Senin, 21 Januari 2013

Mata, Kulit & THT

Makalah SO.......

BAB II
PEMBAHASAN 

OBAT MATA
Antiinfeksi
Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam kornea mata atau kornea mata luka/ulkus. Kebanyakan infeksi mata superfisial akut dapat diobati secara topikal. Blefaritis dan konjungtivitis sering disebabkan oleh stafilokokus; sedangkan keratitis dan endoftamitis mungkin bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Blefaritis bakterial dapat diobati dengan pemberian salep mata antibakteri di kantung konjungtiva atau di pelupuk mata.
Hampir semua kasus infeksi konjungtiva akut dapat sembuh dengan sendirinya. Antibakteri tetes mata atau salep mata digunakan bila diperlukan tindakan pengobatan. Respons yang kurang baik terhadap pemberian obat menunjukan konjungtivitis kemungkinan disebabkan oleh virus atau alergi. Konjungtivitis gonokokus diobati dengan antimikroba sistemik dan topikal. Sementara itu, ulkus kornea dan keratitis perlu penanganan oleh dokter spesialis dan mungkin membutuhkan penggunaan antimikroba subkonjungtival atau sistemik. Endoftalmitis adalah kedaruratan medik yang juga membutuhkan penatalaksanaan oleh dokter spesialis dan sering membutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik parenteral, sub-konjungtival atau sistemik.
Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang harus steril dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat aktifnya merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan berbagai golongan.
Obat antiinfeksi untuk mata dibagi lagi dalam beberapa bagian yakni antibakteri, antijamur, dan antivirus, yang masing-masing golongan tersebut ada spesialisasi tersendiri khusus untuk obat-obatnya. Golongan senyawa obat khusus untuk antibakteri dan antijamur yakni: asam fusidat, firamisetin sulfat, gentamisin, kloramfenikol, levofloksasin, neomisin sulfat, polimiksin B sulfat, ciprofloxacin, tobramisin, dibekasin, oxitetrasiklin, sulfasetamid, dan tetrasiklin. Sementara golongan senyawa obat yang termasuk antivirus yakni: asiklovir dan idoksuridin untuk infeksi herpes simpleks seperti ulcer kornea.

Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
Beredar
Gentamisin
Konjungtivitis, keratitis, keratokunjungtivitis, tukak kornea, blefaritis, dan sakit mata lainnya yang rentan terhadap gentamisin.

Hipersensitif terhadap golongan obat gentamisin
Pandangan kabur, iritasi sementara. Lebih jarang terjadi: mata kering, nyeri okular.
1 tetes pada mata yang sakit 3 kali sehari. Gunakan berselang minimal 10 menit.
golongan aminoglikosida yang efektif untuk menghambat bakteri penyebab infeksi pada mata.
Danigen (Dankos) Tetes mata (K);
Garexin (Global Multi Pharmalab) Salep mata 3mg/ml; tetes mata 3mg/ml (K);
Genoint (Erela) salep mata 0.3%; tetes mata
Isotict timact (Fahrenheit) tetes mata 0.3%, 0.5% (K);
Sagestam (Sanbe Farma) tetes mata dan tetes telinga 3mg/ml (K);
Ximex konigen (Konimex) tetes mata 0.3% (K).


Ciprofloxacin

Ulkus kornea yang disebabkan oleh bakteri/ virus. Dan juga untuk Konjungtivitis (radang selaput ikat mata) yang disebabkan oleh strain bakteri yang rentan terhadap ciprofloxacin atau golongan kuinolon lainnya.
Hipersensitif terhadap Siprofloksasin atau golongan kuinolon lainnya.
Rasa terbakar atau rasa tidak enak setempat, gatal-gatal, edema kelopak mata, mata berair.


Ulkus kornea : 2 tetes tiap 15 menit selama 6 jam pertama, lalu 2 tetes tiap 30 menit selama sisa hari pertama. Hari kedua : 2 tetes tiap jam. Hari ke-3 sampai hari ke-14 : 2 tetes tiap 4 jam.
Konjungtivitis : 1-2 tetes tiap 2 jam selama 2 hari & 1-2 tetes tiap 4 jam selama 5 hari berikutnya.
Ciprofloxacin bekerja dengan cara menghambat subunit A pada DNA-gyrase (topoisomerase) yang merupakan bagian esensial dalam proses sintesa DNA bakteri.
Siprofloksasin efektif terhadap bakteri gram-negatif dan gram-positif.
Baquinor (Sanbe Farma) Tetes mata 3mg/ml (K);
Isotic Renator (Fahrenheit) tetes mata 3mg/ml (K);
Ximex Cylowam (Konimex) Tetes mata 0.3% (K).









Kloramfenikol
Blepharitis, catarrhae, conjunctivitis, traumatic keratitis, trachoma, ulcerative keratitis
Penderita yang hipersensitif terhadap Kloramfenikol

Rasa pedas sementara, laporan yang jarang mengenai anemia aplastik; pasien yag hipersensitif terhadap golongan obat ini.
1 tetes pada mata yang sakit 3 kali sehari gunakan berselang minimal 10 menit dari penggunaan obat penurun tekanan okular yang lain.
Kloramfenikol memiliki spektrum yang  luas sebagai antibakteri sehingga dapat mengatasi infeksi akibat mikroba/bakteri patogen.
Cendofenicol (Cendo) salep mata 1%; tetes mata 0.25%, 0.5%, 1% (K);
Cloramidina
(Armoxindo) salep mata 1% (K);
Colme
(Interbat) tetes mata 0.5% (K);
Erlamycetin (Erela) Salep mata 1%; tetes mata 5mg/ml (K);
Isotic Salmicol (Fahrenheit) tetes mata 0.5% (K);
Kemicetine (Dankos) Salep mata 1%; Tetes mata 10mg/ml (K);
Reco (GMP) tetes mata 0.5% salep mata 1% (K);
Spersanicol (Novartis) salep mata 1%, tetes mata 5mg/ml (K);

*Albucetine (Cendo) salep mata, tetes mata (K);
*Kloramixin (Armoxindo) tetes mata (K)
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
beredar
Tobramisin
Terapi infeksi bagian luar mata dan adneksanya disebabkan bakteri yang peka.
Hipersensitif terhadap tobramisin
Hipersensitif, gatal dan bengkak pada kelopak mata, eritema konjungtiva, toksisitas okular lokal
Ringan atau sedang: 1-2 tetes setiap 4 jam;
Berat: 2 tetes per jam hingga sembuh
Antibiotika kelompok aminoglikosida yang larut dalam air dan spektrum luas yang aktif terhadap bakteri patogen Gram-negatif dan Gram-positif pada mata.
Bralifex (Sanbe Farma) tetes mata (K);
Isotic Tobryne (Fahrenheit) tetes mata (K);
Tobrex (Alcon) tetes mata 0.3%, salep mata 0.3% (K)
*Bralifex Plus (Sanbe) tetes mata 3mg/ml (K);
*Tobradex (Alcon) tetes mata, salep mata (K)
Dibekasin/ Dibekasin Sulfat
Ulkus kornea, infeksi glandula tarsal, kordeolum, blefaritis, dakriosistitis, konjungtivitis, keratitis, episkleritis.
Hipersensitif terhadap golongan dibekasin
Iritasi atau sensitisasi
Sehari 4 x 2 tetes
Antimikroba-antibakteri
Dibekacin Meiji (Meiji) tetes mata 3mg/ml (K)
Oksitetrasiklin/Oksitetrasiklin HCl
Infeksi okular superfisial yang mengenai konjungtiva dan/ kornea
Hipersensitif
Reaksi Alergi
Oleskan dalam sehari 4-6 kali ke kantong konjungtiva
Oxytetracycline bersifat bakteriostatik dengan cara menghambat sintesis protein bakteri

Terramycin (Pfizer) salep mata 1% (K);
*Terracortril (Pfizer) Salep mata (K)
Sulfasetamid/ Sulfasetamid Natrium
Tukak kornea, blefaritis, blefarokonjungtivitis, konjungtivitis kronik, dakriosistitis, trakom, pencegahan infeksi pada abrasi kornea, laserasi atau terbakar, pengeluaran benda asing dari mata
Hipersensitif terhadap golongan sulfasetamid/ sulfasetamid natrium
Reaksi alergi dan infeksi
1-2 tetes dam diulangi paling sedikit 4 kali sehari selama beberapa hari
aktivitas antimikroba dengan spektrum luas, dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis bakteri, baik gram positif maupun gram negatif
Albucid (Nicholas) tetes mata (T)
Albuvit (Cendo) tetes mata 10% (T);
Bleph-10 Allergan (Darya Varia) tetes mata (K);
Cendocetamide (Cendo) salep mata 100mg/g, tetes mata 10%, 15% (T);
Dansemid (Dankos) tetes mata 15% (K);
*Cendocetapred (Cendo) tetes mata, salep mata (K);
*Albucetine (Cendo) salep mata, tetes mata (K);

