       Resik dan keparahan hemolisis hampir selalu bergantung pada dosis.

2.1.5        Neutropenia

Recombinant human granulocyte colony stimulating Facktor (rhG-CSF) merangsang produksi neutrofil dan dapat mengurangi masa berlangsungnya neutropenia yang diinduksi oleh kemoterapi dan karenya mengurangi kejadian sepsis yang berhubungan dengan neutropenia.




contoh obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Dosis
Contoh sediaan
Filgrastim
(Hanya untuk di gunakan oleh spesialis) pengurangan durasi neutropenia dan kejadian demam neutropenia akibat kemoterapi sitotoksik pada penyakit keganasan. Pengurangan durasi neutropenia dalam terapi myeleobasi yang dilanjutkan dengan transplantasi sumsum tulang ; mobilisasi sel progenitor darah perifer untuk di panen dan selanjutnya digunakan dalam infus autolog ; neotropenia kongeial berat, neutropenia siklik, atau neutropenia idiopatik, dan adanya riwayat infeksi berat berulang , neutropenia persisten pada infeksi HIV lanjut.
Neutropenia kongenital yang berat (sindrom konstman ) dengan sitogenik abnormal.
Pembesaran limpa, hepatomelagi, hipotensi transient, epistaksis, kelainan yang berkaitan dengan air seni, osteoporosis, pembusukan dari radang sendi reumatoid, utaneous vasculitis, trombositopenia, anemia, penurunan glukosa darah yang temporer, meningkatkan asam urat.
Dewasa : yang direkomendasikan adalah 50 mcg/m2, diberikan sesuai dosis tunggal sehari secara injeksi subkutan. Saat absolute neutrgophyl count (ANC) kurang dari 1000/mm3 (jumlah leukosit <2000/mm3) diamati setelah sitotoksid kemoterapi. Dosis pertama diberikan <24 jam setelah sitotoksid kemoterapi.
Anak : dosis yang di rekomendasikan adalah 50 mcg/m2, diberikan sebagai dosis tunggal sehari secara injeksi subkutan, saat absolute neutrophyl count (ANC) kurang dari 1000/mm3 (jumlah leukosit <2000mm3) diamati setelah sitotoksid kemoterapi.
Terapi dihentikan jika capaian ANC 5000/mm3 ( jumlah leukosit <10.000/mm3).
Neupogen (Roche indonesia) Cairan injeksi 0,3 mg/0,5 mL (K)
Lenograstim
Pengurangan rentang waktu dari neutropenia dan yang berkaitan pada pasien komplikasi ( dengan non myeloid anaplasia ) menerima suatu otologous atau allogous transplantasi sum sum tulang.pengurangan range waktu dari neutropenia dan yang berkaitan pada pasien komplikasi selama kemoterapi.
Pasien dengan neoplasia myeloid lain dari leukimia myeloidakut denovo.
Leukemia myeoid akut usia dibawah 55 tahun dan sitogenetik baik.
Ruptur limpa, cutaneous vasculitis , sweet syndrome, nekrolisis epidermal toksis.
Dewasa : setelah transplatasi sumsum tulang dosis di rekomendasikan dari 150 mcg (19,2 juta unit/m2) sehari secara injeksi intravena selama 30 menit, yang dilarutkan dengan larutan garam isotonik atau secara injeksi subkutan.
Granocyte ( Aventis pharma) serbuk injeksi 263 mcg/vial (K).
Molgrastomin
Pengurangan keparahan neutropenia dalam kemoterapi sitotoksik ; akselerasi pembentukan mieloid menyusul transplantasi sumsum tulang ; neutropenia pada penderita yang diobati dengan gansivklopir pada cytomegalovirus retinitis yang berhubungan dengan AIDSs
Keganasan myeloid.
Mual, diare, muntah, anoreksia, dipnea, astenia, lelah, rash, demam, rigorsh, flusing, nyeri muskosketenal, sakit kepala, keringat yang bertambah, nyeri abdominal, pruritus, udema perifer, pusing parestesia, mialgia, kebingungan, konvulsi, hipotensi, aritmia, hipertensi intrakarmial, perikarditis, efusi pleural, udema paru, sinkrope.
( dosis pertama dibawah supervisi medis) kemoterapi sitotoksik, secara injeksi subkutan 60.000-110.000 UI/kg bb, dimulai 24 jam setelah dosis terakhir kemoterapi, dilanjutkan untuk 7-10 hari. Transplantasi sumsum tulang, secara infus intravena 110.000 UI/kg bb/hari, dimulai pada hari setleah transplantasi, dilanjutkan sampai hitung neutrofil absolute dalam batasan yang dikehendaki maksimum lama pengobatan 30 hari.
Pengobatan gansiklovir, secara injeksi subkutan 60.000 UI/kg bb/ tiap lima hari.
Leucomax (Novartis) serbuk injeksi, bubuk untuk di larutkan, molgramostim.  Vial 1,67 juta UI (150 mcg), vial 3,33 juta UI (300 mcg), vial 4,44 juta UI (400 mcg).
Pegfilgrastim
Mengurangi lamanya neutropenia dan kejadian febrile neutropenia pada sitotoksisitas kemoterapi pada keganasan.