Tetrasiklin/ Tetrasiklin HCL
Infeksi superfisial oleh bakteri gram positif dan negatif, protozoa, virus dan ricketsia.
Hipersensitif
Pada individu tertentu dapat menimbulkan reaksi alergi seperti urtikaria, edema palpebra serta menjadi peka terhadap cahaya (fotosensitasi kulit)
Sehari 3-4 kali, dioleskan pada bagian mata yang sakit
Menghambat sintesis protein bakteri dan bersifat bakteriostatik, bersifat menghambat baik untuk bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif
Enkacyclin (Kimia Farma) Salep mata (K);
Erlacyclin (Erela) Salep mata (K)
Asiklovir
Keratitis Herpes Simpleks
Hipersensitif
Rasa pedih ringan sementara keratopati, blefaritis, konjungtivitis.
Sehari 5 kali dengan interval 4 jam 1 cm salep ditempatkan pada kantung konjungtiva bawah, dilanjutkan 3 hari setelah sembuh.
Di dalam sel, asiklovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif acyclovir trifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel yang normal.
Termiral (Sanbe) Salep mata (K)


Kortikosteroid dan Antiinflamasi
Kortikosteroid yang digunakan secara lokal (seperti tetes mata, salep mata, atau injeksi subkonjungtival) atau secara oral dan sistemik memiliki peranan penting dalam pengobatan inflamasi segmen anterior, termasuk yang disebabkan oleh pembedahan. Tiga risiko yang berhubungan dengan penggunaan kortikosteroid yakni: mata merah, glaukoma steroid dan katarak steroid.
Peradangan pada mata sering juga disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi. Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran mata, silau,  buram atau kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya dapat berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan antivirus.
Sediaan lain yang digunakan untuk pengobatan topikal inflamasi dan konjungtivitis alergi meliputi antihistamin, lodoksamid dan natrium kromoglikat. Sediaan topikal antihistamin seperti tetes mata yang mengandung antazolin sulfat, ketotifen, levokasbatin, dan olopatadin dapat digunakan untuk konjungtivitis alergi. Tetes mata natrium kromoglikat mungkin berguna untuk keratokonjungtivitis vernal dan konjungtivitis alergi lainnya. Tetes mata lodoksamid digunakan untuk konjungtivitis alergi termasuk yang musiman. Tetes mata diklofenak juga digunakan untuk konjungtivitis alergi musiman.
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
beredar
Betametason
Alergi kronik dan akut berat, inflamasi pada mata yang responsif terhadap steroid, atau alergi pada mata.

Hipersensitif, kondisi-kondisi bakteri, virus, jamur, tuberkulosa, atau purulen pada mata, glaukoma atau herpetik keratitis.
Reaksi Hipersensif, tekanan intra okuler naik, penglihatan kabur, katarak
Dosis awal, teteskan 1-2 tetes pada mata yang sakit setiap jam pada siang hari dan setiap 2 jam pada malam hari, bila mulai membaik, gunakan 1 tts setiap 4 jam, selanjutnya sehari 3-4 kali 1 tetes.
Betametason adalah glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi dan imunosupresan. Betametason menstabilkan leukosit lisosomal, mencegah pelepasan hidrolase perusak asam dari leukosit, menghambat akumulasi makrofag pada daerah radang.
Betam-opthal (Sanbe Farma) tetes mata 0.1% (K);
*Garasone (Schering-Plough) tetes mata (K)
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
beredar
Deksametason
Keadaan mata yang responsif terhadap terapi dengan deksametason, radang mata disertai dengan infeksi bakteri, luka pada kornea.
Hipersensitif, infeksi herpes simpleks akut dan penyakit virus lainnya pada kornea dan konjungtiva, tuberkulosis pada mata, jamur pada mata, trakoma, infeksi purulen akut pada mata.
Sensitasi alergi, peningkatan tekanan intraokular, potensi terjadinya glaukoma, pembentukan katarak subkapsular posterior
Untuk mata 1-2 tetes pada mata yang sakit hingga 6 kali sehari atau lebih sering jika diperlukan.
merupakan kortikosteroid sintetik yang berkhasiat sebagai anti inflamasi (anti radang) yang ditimbulkan oleh mikroorganisme, zat kimia, iritasi termis, trauma, maupun allergen. Peradangan dapat ditekan dengan cara menghambat kerja zat-zat seperti prostaglandin yang merupakan mediator inflamasi.
Alletrol (Erela) tetes mata 0.1% (K);
Cendometason (Cendo) tetes mata 1mg/ml (K);
Isopto-Dex (Alcon) tetes mata 0.1%, salep mata 0.1% (K);
*Tobradex (Alcon) tetes mata, salep mata (K);
*Danigen Plus (Dankos) tetes mata (K)
Fluorometolon
Pengobatan lokal inflamasi (jangka pendek)
Erosi kornea, ulkus kornea, keratokonjungtivitis karena virus, tuberkulosis mata, penyakit mata karena jamur atau penyakit mata supuratif.
Peningkatan tekan intraokular dan glaukoma, herpes kornea, keratomikosis, perforasi kornea.
Gunakan tetes mata 2-4 kali/hari (mula-mula tiap jam untuk 1-2 hari, kemudian frekuensi dikurangi.
Menekan radang, sama dengan golongan kortikosteroid lainnya.
Flumetholon (Ferron) tetes mata 0.02%, 0.1% (K)
Hidrokortison Asetat (Kombinasi)
Blefaritis, konjungtivitas akut dan menahun, keratokonjungtivitas, keratitis, skleritis episkleritis dan gangguan pada mata yang cenderung mengalami infeksi dan membutuhkan pengobatan dengan steroid.
Pengobatan lokal inflamasi.
Hipersensitif
tukak kornea, peningkatan tekanan intraokular, gangguan daya penglihatan
Salep mata: oleskan 2-4 kali sehari.

Hidrokortison adalah suatu hormon glukokortikoid yang dihasilkan oleh korteks adrenal, hidrokortison memiliki khasiat farmakologi sebagai anti radang, misalnya akibat trauma, alergi dan infeksi. Hidrokortison juga memiliki daya immunosupresi dan anti alergi.
Kombinasi dengan kloramfenikol
Cendomycos (Cendo) Tetes mata (K);
Kemicort (Kalbe Farma) Salep mata, tetes mata dan telinga (K);
Kombinasi dengan tetrasiklin:
Enpicortyn (Nicholas) salep mata (K);
Terra-Cortril Opth (Pfizer) salep mata (K)
Tetrahidrozolin/Tetrizolin
Meredakan mata merah karena iritasi mata ringan
Pasien dengan glaukoma, atau yang hipersensitif dengan tetrahidrozolin.
Rasa seperti tersengat, terbakar pada mata & hiperemia reaktif (jika digunakan dengan berlebihan)
2-3 kali sehari 1-2 tetes ke dalam mata yang sakit
Tetrahidrozolin HCl memberikan efek secara lokal sehingga memberikan efek sebagai antialergi dan anti iritasi secara cepat dengan konsentrasi tertentu.
Braito Original (Konimex) Tetes mata 0.05% (T);
Ailin (Erela) Tetes mata 0.5% (T);
Isotic Clearin (Fahrenheit) Tetes mata 0.5mg/ml (T);
Santo (Sanbe) tetes mata 0.5 mg/ml (T);
Visine (Pfizer) tetes mata 0.05% (T);
Visolin (Darya Varia) Tetes Mata (T);
Visto (GMP) tetes mata 5mg/ml (T)


Midriatik dan Siklopegik
Digunakan untuk memperlebar pupil mata, biasanya digunakan bila akan dilakukan pemeriksaan pada mata untuk melihat detail mata. Tetes mata midriatik secara temporer akan menstimulasi pelebaran otot iris pada mata.
Midriatik biasa digunakan untuk alasan berikut ini:
  1. Relaksasi otot lensa mata dalam melakukan fokus mata.
  2. Dalam operasi mata untuk menghindari luka gores dengan memperlebar pupil mata (misal: operasi katarak).
  3. Untuk menghindari operasi katarak pada penderita katarak kecil yang masih kecil.
  4. Post operatif Glaukoma.
  5. Pada anak-anak penderita amblyopia (mata malas), midriatik  digunakan sebagai terapi untuk memburamkan pandangan mata agar otak anak terstimulasi.
Antimuskarinik melebarkan pupil dan melumpuhkan otot siliaris; keduanya berbeda dalam potensi dan lama kerja. Midriatik yang relatif lebih lemah, kerja singkat, seperti tropikamid 0.5%, digunakan untuk funduskopi. Penggunaan Midriatik menyebabkan pelebaran pupil mata sehingga lebih sensitif terhadap cahaya. Oleh sebab itu selain obat penggunaan kacamata UV juga dapat membantu.
Berikut beberapa golongan senyawa obat yang termasuk obat mata midriatik dan sikloplegik: antimuskarinik (atropin sulfat, siklopentolat HCL, homatropin HBr, Tropikamid), simpatomimetik (fenilefrin HCL).
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
beredar
Atropin Sulfat
Sebagai midriatikum dan sikloplegikum, pengobatan uveitis anterior terutama mencegah posterior synechiae, glaukoma malignant, midriatik pra operasi, midriatik pasca operasi.
Pasien glaukoma atau berkecenderungan menjadi glaukoma, hipersensitif
Iritasi lokal, konjungtivitis foliculas, penyumbatan vaskular, edema, eksudat, dermatitis kontak, penglihatan kabur dan bertambahnya sensitivitas mata terhadap cahaya
Untuk memecahkan  posterior synechiae 1 tts bergantian dengan 1 tts larutan Fenilefrin 2.5% atau 10% setiap 5 menit, masing-masing 3 kali.
Medriatik praoperasi: 1 tts + 1 tts larutan Fenilefrin 2.5% atau 10% sebelum pembedahan.
Midriatik pasca operasi: 1-3kali 1 tts
Glaukoma malignant: awal 1 tts bersamaan dengan pemberian 1 tts larutan Fenilefrin 2.5% atau 10%, 3 atau 4 kali sehari.
Atropin sulfat menghambat M. constrictor pupillae dan M. ciliaris lensa mata, sehingga menyebabkan midriasis dan siklopegia (paralisis mekanisme akomodasi)
Cendotropin (Cendo) tetes mata 0.5%, 1% (K)
Isotic Cycloma (Fahrenheit) tetes mata 0.1% (K)
Tropikamida
Siklopegia dan midriatikum diagnostik pada semua umur, operasi katarak, melumpuhkan akomodasi/ siklopegik dan midriatik untuk perosedur diagnosa.
Hipersensitif terhadap komponen obat khususnya golongan tropikamida. Penderita glaukoma primer atau cenderung glaukoma. Penderita pemakai lensa kontak
Peningkatan tekanan intra okular, reaksi psikotik, pedih sementara, pandangan kabur, fotofobia, takikardia, sakit kepala, atau reaksi alergi
Dewasa: 2 tetes interval 5 menit jika perlu berikan 1-2 tetes setelah 30 menit.
Menghambat respon otot sfinger iris dan otot akomodasi badan ciliar terhadap perangsangan kolinergik, menghasilkan dilatasi pupil  (midriasis) dan paralisis akomodasi (sikoplegia).
Cendo Mydriatil (Cendo) Tetes mata 0.5%, 1% (K)
Midric (Sanbe Farma) tetes mata 0.5%