Kadang kadang terjadi trombositopenia, kerusakan limfa, dan dermatosis febril, neutrofilik, sangat jarang terjadi.
Disetarakan sebagai filgrastim injeksi subkutan, dewasa diatas 18 tahun 6 mg (0,6 mL) untuk setiap kali kemoterapi, diberikan 24 jam setelah kemoterapi.
Neulastim ( Roche indonesia) Cairan injeksi 6 mg/0,6 mL(K).




INFEKSI NEUTROPENIK SITOTOKSIK.

Contoh obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Dosis
Contoh sediaan
Amifostin
Pengurangan resiko infeksi yang berhubungan dengan neutropenia akibat pengobatan siklofosfamid dan sisplatin pada penderita dengan karsinoma ovarium.
Neutropenia kongenital yang berat.
Hipotensi, mual, muntah, flushing, menggigil, pusing, ngantuk, sendawa, bersin, jarang hipokalsemia, reaksi alergis,
Infus intravena dalam 15 menit, 910 mg/m2 sekali tiap hari dimulai dalam 30 menit sebelum kemoterapi  ( diturunkan  ke 740 mg/m2 pada siklus siklus berikutnya bila pada pertama kali tidak dapat diberikan dosis penuh akibat hipotensi yang berlangsung lebih dari 5 menit setelah interupsi. Untuk anak anak dan penderita lanjut usia tidak di anjurkan.
Ethyol (Schering-plough) Serbuk injeksi 500 mg/vial (K).















2.2       Cairan dan Elektrolit
2.2.1                    Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
            Tabel 1. Kadar Elektrolit – cairan intravena

Infus Intravena

Milimol per liter
Na +
K+
HCO3
Cl-
Ca2+
Nilai Plasma Normal
142
4,5
26
103
2,5
Natrium Klorida 0,9%
Campuran Natrium Laktat (Hartmann’s)
Natrium Klorida 0,18% dan Glukosa 4%
Natrium Klorida 0,3% dan Glukosa 5%
Kalium Klorida 0,3% dan Natrium Klorida 0,9%
150
131
30
-
150
-
5
-
40
40
-
29
-
-
-
150
111
30
40
190
-
2
-
-
-
Untuk memperbaiki asidosis metabolic





Natrium Bikarbonat 1,26%
150
-
150
-
-
Natrium Bikarbonat 8,4% untuk henti jantung
1000
-
1000
-
-
Natrium Laktat (M/6)
167
-
167
-
-

Tabel 2. Kandungan elektrolit – sekret gastrointestinal                                               

Tipe Cairan
Milimol per liter
H+
Na+
K+
HCO3
Cl-
Cairan lambung
40-60
20-80
5-20
-
100-150
Sekret saluran empedu
-
120-140
5-15
30-50
80-120
Sekret pancreas
-
120-140
5-15
70-110
40-80

Feses, muntahan, atau cairan aspirasi harus ditampung dan sedapat mungkin dianalisis bila dicurigai ada kehilangan yang abnormal; bila hal ini tidak bisa dilakukan, perkiraan di atas mungkin membantu pada perencanaan terapi substitusi.
Sediaan oral pada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
·         Kalium oral
·         Natrium oral dan air
·         bikarbonat oral
Kalium oral (kalium Klorida)
kehilangan kalium
kerusakkkan ginjal berat, kadar plasma kalium diatas5 mmol/liter

Bila garam kalium diberikan untuk mencegah hipokalemia , dosis kalium klorida 2-4 g (kira-kira 25-50 mmol) tiap hari atau untuk anak 1-2 mmol/kg bb (biasanya maksimal 50 mmol kalium) sesuai untuk pasien yang makan secara normal.
mual dan muntah (bila berat dapat merupakkan tanda obstruksi) ulserasi esophagus atau usus kecil.

Kalium merupakan kation utama pada cairan intraseluler dan penting untuk konduksi impuls syaraf di jantung, otak dan otot skeletal; kontraksi jantung, otot halus dan skeletal; mempertahankan fungsi ginjal normal, keseimbangan asam basa, metabolisme karbohidrat, dan sekresi lambung.
KSR (Merck Indonesia) Tablet lepas lambat. 600 mg (K)
Sol K (Dexa Medika) Granula 1g/ktg

Natrium oral dan air ( oralit)
Kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare
Obstruksi atau perforasi usus


Satu bungkus oralit dimasukkan ke dalam satu gelas air matang (200 cc).
-     Anak kurang dari 1 tahun diberi 50-100 cc cairan oralit setiap kali buang air besar.
-     Anak lebih dari 1 tahun diberi 100-200 cc cairan oralit setiap kali buang air besar.

Hipernatremia


Oralit diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat
diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

Oralit (generik), Alphatrolit (pharmac apex),
Aqualyte (prafa)
Bikarbonat oral (natrium bikarbonat)
natrium bikarbonat diberikan secara oral untuk keadaan asidosis kronis seperti asidosis pada uremia atau asidosis tubular
Alkalosis metabolik maupun respiratori, hipokalsemia, pasien yang mengalami banyak kehilangan klorida akibat muntah maupun pembersihan (suction) gastrointestinal secara kontinyu, dan pada pasien dengan risiko mengalami alkalosis hipokloremik yang diinduksi oleh diuretik. Natrium bikarbonat secara oral tidak boleh digunakan apabila digunakan sebagai antidotum untuk mengatasi keracunan akut akibat asam mineral  kuat.
Dosis untuk mengatasi asidosis metabolic tidak dapat ditentukan apa responsnya harus dinilai; mungkin diperlukan 4,8 g tiap hari (57 mmol tiap Na+ dan HCO3-) atau lebih. untuk asidosis metabolic berat, dapat diberikan natrium bikarbonat secra intravena.
Peregangan (disletion) lambung, flatulen, perdarahan serebral, udem, kejang tetanus, udem paru, hipernatremia, hiperosmolalitas, hipokalsemia, hipokalemia, asidosis intrakranial, alkalosis metabolik
Natrium bikarbonat merupakan zat pengalkali yang memberikan ion bikarbonat. Bikarbonat merupakan komponen basa
Natrium bikarbonat (Generik) (kira-kira 6 mmol untuk Na+ dan HCO3-) Tablet 500 mg




Sediaan parenteral pada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Larutan eletrolit diberikan intravena untuk memenuhi kebutuhan normal akan cairan dan elektrolit atau untuk menggantikan kekurangan yang cukup besar atau kehilangan yang berkelanjutan, untuk pasien yang mual dan muntah dan tidak mungkin dengan pemberian oral. Bila tidak mungkin diberikan intravena, cairan (seperti natrium klorida 0,9% atau glukosa 5%) dapat pula diberikan subkutan dengan hipodermoklisis.
Keadaan dan keparahan gangguan keseimbangan elektrolit pada setiap pasien harus dinilai dari anamnesis serta pemeriksaan klinis dan biokimia. Kehilangan natrium, kalium, klorida, magnesium, fosfat, dan air dapat timbul secara sendiri-sendiri dan bersamaan dengan atau tanpa gangguan pada keseimbangan asam-basa; untuk penggunaan magnesium dan fosfat.
larutan isotonic dapat diinfuskan dengan aman ke vena perifer. Larutan berkadar lebih tinggi dari pada plasma , misalnya glukosa 20% paling baik diberikan melalui indwelling catheter yang dimasukkan ke vena yang besar.
Jumlah kebutuhan cairan pemeliharaan biasanya didapat dari hubungan antara berat badan dan kecepatan metabolic, tabel  berikut ini dapat dijadikan pedoman untuk bayi diatas 1 bulan. kebutuhan glukosa diperlukan untuk meminimalkan glukoneogenesis dari asam amino yang diperoleh dari penguraian (break down) otot.
Sudah umum untuk memenuhi kebutuhan ini dengan menggunakan larutan baku natrium klorida dan glukosa. larutan yang mengandung 20 mmol/liter kalium klorida memenuhi kebutuhan kalium jika diberikan dalam volume yang sesuai, penyesuaian mungkin diperlukan jika ada ketidakmampuan pengeluaran cairan atau elektrolit, kehlangan cairan melalui ginjal dalam jumlah besar atau berkelanjutan. jumlah kebutuhan yang sesuai tergantung pada keadaan klinis dan jenis kehilangan; lihat peringatan pada hiponatremia dilusi dibawah.
Kebutuhan cairan untuk anak diatas 1 tahun
Berat badan
Kebutuhan cairan selama 24 jam
Dibawah 10 kg
10 mL/kg bb
10-20 kg
100 mL/kg bb untuk 10 kg pertama
+50mL/kg bb untuk setiap 1 kg bb diatas 10 kg
Diatas 20 kg
100 mL/kg bb untuk 10 kg pertama
+50mL/kg bb untuk setiap 1 kg bb diatas 10-20 kg
+20 mL/kg bb untuk setiap 1 kg bb diatas 20 kg (maksimal 2 L untuk peremnpuan, dan 2,5 L untuk pria)