Miotik dan Anti Glaukoma
Glaukoma adalah kelainan yang ditandai dengan kehilangan pandangan penglihatan yang berhubungan dengan kerusakan pada optic disc dan saraf mata. Walaupun umumnya glaukoma dikaitkan dengan peningkatan intraokular tapi juga dapat terjadi pada tekanan intraokular normal.
Glaukoma yang paling umum terjadi adalah glaukoma sudut terbuka primer (glaukoma simplek kronik; glaukoma sudut lebar) dimana sumbatannya terjadi pada trabecular meshwork. Kondisi ini sering tanpa gejala dan pederita kehilangan penglihatan secara bermakna. Glaukoma sudut tertutup primer (glaukoma sudut tertutup akut; glaukoma sudut sempit) disebabkan tertutupnya aliran aqueous humour ke bilik anterior dan secara medis merupakan keadaan gawat darurat.
Hanya obat yang dapat menurunkan tekanan intraokular yang dapat digunakan dalam pengobatan glaukoma; obat tersebut bekerja melalui mekanisme berbeda. Beta-blocker topikal atau analog prostaglandin umumnya merupakan obat pilihan pertama. Obat ini perlu dikombinasikan dengan obat lain seperti miotik, simpatomimetik, dan inhibitor anhidrase karbonik untuk mengontrol tekanan intraokular.
Miotik digunakan dengan tujuan konstriksi/memperkecil pupil mata. Obat jenis ini bertolak belakang dengan penggunaan tetes mata midriatik. Sedangkan antiglaukoma digunakan untuk mencegah peningkatan Tekanan Intra Okular yang berakibat pada perubahan patologis optik mata yang dapat menyebabkan kebutaan.
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
beredar
Timolol Maleat
Untuk pengobatan peningkatan tekanan intra okular pada pasien dengan hipertensi okular atau glaukoma sudut lebar.
Gagal jantung, bradikardi, syok kardiogenik, asma bronkial, obstruksi saluran napas kronis dengan kecenderungan spasmus bronkus atau riwayat spasmus bronkus, hipersensitif terhadap timolol maleat dan benzalkonium klorida.
Iritasi ringan, hiperaremia ringan, sensasi asing pada tubuh, rasa menyengat dan panas setelah pemberian, pandangan kabur, mual, pusing, hipoglikemia, asthenia.
Dewasa: 1 tetes pada mata yang sakit, 1 kali sehari; jika menggunakan sediaan tetes mata lain, harus pada interval 5 menit; periksa tenakan intra okular 34 minggu setelah awal pengobatan dan selama pengobatan periksa tekanan intra okular secara teratur karena respon pasien dapat berubah-ubah.
Timolol merupakan penghambat non selektif terhadap beta 1 dan beta 2 adrenergik. Mekanisme yang pasti dari aksi penurunan tekanan intraocular timolol belum diketahui, namun studi tonografi dan fluorofotometri pada manusia menunjukkan bahwa timolol menurunkan tekanan intraocular dengan cara mengurangi produksi cairan mata
Isotic Adretor (Fahrenheit) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);
Kentimol ED (Darya-Varia) Tetes mata 0.5% (K);
Nyolol (Novartis) Tetes mata 0.25%, 0.5%, gel mata 1mg/g (K);
Opthil (GMP) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);
Timolol Maleat (Cendo) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);
Tim-Ophtal (Sanbe) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);
Ximex Opticom (Konimex) Tetes mata 0.5% (K)

Betaksolol
Menurunkan tekanan intra okular pada penderita glaukoma sudut terbuka kronis dan hipertensi okuler.
Hipersensitif, penderita dengan sinus bradikardia yang lebih berat dari blok antrioventrikular tingkat I, syok kardiogenik atau penderita gagal jantung.
Mata kering sementara, blefarokonjungtivitis alergis.
Gunakan tetes mata 2 kali sehari
Terutama memblok reseptor adrenergik ß1/ Penyekat beta-1 reseptor yang selektif sehingga menurunkan frekuensi jantung dan curah jantung dan penurunan pelepasan rennin.
Betoptima (Alcon) Tetes mata 0.25%, 0.5% (K);
Optibet (Sanbe) Tetes mata 5mg/ml

Latanopros
Peningkatan tekanan intra-okular pada glaukoma sudut lebar dan hipertensi okular yang tidak mentoleransi obat lain atau respon yang kurang baik
Hipersensitif terhadap komponen obat,.
Konjungtiva hiperemis ringan s/d sedang, erosi epitel pungtata sementara, edema dan erosi kornea.
Gunakan 1 tetes pada mata yang sakit, sehari 1 kali, pada malam hari.
Analog prostaglandin dan menaikan aliran keluar uveosklera kerjanya merelaksasikan M. Siliaris dan mengganggu metabolisme matriks ekstraseluler otot siliaris.
Xalacom (Pfizer) Tetes mata (K);
Xalatan (Pfizer) Tetes mata 0.005% (K)
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
beredar
Pilokarpin
Untuk menciutkan pupil, mengendalikan tekanan intraokular, glaukoma terbuka.
Hipersensitif terhadap komponen obat, radang iris akut, anterior uveitis dan papillary block glaukoma, penderita pemakai lensa kontak.
Rasa terbakar, gatal, sakit, penglihatan kabur, miopi, sensitisasi kelopak mata dan konjungtiva, katarak, kerusakan retina dan sakit kepala.
Gunakan tetes mata 3-6 kali sehari
merangsang saraf parasimpatik, sehingga terjadi kontraksi M. longitudinalis ciliaris yang menarik tali sclera, akibatnya membuka trabekulum meshwork. Juga menyebabkan kontraksi M. sfingter pupil sehingga pada glaucoma sudut tertutup akan terjadi miosis dan sudut menjadi terbuka.
Cendo Carpine (Cendo) Tetes mata 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% (K);
Miokar (Sanbe) Tetes mata 10 mg/ml (K);
Epicarpine (Cendo) Tetes mata (K)


Anestetik Lokal
Tetrakain (ametokain) mungkin merupakan anestetika lokal topikal yang paling sering digunakan. Proksimetakain menyebabkan lebih sedikit sengatan awal pada mata dan bermanfaat untuk anak. Sediaan kombinasi lignokain dan fluoresein digunakan untuk tonometri. Tetrakain memberikan efek anestesi yang lebih nyata dan sesuai untuk penggunaan sebelum prosedur bedah minor, seperti pengambilan jahitan kornea. Efek sementara terhadap epitel kornea. Lignokain dengan atau tanpa adrenalin (epinefrin), diinjeksikan ke dalam pelupuk mata untuk pembedahan minor, sedangkan injeksi retrobulbar  atau peribulbar digunakan pada pembedahan bola mata itu sendiri. Anestetika lokal tidak boleh digunakan untuk mengatasi gejala-gejala sakit mata.
Anastetik lokal mata biasa digunakan untuk menimbulkan kekebalan atau mati rasa. Biasanya digunakan sebelum mengukur tekanan pada mata, menghilangkan objek asing dari mata dan sebelum melakukan beberapa pemeriksaan mata. Efek dari tetes mata anastetik biasanya selama 20 menit. Contoh obat: Pantocain (Cendo).