Golongan obat
Indikasi
Kontra Indikasi
Dosis
Efek Samping
Mekanisme Kerja
Sediaan yang beredar
Natrium klorida
ketidakseimbangan elektrolit
Hipernatremia, asidosis, hipokalemia
Pada deficit yang berat dari 4 hingga 8 liter, 2-3 liter natrium klorida isotonic dapat diberikan dalam 2-3 jam; kemudian infuse dapat diperlambat.
Pemberian dosis besar dapat menyebabkan penumpukan natrium dan udem.
Merupakan garam yang berperan penting dalam memelihara tekanan osmosis darah dan jaringan


Natrium klorida 0,9 % (widatra bhakti)

Ka-En 1A (otsuka) Infus (K)

Ka-En 1B (Otsuka) Infus (K)

GLUKOSA
(Dekstrose Monohidrat)

Rehidrasi, penambah kalori secara parenteral, basic soln.
Hipernatremia, hiperglikemia, hiperhidrasi, asidosis, hipokalemia, Diabetes Mellitus, sindrom malabsorbsi glukosa-galaktosa.
Injeksi Intra Vena 3 mL/kg berat badan/menit atau 70 tetes/10 kg berat badan/menit atau 210 mL/70 berat badan/jam atau sesuai kondisi penderita. Maksimal 1500 mL/70 kg berat badan/hari.
Injeksi glukosa khususnya yang hipertonik mungkin pH-nya rendah dan dapat menimbulkan iritasi vena dan tromboflebitis.
.
Senyawa ini meningkatkan kadar glukosa dalam darah, sehingga dapatmemenuhi kebutuhan akan kalori
Dekstrose (Generik) infuse 5%, 10 %, 20%, 25%, 30%, 40%, 50%, ampul 25 mL, 50mL (K)
Ecosol G (B.Braun Medical) Infus 5%, 10% (K)


2.2.2        Plasma dan Pengganti Plasma
Plasma dan pengganti plasma (koloid) mengandung molekul besar yang tidak memiliki ruang intraveskuler dimana molekul-molekul tersebut menggunakan tekanan usmotik untuk mempertahankan volume sirkulatori. Dibandingan dengan cairan yang mengandung elektrolit misalnya nqtrium klorida dan glukosa (Kristaloid), volume koloid yang lebih kecil dibutuhkan untuk menghasilkan ekspansi yang sama dari volume darah sehingga mengurangi overload garam dan air di ekstravaskuler. Jika melebihi dosis maksimum koloid, diberikqn juga kristaloid, jika perlu bersama dengan Pocked red cells.















Golongan obat
Indikasi
Kontra Indikasi
Dosis
Efek Samping
Mekanisme Kerja
Sediaan yang beredar
LARUTAN ALBUMIN (HUMAN ALBUMIN SOLUTION)

riwayat penyakit jantung atau gangguan sirkulasi (pemberian perlahan untuk menghindarkan naikknya tekana darah secara cepat dan kegagalan jantung, dan monitor fungsi kardiovaskuler dan respirasi); koreksi dehidrasi sewaktu member larutan konsentrat)

gagal jantung, anemia berat
Hipoalbuminemia : tidak diencerkan, 35-70. Tetes/mnt. Pra,intra,pasca op 125 tts/mnt,150-300mL.
reaksi alergi dengan mual, muntah salvias yang meningkat, demam, dan menggigil dilaporkan.

Human Albumin
adalah sediaan steril albumin serum yang diperoleh dari fraksinasi darah dari donor manusia sehat.

Alpure (CSL Limited) cairan injeksi 20 g/100mL (K)

Albumer-20 (sanofi Pasteur) cairan injeksi 200mg/liter (K)

albuminar ((Aventis Behring) 5%, 20%, 25%

Dextran 70 infus intravena

Profilaksis pasca operasi penyakit tromboembolik,ekspansi volume darah jangka pendek
Hipersensitif terhadap dekstran,pendarahan parah,gagal ginjal,jantung kongestif parah
Infus iv:stlh pendarahan sedang-parah/fase syok luka bakar (48 jam pertama) 500-1000 mL secara cepat,dilanjutkan 500 mL jika diperlukan.Dosis total tidak melebihi 20 mL/kg selama 24 jam pertama. Anak-anak: dosis total tidak melebihi 20 mL/kg1.
Reaksi hipersensitif dpt terjadi,meski jarang,reaksi anafilaktoid parah, demam, kongesti nasal, urtikaria, sakit sendi, hipotensi dan bronkospasme.
Diekskresikan melalui ginjal.50% dosis yang diberikan diekskresikan di urin.Molekul yang tidak diekskresikan dengan BM>50.000 atau lebih besar didegradasi secara lambat menjadi glukosa yang dimetabolisme menjadi karbon dioksida dan air.Sejumlah kecil dekstran yang diinfuskan diekskresi ke saluran cerna dan dieliminasi di feses..
Dextran 70 (otsuka) infus 6%

2.3              Nutrisi
1.    Nutrisi Intravena
Bila tidak mungkin memberikan makanan yang memadai melalui saluran cerna, bahan makanan dapat diberikan melalui infuse intravena; sebagai bahan tambahan makanan oral atau tube feeding-supplemental parenteral nutrition, atau sebagai sumber nutrisi satu-satunya-total parenteral nutrition (TPN).

Nama Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Dosis
Sediaan
N(2)-L-ALANYL-GLUTAMIN (NATRIUM LEVOGLUTAMID)
























Sbg bagian dari regimen nutrisi parenteral merupakan suplemen as.amino atau as.amino yang terkandung regimen infuse pada pasien dengan kondisi membutuhkan tambahan glutamin
Pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal yang parah (kreatinin <25 mL/menit) atau penurunan fungsi hati yang parah, metabolic asidosis berat.
Injeksi i.v. Dosis tergantung pd keparahankondisi metabolic atau kebutuhan terhadap as.amino.
Dosis max sehari 2g as.amino/kg bb tdk boleh berlebih dlm nutrisi parental;propors as.amino tak blh lebih dari 20% dari total. Ds harian;1,5-2,0 mL/kg bb. Sebanding dgn 100-140mL larutan utk pasien dgn berat badan 70%.
Ds maks harian:
2,0mL lar/kg bb. Kecepatan infuse tergantung pd larutan pembawa dan tak dpt lebih dari 0,1g asam amino/kg bb per jam.
utk pemberian langsung:
Dpt dicampur dgn larutan as.amino yg dpt tercampurkan atau regimen infuse yang mengandung as.amino utama. 1 bag volume sediaan dicampur dgn 5 bag larutan pembawa.
Dipeptiven (Ikapharmindo Putramas) Infus 20% (K)
Aminofusin Hepar (baxter oncology/kalbe farma) infuse (K)



2.      Nutrisi oral:
-          Makanan untuk diet khusus
Sediaan ini sudah dimodifikasi untuk menghilangkan bahan tertentu dari makanan atau merupakan campuran nutrient yang diformulasikan sebagai pengganti makanan tertentu. Nutrisi oral diperlukan bagi penderita yang tak dapat menerima atau tak dapat memetabolisme bahan makanan tertentu.
Fenilketonuria
Fenilketonuria yang disebabkan oleh ketidakmampuan metabolisme fenilalalnin, ditangani dengan membatasi aspan makanan menjadi jumlah yang kecil yang cukup untuk pembentukan dan perbaikan jaringan. Aspartam berpengaruh kepada asupan fenilallanin dan dapat mempengaruhi pengendalian fenilketonuria.