Sediaan Optalmik lain

a.       Sediaan untuk defisiensi air mata, lubrikan okuler, dan astringen

            Mata pedih kronis berkaitan dengan sekresi air mata yang berkurang atau abnormal, biasanya dijumpai pada kasus sindrom Sjogren. Kondisi pasien dan pilihan pasien sering merupakan acuan dalam pemilihan sediaan. Hipromelose merupakan obat pilihan untuk defisiensi air mata. Frekuensi penggunaan dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan (misalnya: setiap jam) untuk memberikan efek yang memadai. Permukaan mucin okuler kadang abnormal pada defisiensi air mata dan kombinasi hipromelosa dan mukolitik seperti asetilsistein dapat membantu.
Astringen okuler dan lubrikan. Seng sulfat adalah astringen tradisional yang telah digunakan dalam tetes mata untuk pengobatan lakrimasi yang berlebihan. Salep mata adalah sediaan steril yang netral yang dapat melunakkan krusta pada blefaritis atau lubrikan netral pada malam hari; juga digunakan untuk melindungi permukaan okuler.
Berikut beberapa golongan senyawa obat yang termasuk dalam obat mata sediaan optalmik untuk mengatasi defisiensi air mata, lubrikan okuler, dan astringen: Dekstran 70, Hipromelose, Natrium Klorida, Polivinil Alkohol, Seng Sulfat, dan Vitamin A Palmitat.


b.      Sediaan diagnostik dan perioperatif okuler

Sediaan diagnostik okuler. Fluoresein natrium digunakan pada prosedur diagnostik dan untuk menetapkan letak kerusakan kornea akibat luka atau penyakit.
Obat peri-operatif okuler. Merupakan sediaan obat mata yang digunakan untuk persiapan operasi mata dan obat yang disuntikkan ke dalam chamber anterior pada saat operasi mata. Natrium hilauronat digunakan selama operasi mata, Apraklonidin suatu stimulan megurangi tekanan intra okular melalui pengurangan jumlah cairan mata (aqueous humour). Hanya digunakan untuk pengobatan jangka pendek. Ada juga larutan garam fisiologis yang rutin digunakan pada saat operasi mata.


Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
beredar
Polivinil Alkohol
Defisiensi air mata, melembabkan mata yang kering akibat iritasi, menyejukkan dan menyegarkan mata.
-
-
Beberapa tetes pada mata
Lubrikan dan meniru fungsi air mata/pengganti air mata.
Liquifilm (Allergan, Darya-Varia) Tetes mata 1.4%
Optifresh (Konimex) Tetes mata 1.4% (T)
Vitamin A Palmitat
Menggantikan cairan air mata untuk mengatur kondisi mata kering dan untuk ketidakstabilan lapisan air mata atau kurangnya kelembaban kornea.
Hipersensitivitas terhadap komponen yang ada pada sediaan.
Kadang-kadang terjadi seperti rasa terbakar sementara, kelopak mata lengket, pandangan kabur.
Dewasa dan anak: 3-4 kali/hari 1 tetes.
Lebih stabil dibanding alkohol, kerja spesifik langsung pada mata, karena adanya senyawa retinol yang sangat berperan penting dalam proses penglihatan
Oculotect (Novartis) Gel 10mg/g (T)
Natrium Diklofenak
Inhibisi miosis intraoperatif selama pembedahan katarak; inflamasi pasca bedah pada pembedahan katarak, rasa sakit pada epitel kornea yang rusak setelah keratektomi fotorefrakti
Hindari penggunaan bersama lensa kontak lunak. Asma, urtikaria, rinitis akut.
Rasa panas terbakar dan tersengat untuk sementara, peningkatan TIO.
Sehari 3 x 1 tetes segera sesudah operasi, 3-5 kali 1 tetes selama periode yang diperlukan
Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat.
Nadifen (GMP) Tetes mata 1mg/ml (K)













OBAT KULIT
Kulit merupakan bagian yang penting dari penampilan, sehingga bila ada masalah pada kulit akan menimbulkan ketidaknyamanan. Gangguan dari luar, infeksi, ketidakseimbangan hormon, proses menua, dan stres emosional dapat mempengaruhi kulit dengan banyak cara.
Berikut ini pembagian obat kulit berdasarkan jenisnya:
·         Obat kulit golongan Antiinfeksi
·         Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid (untuk dermatitis)
·         Obat kulit golongan Kortikosteroid (untuk eksim)
·         Obat Jerawat
·         Obat kulit golongan antijamur & antiparasit topikal
·         Obat kulit untuk Psoriasis, seboroik & iktiosis
·         Obat kulit golongan Antivirus topikal
·         Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topikal (untuk terkilir)


























Obat kulit golongan Antiinfeksi (antibakteri)

Suatu antibiotik diberikan secara topikal (melalui kulit) untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri-bakteri. Umumnya berupa antibiotik yang absorpsinya baik melalui kulit, seperti golongan penisilin, eritromisin dan sefalosporin.
Golongan antibakteri juga terbagi lagi menjadi:
a.       Antibakteri yang hanya digunakan topikal (Framisetin Sulfat, Mupirosin, Neomisin Sulfat, Perak Sulfadiazin, Polimiksin)
b.      Antibakteri yang juga digunakan sistemik (Asam Fusidat, Gentamisin, Metronidazol, Tetrasiklin HCL)


Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan yang Beredar
Asam Fusidat
Pengobatan infeksi kulit yang disebabkan Staphylococcus, Streptococcus atau organisme lain yang peka terhadap Fusidin seperti impetigo, bisul, karbunkel/bisul batu, paronikia (radang jaringan sekitar kuku), luka yang terinfeksi, folikulitis, sikosis barbae (penyakit kulit di tempat janggut karena jamur), eritrasma hidradenitis, jerawat.
Hipersensitif terhadap asam fusidat.
 Hipersensitifitas(jarang)

Gunakan 2x sehari, umumnya 7 hari.
Menghambat sntesa protein bakteri.
Fucidin krim  2% (LEO Pharma).
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme Kerja
Sediaan Beredar
Mupirosin
Infeksi bakteri pada kulit
Sensitif terhadap komponen senyawa seperti polietilen glikol
Kemerahan, panas, gatal, urtikaria, pruritus
Oleskan 3 kali sehari selama 10 hari; tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah 1 tahun
Efektif untuk infeksi kulit khususnya menghambat produksi bakteri gram positif.
Bactoderm (Ikapharmindo) Krim 2%; Salep 2% (K)




Obat kulit golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid

Obat kulit antibiotik yang diberikan bersama kortikosteroid memberikan efek yang optimal. Di satu sisi, antibiotik membunuh bakteri yang menginfeksi, sedangkan di sisi lain kortikosteroid memulihkan radang dan infeksi pada kulit yang terganggu.

Obat kulit golongan ini dapat digunakan untuk mengobati dermatitis. Pemakaian sediaan yang mengandung kortikosteroid harus sesuai anjuran dokter meskipun penggunaan secara topikal relatif lebih aman.
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan yang Beredar
Betametasone dan Gentamisin
Dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid yang terkomplikasi oleh infeksi sekunder.
Hipersensitif, vaksinia, varisela, TBC kulit.
 Rasa terbakar, gatal-gatal, iritasi, kulit kekeringan, folikulitis, hipertrikosis, dermatitis perioral, erupsi akneiforme, hipopigmentasi, kulit terkelupas, atrofi kulit, infeksi sekunder, stria, & biang keringat.
Gunakan 2x sehari
Gabungan daru gentamisin yang merupakan golongan aminoglikosida yang efektif untuk menghambat bakteri penyebab infeksi dan betametason yang adalah glukokortikoid sintetik yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi dan imunosupresan.
Diprogenta krim 5gr (Scheling Plough), Sinobiotik krim (Gsalenium).

Obat kulit golongan Kortikosteroid

Obat kulit yang mengandung kortikosteroid diberikan untuk membantu sintesis protein kulit yang terganggu, misal pada eksim. Eksim merupakan suatu kondisi peradangan pada kulit yang dapat menyebar.

Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan Beredar
Ester Betametason
Kelainan radang kulit yang berat seperti eksim yang tidak menunjukkan respon pada kortikosteroid yang kurang kuat.

TBC kulit
-
Tidak untuk penyakit kulit yang disebabkan oleh virus seperti: cacar, herpes zoster dan setelah vaksinasi.
-
Tidak untuk infeksi yang disebabkan jamur.
-
Rosacea, acne vulgaris
-
Dermatitis perioral, genital pruritus
Rasa terbakar,gatal,iritasi,kulit kering,folikutilis,hipertrikhosis, erupsi menyerupai akne, hipopigmentasis, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergik, infeksi sekunder, atropi kulit, strie, miliaria.
Dioleskan tipis pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari.
Betamethason valerat merupakan suatu kortikosteroid topikal yang mempunyai sifat anti inflamasi, anti pruritik dan vasokonstriktif.
Bethametasone 0,1% krim(P.T First Medipharma), Betason krim (Kimia Farma)


Hidrokortison
Radang kulit ringan seperti eksim, ruam popok.
Luka/radang kulit akibat bakteri,jamur atau virus yang tak diobati.
Rasa terbakar,gatal,iritasi,kulit kering,folikutilis,hipertrikhosis, erupsi menyerupai akne, hipopigmentasis, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergik, infeksi sekunder, atropi kulit, strie, miliaria
Dioleskan tipis pada bagian yang sakit 2-3 kali sehari.

Mempengaruhi kecepatan sintesa protein dan karena efek vasokonstriksinya
Berlicort cream ( Berlico Mulia Farma), Hydrocortisone cream 1% (Generik).


Obat Jerawat

Jerawat (akne vulgaris) umum dialami oleh remaja bahkan dewasa dan disebabkan oleh berbagai faktor. Jerawat adalah pembengkakan folikel sebaseous yang berada pada wajah, punggung, dada dan lengan atas.
Terapi umum untuk jerawat meliputi salep yang mengandung antibakteri yang kuat, benzoyl peroxide, retin-A. Selain itu, sediaan anti jerawat yang mengandung resorsinol atau asam salisilat dapat membantu mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan

Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan Beredar
Benzoil Peroksida

Akne vulgaris papula pustule ang berat, tidak dibenarkan untuk digunakan pada akne vulgaris ringan.