-          Nutrisi enteral
Anak-anak memiliki kebutuhan nutrisi per kg bb yang lebih tinggi, kecepatan metabolisme dan respon fisiologi yang berbeda dibanding orang dewasa. Mereka hanya memiliki cadangan nutrisi yang rendah yang amat diperlukan oleh pertumbuhan dan memiliki berbagai masalah nutrisi selama periode kritis tumbuh kembangnya.
Cadangan protein tubuh cepat habis pada penderita yang sakit berat, khususnya semasa menderita penyakit kronis atau pada penderita luka bakar, trauma luas, pankreatitis, atau fistula intestinal. Sering makan akan sangat berguna dan penderita sebaiknya dianjurkan makan camilan tambahan atau makanan biasa di antara jam makan. Walaupun demikian, kalori, protein, nutrien lain, dan vitamin tambahan paling baik diberikan dengan mennambah makanan berisi nutrisi lengkap dalam bentuk cairan.













2.4              Mineral
Golongan obat
Indikasi
Kontra Indikasi
Dosis
Efek Samping
Mekanisme Kerja
Sediaan yang beredar
Kalsium
Defisiensi kalsium

Kondisi yang berhubungan dengan hiperkalasemia dan hiperkalsiuria
Melalui mulut, tiap hari dalam dosis terbagi.
Dengan cara IV perlahan, untuk hipokalsemia akut, kalsium glukonat 1-2 g, anak minta petunjuk dokter.
Gangguan GI ringan; bradikardia; aritmia dan iritasi setelah injeksi IV

Human Albumin
adalah sediaan steril albumin serum yang diperoleh dari fraksinasi darah dari donor manusia sehat.

Kalsium glukonat (generik) tab 600 mg

calciplus (Nellco) sirup
magnesium

Keracunan Barium; Menetralkan efek stimulasi otot pada keracunan Barium.
Blokade jantung, kerusakan ginjal yang serius, kerusakan miokardial, hepatic adison's disease.
Dosis lazim 1-2 gr Magnesium sulfat; diberikan secara IV
Biasanya dihubungkan dengan hipermagnesemia, mual, muntah, haus, flushing kulit, hipotensi, aritmia, koma, depresi nafas, ngantuk, bingung, hilang refleks tendon, lemah otot, kolik dan diare pada pemberian oral.
Secara parenteral magnesium menurunkan asetilkolin pada ujung saraf motorik dan bekerja pada miokardium  melalui perlambatan kecepatan  pembentukan impuls S-A node  dan perpanjangan waktu konduksi.konduksi syaraf, transpot zat besi, dan aktifasi saluran kalsium.
Mg sulfate (indofarma/generik) infus 20%, 40% (K)

Magclon (Konimex) infus 20 %, 40% (K)

Otsu-MgSO4 20 (otsuka) infus 20%

Otsu-MgSO4 40 (otsuka) infus 40%

Fosfor (natrium fosfat)
Digunakan pada prosedur pembersihan usus sebelum proses X-ray usus, kolonskopi atau sebelum operasi usus.

Larutkan 1 botol sediaan (45 mL) dengan 120 mL) air dingin. Setelah larutan diminum, minum 240 mL air dingin, kalau memungkinkan lebih dari itu.
Dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit dapat terjadi pada beberapa pasien yang beresiko. Mual, muntah, nyeri abdomen, diare, sakit kepala, reaksi alergi dengan atau tanpa ruam.

Cerebrovit (Kalbe Farma) Kapsul

Nutriflex plus (B. Braun Medica) infus
Fluorida (natrium Fluorda)
Pencegahan karies gigi
Tidak untuk daerah dengan air minum yang difluoridasi
Dlm airg krg dari 300 mcg F/liter, anak usia 6 bulan-2 tahun 250 mcg F sehari.
Kadang-kadang bercak putih pada gigi dengan dosis yang dianjurkan; jarang timbul pewarnaan kuning-coklat bila dosis yang dianjurkan dilampaui.