Hipersensitif terhadap komponen obat.

 Iritasi kulit

Oleskan tipis dan merata 1-2 kali sehari pada tempat akne, lebin baik setelah cuci muka dengan sabun dan air, awali penggunaan dengan kekuatan yang lebih rendah.

Sebagai bakteriostatik terhadap P. acnes. Benzoil peroksida diuraikan pada kulit oleh sistein sehingga membebaskan radikal bebas oksigen yang akan mengoksidasi protein bakteri. Senyawa tersebut meningkatkan laju pengelupasan sel epitel dan melepaskan struktur gumpalan pada folikel sehingga berdampak pada aktivitas komedolitik.

Benzolac Gel 2,5%, 5% (Surya Dermato Medika), Pimplex krim 10% (Konimex).

Asam salisilat

Akne vulgaris

Hipersensitif
Iritasi local( hampir tidak ada)


Oleskan 2x sehari pada kulit berjerawat yang telah dibersihkan.

Menghambat sintesis Prostaglan-din dengan menghambat kerja enzim siklooksigenase pada pusat termoregulator dihipothalamus dan perifer
Acne-feldin cairan obat luar 6,6%(Galenium).

Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan Beredar
Eritromisin

Infeksi kulit dan jaringan lunak
Hipersensitivitas
Gangguan saluran pencernaan(mual,muntah,nyeri perut,diare)
Dewasa : 1-2 gram/hari dalam 4 dosis terbagi
Anak : 30-50 mg/kg berat badan/hari dalam 4 dosis terbagi.
Menghambat sistem protein bakteri dan terikat pada sub unit ribosom 50s mikroorganisme yang sensitive.  Ikaten antara eritromisin dan ribosom bakteri bersifat reversibel dan hanya terjadi jika sub unit 50s bebas dari molekul t-RNA.
Erysanbe Caplet 500mg (Sanbe).



Obat kulit golongan Antijamur & antiparasit topikal

Indonesia yang memiliki iklim tropis berakibat suhu udara yang panas dan lembab. Fungi dapat tumbuh di daerah kulit manusia yang lembab misalnya ketiak, selangkangan, bahkan payudara. Obat jamur mengandung griseofulvin, golongan imidazol (mikonazol, klotrimazol), tolnaftat, nistatin.

Umumnya, fungisida ini bekerja menghambat jamur dengan mengganggu aktivitas sel jamur sehingga menjadi rusak. Antijamur ini diberikan berupa krim atau salep yang dapat dioleskan langsung pada daerah yng terinfeksi jamur. Namun, suatu anti jamur dapat diberikan secara sistemik sebagai tambahan bila infeksi sudah meluas.

Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan Beredar
Imidazol(mikonazol,klotrimazol)
Kulit dan kuku infeksi yang disebabkan oleh dermatophytes, yeastsnand berbagai jamur lain,
misalnya. tinea capitis, tinea corporis, tinea manum, tinea pedis.
Untuk pengobatan topikal dari candidiasi, yang disebabkan oleh candida albicans, pityriasis versicolor yang disebabkan oleh tricophyton rubrum,trycophyton mentagrophytes,Epidermophyton floccosom dan microsporum canis.Digunakan untuk ruam popok.
Tidak boleh digunakan pada pasien yang alergi terhadap Mikonazol
 Biasanya krim Mikonazol Nitrat dapat ditoleransi dengan baik. Pada orang yang terlalu sensitif (sangat jarang terjadi) dapat timbul iritasi dan hipersensitivitas kulit.
Dewasa dan anak di oleskan secukupnya, 1-2 kali sehari
Miconazole memiliki aktivitas antifungi terhadap dermatofita dan ragi, serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap basil dan kokus gram positif. Aktivitas ini menghambbat biosintesa ergosterol di dalam jamur dan mengubah komposisi komponen-komponen lemak di dalam membran, yang menyebabkan nekrosis sel jamur.
Klotrimazole adalah senyawa antifungaldengan spektrum yang luas,digunakan untuk pengobatan infeksi dermal yang disebabkan oleh spesies  patogen dari dermatophytes,ragi dan Malassezia furfur.Mekanisme kerjanya adalah melawan pembelahan dan  pertumbuhan organisme.
Miconazole krim 2%(Kimia Farma),

Canesten krim 3gr (PT.Bayer )















Obat kulit untuk Psoriasis, Seboroik dan Iktiosis

Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang dapat kambuh bila lapisan kulit luar tumbuh secara abnormal. Pada kulit berbentuk bercak merah dan dilindungi oleh sisik tebal, kering, keperak-perakan. Seboroik adalah bintik-bintik kecil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada mereka yang usianya lanjut, sedangkan iktiosis adalah penyakit kulit kering dan bersisik.

Krim dan salep steroid dapat digunakan untuk mengontrol psoriasis. Selain itu, salep yang mengandung calcipotriene atau turunannya yang merupakan vitamin D3 analog merupakan agen topikal yang dapat digunakan untuk mengobati psoriasis.
Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan Beredar
Anthralin





Pengobatan topikal untuk psoriasis subakut dan menahun, termasuk psoriasis dikulit kepala.

Penderita yang telah diketahui peka terhadap Anthralin. Jangan dipakai pada penderita psoriasis akut atau dengan gangguan fungsi ginjal.

Sebagian kecil penderita peka terhadap pengobatan Anthralin. Bila pada awal pengobatan timbul rasa sakit berlebihan atau lesi-lesi menyebar
(terutama apabila baru memakai steroida topikal yang kuat) kurangi pemakaian dan pada kasus-kasus yang berat hentikan pemakaian dan hubungi dokter.

dipakai sehari sekali, lesi-lesi psoriatik, gosokan dengan perlahan-lahan dan hati-hati pada kulit sampai meresap. Pada pagi harinya bersaihkan untuk menghilangkan sisa-sisa krem yang bila dibiarkan akan berwarna merah/coklat. Lanjutkan pengobatan sampai kulit menjqadi lembut dan halus. Untuk lesi-lesi pada kulit kepala, sebelum menggunakan krem pergunakan pencuci rambut untuk menghilangkan sisik-sisik kulit kepala. Keringkan rambut dan setelah rambut dibelah, gosokan krem dengan baik pada lesi-lesi.
Anthralin mengurangi laju mitosis. Berdasarkan studi in vitro, aktivitas tersebut berasal dari inhibisi terhadap sintesis DNA. Selain itu, Anthralin mampu menghentikan proses oksidasi metabolic sehingga memperlambat mitosis epidermal.
Anthramed CREAM 0,2%(Surya Dermato).
Selenium Sulfida
Menghilangkan ketombe & mengurangi gatal-gatal karena ketombe. Untuk pemakaian & perawatan sehari-hari agar rambut sehat, subur & indah
Penderita yang telah diketahui peka terhadap Anthralin. Jangan dipakai pada penderita psoriasis akut atau dengan gangguan fungsi ginjal.

Sebagian kecil penderita peka terhadap pengobatan Anthralin. Bila pada awal pengobatan timbul rasa sakit berlebihan atau lesi-lesi menyebar
(terutama apabila baru memakai steroida topikal yang kuat) kurangi pemakaian dan pada kasus-kasus yang berat hentikan pemakaian dan hubungi dokter.
Keramaskan selsun blue 5 pada rambut dan kulit kepala secara merata.
Biarkan 2-3 menit untuk mendapatkan hasil maksimal.
Dapat digunakan setiap hari.
Kocok dahulu sebelum dipakai

Selenium sulfida mempunyai efek antimikotik, juga merupakan antiiritan lokal, antibakteri dan antijamur yang lemah yang dapat menunjang penyembuhan ketombe.
SELSUN BLUE 5 SHAMPO 50 ML(Abbott)












Obat kulit golongan antivirus topikal

Virus juga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti cacar dan herpes. Antivirus yang pemakaiannya langsung pada kulit yang sakit seperti acyclovir pada penyakit cacar sangat membantu penyembuhan.

Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan
Beredar
Asiklovir

Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster.
Pasien yang hipersensitif terhadap Acyclovir.
  Gatal-gatal / ruam kulit,   Eritema atau pengenngan yang ringan dan pengelupasan kulit pada sebagian kecil penderita.
Oleskan 5 kali sehari dengan selang waktu 4 jam. Pengobatan harus dilakukan sedini mungkin, setelah timbulnya lesi yang merupakan gejala awal infeksi. Pengobatan diberikan selama 5 hari, tetapi bila penyembuhan belum tercapai pengobatan boleh dilanjutkan sampai 10 hari.
Aktivitas inhibisi acyclovir tarhadap virus herpes bersifat sangat selektit. Pada sel normal yang tidak terinteksi virus tersebut, enzim Timidin Kinasb (TK) tidak dapat menggunakan acyclovir sebagai substrat, sehingga acyclovir mempunyai toksisitas yang rendah terhadap sel hospes mamalia. Sedangkan TK yang disandikan oleh HSV, VZV dan EBV, secara berkesinambungan akan mengubah acyclovir difosfat dan akhirnya menjadi acyclovir trifosfat. Acyclovir  trifosfat yang  masuk  ke  dalam  DNA  virus  akan mengganggu polimerase DNA virus dan menghambat replikasi DNA virus.Sehingga rantai reaksi akan berakhir.
.Clinovir krim 5gram (Pharos), Danovir krim 5% (Dankos).



Obat kulit golongan Analgesik & antiinflamasi topical golongan Antivirus topikal

Ada obat kulit yang memiliki 2 fungsi sekaligus yaitu sebagai Analgesik (meredakan nyeri), dan Antiinflamasi (meredakan radang). Obat-obatan ini mengandung ketoprofen, metil salisilat, mentol. dll. Obat tersebut dapat digunakan untuk artritis ruematoid, osteoartritis, kaki terkilir, dll.
Untuk pemilihan obat kulit yang tepat atau ada baiknya harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter spesialis kulit.

Golongan Obat
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Sediaan Beredar
Diclofenac / Diklofenak dietilammon
Peradangan pada tendon, ligamen, otot, dan sendi akibat trauma (terpukul, terbentur, terkilir, dll).
Bentuk reumatisme jaringan setempat dan penyakit rematik, periartropati (penyakit sekitar sendi).
Hipersensitivitas
 Kadang-kadang terjadi ruam kulit, gatal-gatal, kemerahan pada kulit.

Gunakan 3-4 kali sehari
menghambat sintesis prostaglandin, mediator yang berperan penting dalam proses terjadinya inflamasi, nyeri dan demam.
Voltadex emulgel 20gr(Dexa Medica),










THT
(Telinga, Hidung, Tenggorokan)

Obat Tetes Telinga
Obat telinga dapat terbagi menjadi obat telinga sebagai antiseptik dan anti infeksi.
Biasanya merupakan antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin dengan tambahan penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).

Obat
Komposisi
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Kloramfenikol 3%
1 % Chloramphenlcol base didalam larutan tetes telinga.
Infeksi superfisial pada telinga luar oleh kuman gram positif atau gram negatif yang peka terhadap Chloramphenicol.
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan kloramfenikol.
Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk-pilek, infeksi tenggorokan, atau untuk mencegah infeksi ringan.
Perforasi membran timpani (tetes telinga).

Diskrasia darah terutama aplastik anemia yang dapat menjadi serius dan fatal, reaksi hipersensitif lainnya seperti anafilaktik dan urtikaria, syndroma gray pada bayi prematur atau bayi yang baru lahir dan gangguan gastrointestinal seperti misalnya mual, muntah dan diare.
Teteskan kedalam lubang telinga 2 – 3 tetes, 3 kali sehari.
Kloramfenikol adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya dengan menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk Streptococcus pneumoniae, dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk Haemophilus influenzae,
ERLAMYCETIN Tetes Telinga (Erela)
1% Chloramphenicol base di dalam larutan tetes telinga.
Infeksi superfisial pada telinga luar oleh kuman gram positif atau gram negatif yang peka terhadap Chloramphenicol.
- Bagi penderita yang sensitif terhadap Chloramphinicol.
- Perforasi membran timpani.
Iritasi lokal, seperti gatal, rasa panas, dermatitis vesikuler dan mukolopapular.
Teteskan ke dalam lubang telinga 2 - 3 tetes, 3 kali sehari.
Atau menurut petunjuk dokter.
Sebagai broad spektrum antibiotika, bekerjanya sebagai bakteriostatik terhadap beberapa spesies dan pada keadaan tertentu bekerjanya sebagai bakterisid.


Obat pada Hidung
Obat
Komposisi
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Penggunaan
Khusus
Afrin Nassal Spray
Setiap 1 mL mengandung 0,5 mg oksimetazolin hidroklorid.
Pengobatan simtomatik kongesti (kesembaban) hidung dan nasofaring yangdisebabkan oleh flu, sinusitis, hay fever,atau alergi saluran napas bagian ataslainnya
Pengobatan tambahan pada infeksi telinga bagian tengah.
Dapat digunakan pada tampon hidung untuk mempermudah pemeriksaan intranasal atau sebelum operasi hidung.
Afrin jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap salah satukomponen obat
Afrin umumnya dapat ditoleransi tubuh dengan baik. Efek samping biasanya ringan dan sementara dan berupa rasa terbakar, tersengat, bersin atau bertambahnya ingus.
dewasa dan anak-anak umur 6 tahun atau lebih, 2 – 3 semprotan ke dalam tiap lubang hidung, 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
Afrin semprot/tetes hidung mengandung bahan aktif simpatomimetik oksimetazolinhidroklorid (oxymetazoline hydrochloride) yang memiliki efek dekongestan yang tahan lama.

Dengan kepala tegak lurus, letakkan ujung lubang semprotan ke dalam lubang hidung tanpa menyumbat lubang hidung seluruhnya. Selama setiap pemberian pasien harusmenekuk kepalanya sedikit ke depan dan hirup dengan cepat sambil memencet botol.
AFRIN PERIATIK TETES
Oksimetazolin HCl
- Hidung tersumbat.
- Pengobatan dan pencegahan infeksi telinga tengah.
- Memudahkan pemeriksaan intranasal.
- Persiapan operasi.
Idiosinkrasi terhadap simpatomimetik, hipertiroidisme, hipertensi, penyakit koroner.
 
- Adakalanya timbul rasa panas di hidung atau tenggorokan, iritasi lokal, mual, sakit kepala, mukosa hidung kering.
- Hidung tersumbat kembali terjadi/kambuh (pada penggunaan jangka panjang).
- Kesulitan bernapas, kolaps pada bayi.
2 kali sehari 2-3 tetes pada masing-masing lubang hidung.




Obat Selesma/pilek
Salesma dan influenza merupakan kondisi alat pernapasan yang terinfeksi oleh virus. Umumnya menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, terkadang panas atau sakit pada persendian. Pada anak kecil biasanya diiringi gejala mencret ringan.
Hindari menggunakan penicillin, tetracycline atau antibiotika lainnya karena jenis obat ini tidak menyembuhkan Salesma dan Influenza, bahkan dapat menimbulkan bahaya. Penyakit ini hampir selalu sembuh sendiri tanpa obat. Anda hanya perlu melakukan beberapa hal ini jika terkena Salesma dan Influenza:
·         Hindari minum air dingin, dan selalu konsumsi air hangat.
·         Istirahat yang cukup.
·         Jika mengalami panas dan sakit kepala, cukup konsomsu aspirin atau acetaminiphen.
·         Tetap makan seperti biasa karena tidak ada pantangan dalam mengonsumsi sesuatu. Namun dianjurkan mengonsumsi makanan mengandung vitamin C.
·         Jika mengalami sakit tenggorokan atau sakit leher, berkumurlah dengan air hangat.
Jika Salesma atau influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).

Obat
Komposisi
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Actifed Plus DM 120 ml (glakso welcome)
Per 5 ml sir. Pseudoephedrin HCL 30 mg  Triprolidin HCL 1,25 mg
Rinitis alergi,flu & selesma
Penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik lain(misalnya efedrin,fenilpropanolamin,fenilefrin),hipertensi berat.Sedang sedang mendapat terapi MAOI dalam 2 minggu terakhir.
Mengantuk, gangguan pencernaan,sakit kepala,insomnia,eksitasi,tremor,takikardi,aritmia,mulut kering,palpitasi,sulit berkemih.
Dewasa & anak>12 tahun 5 ml.
Anak6-12 tahun 2,5 ml. 2-6 tahun 1,25 ml.
Diberikan 3x1. <2 tahun menurut anjuran dokter.
Triprolidine membantu meringankan gejala yang  penyebabnya secara keseluruhan maupun sebagian tergantung  pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidine ini bekerja sebagai antagonis kompetitif untuk reseptor histamine H1 dan mampu menekansystem saraf pusat, sehingga menyebabkan kantuk. Pseudoephedrine mempunyai aktivitassimpatomimetik langsung maupun tidak langsung dan merupakan dekongestan saluran pernapasan bagian atas.
Anadex
(interbat)
Paracetamol 500 mg
dextrometorphan HBr 15 mg, chlorpheniramine HCL maleate 1 mg, phenylpropanolamine HCl 15 mg.

Flu,selesma,batuk,demam & nyeri
Hipertiroid,hipertensi,penyakit jantung koroner,MAOI,netropati.
Mengantuk,pusing,mulut kering,serangan seperti epilepsi (dosis tinggi),ruam kulit.
Dewasa 2 sendok teh.
anak 6-12 tahun 2 sendok teh.
diberikan 3-4xsehari.

Asvex (Tanabe indonesia)
Tipepidine hibenzate
Selesma (common cold) & gangguan pada saluran pernapasan atas lainnya(faringitis,laringitis,nasalcatarch),bronkitis akut & kronik, pneumonia, TB paru,bronkiektatis.
Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap salah satu bahan produk
Mengantuk,insomnia,pusing,anoreksia,konstipasi,nyeri lambung,haus gatal.
Dewasa: 1 tablet tiga kali sehari setelah makan, dan pada kasus yang berat, selain itu 1 tablet sebelum tidur.
Anak-anak (lebih dari 6 tahun): Setengah dari dosis dewasa.