Fluor (generik) tab 0,5 mg, 1 mg
Seng
Defisiensi vit C dan Bcom krn kebutuhan yg meningkat, asupan makanan yang tidak kuat atau gangguan absorpsi dari nutrien dan suplemen vit E, Ca dan Zn untuk asupan sehari-hari.
Anak < 12 thn.
Dewasa dan anak ≥12 thn 1 kap/hari.


Zegavit (kalbe) kaptabs

Zevit-C (tempo) Kaptabs


2.5              Vitamin
Vitamin A

Indikasi
Kontraindikasi
Mekanisme kerja
Efek samping
sediaan
Retinol
Kerusakan mata(khususnya xeroftalmia), Peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
Tidak boleh di berikan pada wanita hamil dalam dosis besar, Hipersensitifitas
Retinol diabsorbsi sempurna melalui usus halus,sampai kadarnya dalam plasma mencapai puncak.Dalam darah, retinol terutama diikat oleh α1-globulin yang disebut Retinol Binding Protein (RBP). RBP disintesis dan diekskresi oleh hati dan selanjutnya dalam sirkulasi membentuk kompleks dengan transtiretin, suatu prealbumin pengikat tiroksin. Pembentukkan kompleks ini melindungi RBP dan retinol dari metabolism dan ekskresi melalui ginjal
Pada dosis besar dapat menyebabkan kulit kering, hat membesar, dan laju endap darah meningkat serta menigkatnya serum kalsium dan kadar serum fosfatase
·         Vit A IPI (supra ferbindo farma) tab 6000 IU
·         Vit A generik
·         Duravita (durafarma) cairan injeksi 50000 IU/mL

Vitamin B

Indikasi
KI
Mekanisme kerja
Efek samping
Sediaanyg beredar
Tiamin
Penyakit maple syrup urine, mitochondrial respiratory chain defect
Hipernsitifitas
Dalam tubuh Thiamin akan dirubah menjadi bentuk aktifnya setelah bereaksi dengan Adenosin Triphosfat (ATP) menjadi Thiamin Pirofosfat. Setelah diserap, thiamin disalurkan ke semua organ dengan konsentrasi terbesar di hati, ginjal,jantung dan otak. Thiamin dalam dosis tinggi tidak menyebabkan keracunan, karena kelebihannya diekskresikan melalui kemih dalam bentuk utuh atau sebagai metabolitnya.
Reaksi anafilaktik(pase sensitiv
·         Vit. B1 (generik) tab 5 mg, 10 mg, 25 mg, 50 mg; kaptabs 50 mg; cairan injeksi 100mg/mL, 200mg/mL
·         Vit. B1 IPI (supra ferbindo farma) tab 25 mg
·         Arobion (darya vaia) tab salut gula 50 mg

sioanocobalamin
Anemia pernisiosa, Mencegah dan Mengobati defisiensi Vitamin B12
Hipersensitivitas, tidak boleh digunakan untuk anemia megaloblastik pada wanita hamil.
Setelah diabsorpsi, hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma. Vitamin ini biasanya disimpan terutama di hati yang merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12. Delapan puluh sampai 95 % vitamin B12 akan diretensi dalam tubuh bila diberikan dalam dosis sampai 50ug dengan dosis yang lebih besar, jumlah yang akan diekskresi akan lebih banyak. Jadi bila kapasitas ikatan protein dari hati, jaringan dan darah telah jenuh, vitamin B12 bebas akan dikeluarkan bersama urin sehingga tidak ada gunanya memberikan vitamin B12 dalam jumlah yang terlalu besar.
Sianokobalamin biasanya bisa ditoleransi dengan baik. Reaksi alergi setelah injeksi jarang terjadi.
·         Vit B12 (generik) tab

VIT C
Obat
indikasi
Kontra indikasi
Mekanisme kerja
Efek Samping
Sediaan
Sediaan yg beredar
Asam askorbat
Pencegahan dan pengobatan scurvy
Hiperkromatosis, talasemia dan anemiasideroblastik (dosis besar)
Asam askorbat mudah di absopsi melalui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak kenaikan kadar dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar dalam leukosit dan trombosit lebih besar dari pada dalam plasma dan eritrosit. Distribusinya luas ke seluruh  tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam bentuk utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang ginjal 1,4mg%.
Diare dan pembentukan batu ginjal
·         Tablet 10mg, 25mg, 50mg
·         Tablet hsp 100mg, 500mg
·         Cairan injk 100mg/mL
Asam askorbat (generik)