Obat yang bekerja pada Hidung
·         Obat untuk alergi nasal
·         Dekongestan Nasal Topikal
·         Sediaan untuk infeksi nasal
Peradangan hidung akibat alergi nasal (Rhintis Allergica)
Rinitis sering bersifat self-limiting dan sinusitis yang disebabkan oleh bakteri memerlukan terapi dengan antibakteri. Indikasi untu obat semprot dan obat tetes hanya sedikit, kecuali pada rinitis alergi dan rinitis perenmial.
Rhintis Allergica bisa disebabkan reaksi alergi pada hidung karena masuknya substansi asing dalam saluran tenggorokan. Anda bisa menggunakan antihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate. Pada rinitis alergi, sediaan topikal kortikosteroid dan kromoglikat memiliki peran yang sudah jelas. Walaupun kromoglikat kurang efektif dibandingkan dengan kortikosteroid topikal, namun kromoglikat sering jadi pilihan pertama untuk anak-anak.
Obat
Komposisi
Indikasi
Kontraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Azep Nasal (Transfarma Medika)
Azelastin hidroklorida
Rinitis alergi baik yang bersifat musiman maupun menahun.
­Penderita yang baru saja melakukan operasi nasal (harus tunggu sampai sembuh); Tuberkulosis Paru
Iritasi mukosa nasal; gangguan indera pengecapan
Sehari 2 kali pada lubang hidung kiri dan kanan
Selain sebagai antihistamin H1, juga dapat menghambat pelepasan mediator histamin dari sel mast dan sel radang lain dengan jalan mecegah influks kalsium atau pelepasan kalsium intraseluler.
Pulmicort (Astra
Zeneca)
Budesonid
Profilaksis dan pengobatan rinitis alergi dan rinitis vasomotor; polip nasal.
Hipersensitif terhadap komponen yang terkandung
Bersin setelah penggunaan, iritasi hidung dan tenggorokan, kadang hidung kering, epistaksis, bronkospasme
Rinitis. Dewasa dan anak >12thn beri 2 semprotan ke dalam tiap lubang hidung 1 kali sehari di pagi hari atau 1 semprotan ke dalam lubang hidung 2 kali sehari.
Polip Hidung: 1 semprotan ke dalam lubang hidung 2 kali/hari selama 3 bulan.
kortikosteroid sintetik yang memiliki aktivitas glukokortikoid potensial dan aktivitas mineral kortikoid lemah. Budesonide diperkirakan mengatasi alergi rhinitis atau sinusitis melalui aktivitas hambatannya pada serangkaian luas sel (yakni sel mast, eusinofil, neutrofil, makrofag, dan limfosit) dan mediator (histamine, eicosanoid, leukotrien, dan sitokin) yang terlibat dalam inflamasi yang dimediatori oleh alergen.
Bronchitin Syrup (nufarindo)

Per 5 mL mengandung : Efedrin HCl. 8 mg Gliseril guaiakolat 50 mg Parasetamol 200 mg Klorfenamin maleat 2,5 mg
Demam dan gejala-gejala batuk dan pilek yang muncul selama influenza.
Pasien yang menderita hipertensi, glaukoma, diabetik, penyakit jantung dan goiter.
Kerusakan hati dan ginjal.
Mengantuk, mual dan pusing.
Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 sendok teh. Anak berusia 9 tahun atau lebih : 3 kali sehari 1 sendok teh. Anak berusia 2-8 tahun : 3 kali sehari ½ sendok teh

Dramasine
(Soho)
Dimenhydrynate 50 mg, vit B6 50 mg. Mencegah dan meredakan mual & muntah sehubungan mabuk perjalanan.anastesi dan pembedahan, serta sakit akibat radiasi
Porfiria akut,serangan asma akut,bayi prematur
Mengantuk,gangguan penglihatan,pusing,mulut kering,hipotensi,kelemahan otot,sakit kepala
Dewasa 1 tab. 3x1
Anak 8-12 tahun ½ 11 tab. 2-3xsehari.

Obat sakit tenggorokan
            Pada umumnya obat yang bekerja terhadap tenggorokan dibagi dalam beberapa golongan sebagai berikut:
·         Obat untuk ulserasi dan inflamasi mulut (Benzidamin Hidroklorida, Karbenoksolon Natrium, Kortikosteroid, Anestetik Lokal, Salisilat, Tetrasiklin)
·         Antiinfeksi tenggorokan (Mikonazol dan Nistatin untuk infeksi jamur oral; Benzidamin untuk infeksi virus)
·         Lozenges dan spray
·         Cairan kumur (Heksetidin, Klorheksidin Glukonat, Povidone-Iodine, Timol)
·         Pengobatan mulut kering.

Obat
Komposisi
Indikasi
Konrtraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
FG TROCHES MEIJI
(meiji)
Fradiomisin Sulfat 2,5 mg, Gramisidin-S HCl 1 mg.
Gingivitis (radang gusi), stomatitis (radang rongga mulut), faringitis (radang faring/tekak), bronkhitis (radang bronkhus/cabang-cabang tenggorok), tonsilitis (radang tonsil/amandel), angina Vincent (radang selaput lendir mulut dengan tukak-tukak berselaput), difteria faringeal, periodontitis geraham bungsu.
jangan diberikan kepada pasien yang mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas pada komponen obat. Atau pasien yang mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas terhadap aminoglikosida seperti streptomsin, kanamisin, gentamisin, fradiomisin dan basitrasin.
Anoreksia (kehilangan nafsu makan), mual, dan gangguan saluran pencernaan.
Dewasa : 4-5 kali sehari 1 atau 2 tablet.  Anak-anak : 4-5 kali sehari 1 tablet.
Fradiomisin dan gramisidin adalah antibiotik yang berakasi sebagai bakterisida (membunuh bakteri), aktif pada  terhadap Staphylococci.
Candistin
Nistatin
Terapi kandidiasis pada rongga mulut
Hipersensitif
Iritasi lokal dan sensitisasi, dilaporkan terjadinya rasa mual
Bayi: Sehari 4x1-2 ml/hari
Anak dan dewasa: 4x1-6 ml diteteskan ke dalam mulut dam ditahan beberapa waktu sebelum ditelan; bayi dan anak: ½ dosis diteteskan pada masing-masing sisi mulut
antibiotika antifungal yang berasal dari Sfreptomyces noursei. Aktifitas anti fuhgalnya diperoleh dengan cara mengikatkan diri pada sterol membran sel jamur, sehingga permeabilitas membran sel tersebut akan terganggu dan komponen intraselular dapat hilang.
Degirol   (Darya-varia)
Dequalinium Klorida.


Sakit tenggorokan, infeksi pada rongga mulut dan faring, setelah pencabutan gigi untuk mencegah infeksi pada membran mukosa mulut dan pencegahan batuk dan pilek, terutama untuk perokok.


penderita yang hipersenstif terhadap dequalinium klorida. Juga, hindari pemakaian jangka panjang dan berulang-ulang.

Hisap 1 lozenges.
Ulangi tiap 3-4 jam.
Maksimal 8 tablet sehari.



Bahan aktif ini merupakan suatu bahan antibakteri dan antijamur yang efektif untuk membunuh berbagai bakteri gram positif dan negatif, Borelia vincenti, Candida albicans dan bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Tablet hisap DEGIROL untuk sakit tenggorokan serta mencegah infeksi pada selaput lendir mulut




Obat Tetes Telinga
Obat telinga dapat terbagi menjadi Obat telinga sebagai antiseptik dan anti infeksi.
Biasanya merupakan antibiotik seperti chlorampenikol, gentamisin, atau ofloxacin dengan tambahan penghilang sakit lokal (lidokain/benzokain).

Obat
Komposisi
Indikasi
Konrtraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Penggunaan
Khusus
Kloramfenikol 3%
1 % Chloramphenlcol base didalam larutan tetes telinga.
Infeksi superfisial pada telinga luar oleh kuman gram positif atau gram negatif yang peka terhadap Chloramphenicol.
Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksik dengan kloramfenikol.
Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk-pilek, infeksi tenggorokan, atau untuk mencegah infeksi ringan.
Perforasi membran timpani (tetes telinga).

Diskrasia darah terutama aplastik anemia yang dapat menjadi serius dan fatal, reaksi hipersensitif lainnya seperti anafilaktik dan urtikaria, syndroma gray pada bayi prematur atau bayi yang baru lahir dan gangguan gastrointestinal seperti misalnya mual, muntah dan diare.
Teteskan kedalam lubang telinga 2 – 3 tetes, 3 kali sehari.
Kloramfenikol adalah antibiotik yang mempunyai aktifitas bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Aktivitas antibakterinya dengan menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S, yang merupakan langkah penting dalam pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol efektif terhadap bakteri aerob gram-positif, termasuk Streptococcus pneumoniae, dan beberapa bakteri aerob gram-negatif, termasuk Haemophilus influenzae,
Sediaan salep, digunakan dengan cara dioles.