Artrovit C (arthopharma)




Vitamin D

indikasi
Kontra indikasi
Mekanisme kerja
Efek Samping
Sediaan
Sediaan yg beredar
Alfakalsidol
Gagal ginjal kronik, hipoparatiroidism, Vitamin D resistant rickets dan oeteomalasia
Hiperkalsemia, Metatastic calcification
derivat yang hanya perlu hidroksilasi di hati untuk menjadi kalsitriol aktif
Dosis berlebih menyebabkan anoreksia, kelesuan, muntah, diare, berkeringat, sakit kepala, haus, vertigo, kehilangan berat badan.
·         Tablet 0,25mcg, o,5mcg, 1mcg
·         Kapsu lunak 0,25mcg, 1mcg
·         Cairan injk 2mcg/mL
Pervita (sanbe farma)

Kunavit (konimex)
Ergokalsiferol
Kerusakan Ginjal
Klasifikasi metastatic,Hiperkalsemia

Dosis berlebih menyebabkan anoreksia, kelesuan, muntah, diare, berkeringat, sakit kepala, haus, vertigo, kadar kalsium serta fosfat mningkat dalam urin dan plasma
·         Sirup
·         Tablet salut gula
·         Tablet salut selaput
Vidoran tab (tempo scan pasific)

Vit E

indikasi
Kontra indikasi
Mekanisme kerja
Efek samping
Sediaan
Sediaan yg beredar
Alfa tokoferol asetat
Gangguan penyerapan lemak, sumbatan saluran empedu kongenital

menghambat aktivitas senyawa oksigen reaktif dan mencegah terjadinya reaksi berantai antara senyawaoksigen reaktif dengan senyawa asam lemak tak jenuh majemuk yang terdapat padamembran plasma sel
Diare dan sakit perut dengan dosis >1g tiap hari
·         Tablet kunyah
·         Kapsul lunak
·         Tablet Sg
Natur-E

Dalfarol (darya varia) kapsul lunak

Vit K

Indikasi
Kontra indikasi
Mekanisme kerja
Efek samping
Sediaan
Sediaan yg beredar
Menadiol natrium fosfat
defisiensi vitamin K (misalnya pada sumbatanempedu atau penyakit hati)
neonatus, bayi, hamil tua
meningkatkan biosintesis beberapa factor pembekuan darah yaitu protombin. Sehingga akan mengaktifkan protombi menjadi thrombin. Sehingga mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi fibrin.

tablet 10 mg
Sanatovit (mudita karunia) kaptab salut selaput




BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
Anemia terbagi atas anemia defisiensi besi, anemia megaloblastik, anemia hipoplastik, hemolitik, dan renal, gangguan fungsi trombosit, defisiensi G6PD, dan neutropenia. Untuk anemia defisiensi besi dapat diberikan obat besi (III) hidroksida dalam sukrosa, besi dekstran, besi + asam folat. Untuk anemia megaloblastik diberikan obat asam folat, hidroksikobalamin, untuk anemia hipoplastik, hemolitik, dan renal diberikan epoetin alfa da beta, untuk gangguan fungsi trombosit diberikan anagrelid, dan untuk neutropenia diberikan filgrastim.
Sediaan oral pada gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dibagi menjadi tiga yaitu kalium oral, natrium oral dan air, dan bikarbonat oral. Nutrisi bis diberikan secara IV dan secara oral. Secara IV contohnya : N(2)-L-ALANYL-GLUTAMIN (NATRIUM LEVOGLUTAMID).
Untuk mineral dibagi menjadi kalsium dan Mg, fosfor, fluorida dan seng. Suplemen kalsium biasanya diperlukan bila asupan kalsium tidak cukup. Contoh kalsium yang biasa diberikan adlah garam kalsium. Contoh obat Mg adalah Mg sulfate, fosfor (natrium fosfat), fluorida (na fluorida), dn seng ( garam seng). Vitamin terbagi menjadi vitamin A, B, C, D, E, K.
3.2       Saran
Diharapkan mahasiswa lebih aktif dalam presentasi kelompok sehingga banyak ilmu yang dapat kita peroleh.

0 komentar:

Posting Komentar

Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^