ERLAMYCETIN Tetes Telinga (Erela)
1% Chloramphenicol base di dalam larutan tetes telinga.
Infeksi superfisial pada telinga luar oleh kuman gram positif atau gram negatif yang peka terhadap Chloramphenicol.
- Bagi penderita yang sensitif terhadap Chloramphinicol.
- Perforasi membran timpani.
Iritasi lokal, seperti gatal, rasa panas, dermatitis vesikuler dan mukolopapular.
Teteskan ke dalam lubang telinga 2 - 3 tetes, 3 kali sehari.
Atau menurut petunjuk dokter.
Sebagai broad spektrum antibiotika, bekerjanya sebagai bakteriostatik terhadap beberapa spesies dan pada keadaan tertentu bekerjanya sebagai bakterisid.
Diteteskan langsung pada lubang telinga

Obat pada Hidung
Peradangan pada mata sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi. Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran mata, silau,  buram atau kelopak mata bengkak seperti pada penyakit Blefaritis yakni penyakit yang menyebabkan peradangan/iritasi terutama pada kelopak mata. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya dapat berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan antivirus.
Obat
Komposisi
Indikasi
Konrtraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Penggunaan
Khusus
Setiap 1 mL mengandung 0,5 mg oksimetazolin hidroklorid.
Pengobatan simtomatik kongesti (kesembaban) hidung dan nasofaring yangdisebabkan oleh flu, sinusitis, hay fever,atau alergi saluran napas bagian ataslainnya
Pengobatan tambahan pada infeksi telinga bagian tengah.
Dapat digunakan pada tampon hidung untuk mempermudah pemeriksaan intranasal atau sebelum operasi hidung.

Afrin jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap salah satukomponen obat
Afrin umumnya dapat ditoleransi tubuh dengan baik. Efek samping biasanya ringan dan sementara dan berupa rasa terbakar, tersengat, bersin atau bertambahnya ingus.
dewasa dan anak-anak umur 6 tahun atau lebih, 2 – 3 semprotan ke dalam tiap lubang hidung, 2 kali sehari, pagi dan sore hari.
Afrin semprot/tetes hidung mengandung bahan aktif simpatomimetik oksimetazolinhidroklorid (oxymetazoline hydrochloride) yang memiliki efek dekongestan yang tahan lama.

Dengan kepala tegak lurus, letakkan ujung lubang semprotan ke dalam lubang hidung tanpa menyumbat lubang hidung seluruhnya. Selama setiap pemberian pasien harusmenekuk kepalanya sedikit ke depan dan hirup dengan cepat sambil memencet botol.
AFRIN PERIATIK TETES
Oksimetazolin HCl
- Hidung tersumbat.
- Pengobatan dan pencegahan infeksi telinga tengah.
- Memudahkan pemeriksaan intranasal.
- Persiapan operasi.
Idiosinkrasi terhadap simpatomimetik, hipertiroidisme, hipertensi, penyakit koroner.
 
- Adakalanya timbul rasa panas di hidung atau tenggorokan, iritasi lokal, mual, sakit kepala, mukosa hidung kering.
- Hidung tersumbat kembali terjadi/kambuh (pada penggunaan jangka panjang).
- Kesulitan bernapas, kolaps pada bayi.
2 kali sehari 2-3 tetes pada masing-masing lubang hidung.





Obat Selesma/pilek
Salesma dan influenza merupakan kondisi alat pernapasan yang terinfeksi oleh virus. Umumnya menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, terkadang panas atau sakit pada persendian. Pada anak kecil biasanya diiringi gejala mencret ringan.
Hindari menggunakan penicillin, tetracycline atau antibiotika lainnya karena jenis obat ini tidak menyembuhkan Salesma dan Influenza, bahkan dapat menimbulkan bahaya. Penyakit ini hampir selalu sembuh sendiri tanpa obat. Anda hanya perlu melakukan beberapa hal ini jika terkena Salesma dan Influenza:
·         Hindari minum air dingin, dan selalu konsumsi air hangat.
·         Istirahat yang cukup.
·         Jika mengalami panas dan sakit kepala, cukup konsomsu aspirin atau acetaminiphen.
·         Tetap makan seperti biasa karena tidak ada pantangan dalam mengonsumsi sesuatu. Namun dianjurkan mengonsumsi makanan mengandung vitamin C.
·         Jika mengalami sakit tenggorokan atau sakit leher, berkumurlah dengan air hangat.
Jika Salesma atau influensa berlangsung lebih dari satu minggu atau menimbulkan panas, batuk, lendir, sampai sakit dada, maka penderita mengalami radang cabang tenggorokan (bronchitis) atau radang paru-paru (pneumonia).



Obat
Komposisi
Indikasi
Konrtraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Penggunaan
Khusus
Actifed Plus DM 120 ml (glakso welcome)
Per 5 ml sir. Pseudoephedrin HCL 30 mg  Triprolidin HCL 1,25 mg
Rinitis alergi,flu & selesma
Penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik lain(misalnya efedrin,fenilpropanolamin,fenilefrin),hipertensi berat.Sedang sedang mendapat terapi MAOI dalam 2 minggu terakhir.
Mengantuk, gangguan pencernaan,sakit kepala,insomnia,eksitasi,tremor,takikardi,aritmia,mulut kering,palpitasi,sulit berkemih.
Dewasa & anak>12 tahun 5 ml.
Anak6-12 tahun 2,5 ml. 2-6 tahun 1,25 ml.
Diberikan 3x1. <2 tahun menurut anjuran dokter.
Triprolidine membantu meringankan gejala yang  penyebabnya secara keseluruhan maupun sebagian tergantung  pada pelepasan histamine. Senyawa dari golongan pyrolidine ini bekerja sebagai antagonis kompetitif untuk reseptor histamine H1 dan mampu menekansystem saraf pusat, sehingga menyebabkan kantuk. Pseudoephedrine mempunyai aktivitassimpatomimetik langsung maupun tidak langsung dan merupakan dekongestan saluran pernapasan bagian atas.


Anadex
(interbat)
Paracetamol 500 mg
dextrometorphan HBr 15 mg, chlorpheniramine HCL maleate 1 mg, phenylpropanolamine HCl 15 mg.
Flu,selesma,batuk,demam & nyeri
Hipertiroid,hipertensi,penyakit jantung koroner,MAOI,netropati.
Mengantuk,pusing,mulut kering,serangan seperti epilepsi (dosis tinggi),ruam kulit.
Dewasa 2 sendok teh.
anak 6-12 tahun 2 sendok teh.
diberikan 3-4xsehari.


Asvex (Tanabe indonesia)
Tipepidine hibenzate
Selesma (common cold) & gangguan pada saluran pernapasan atas lainnya(faringitis,laringitis,nasalcatarch),bronkitis akut & kronik, pneumonia, TB paru,bronkiektatis.
Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap salah satu bahan produk
Mengantuk,insomnia,pusing,anoreksia,konstipasi,nyeri lambung,haus gatal.
Dewasa: 1 tablet tiga kali sehari setelah makan, dan pada kasus yang berat, selain itu 1 tablet sebelum tidur.
Anak-anak (lebih dari 6 tahun): Setengah dari dosis dewasa.



Peradangan hidung akibat alergi (Rhintis Allergica)
Rhintis Allergica bisa disebabkan reaksi alergi pada hidung karena masuknya substansi asing dalam saluran tenggorokan. Anda bisa menggunakan antihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate. Sebagai pencegahan, ketahuilah penyebab terjadinya alergi, apakah debu, bulu ayam, jamur, tepung sari bunga dan lainnya? Lalu hindari benda-benda pemicu alergi tersebut.

Obat
Komposisi
Indikasi
Konrtraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Penggunaan
Khusus
Bronchitin Syrup (nufarindo)

Per 5 mL mengandung : Efedrin HCl. 8 mg Gliseril guaiakolat 50 mg Parasetamol 200 mg Klorfenamin maleat 2,5 mg

Demam dan gejala-gejala batuk dan pilek yang muncul selama influenza.
Pasien yang menderita hipertensi, glaukoma, diabetik, penyakit jantung dan goiter.
Kerusakan hati dan ginjal.
Mengantuk, mual dan pusing.
Dewasa : 3-4 kali sehari 1-2 sendok teh. Anak berusia 9 tahun atau lebih : 3 kali sehari 1 sendok teh. Anak berusia 2-8 tahun : 3 kali sehari ½ sendok teh


Dramasine ( Soho)
Dimenhydrynate 50 mg, vit B6 50 mg. Mencegah dan meredakan mual & muntah sehubungan mabuk perjalanan.anastesi dan pembedahan, serta sakit akibat radiasi
Porfiria akut,serangan asma akut,bayi prematur
Mengantuk,gangguan penglihatan,pusing,mulut kering,hipotensi,kelemahan otot,sakit kepala
Dewasa 1 tab. 3x1
Anak 8-12 tahun ½ 11 tab. 2-3xsehari.






Obat sakit tenggorokan
Obat
Komposisi
Indikasi
Konrtraindikasi
Efek
Samping
Dosis
Mekanisme
Kerja
Penggunaan
Khusus
FG TROCHES MEIJI
(meiji)
Fradiomisin Sulfat 2,5 mg, Gramisidin-S HCl 1 mg.
Gingivitis (radang gusi), stomatitis (radang rongga mulut), faringitis (radang faring/tekak), bronkhitis (radang bronkhus/cabang-cabang tenggorok), tonsilitis (radang tonsil/amandel), angina Vincent (radang selaput lendir mulut dengan tukak-tukak berselaput), difteria faringeal, periodontitis geraham bungsu.
jangan diberikan kepada pasien yang mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas pada komponen obat. Atau pasien yang mempunyai riwayat reaksi hipersensitivitas terhadap aminoglikosida seperti streptomsin, kanamisin, gentamisin, fradiomisin dan basitrasin.
Anoreksia (kehilangan nafsu makan), mual, dan gangguan saluran pencernaan.
Dewasa : 4-5 kali sehari 1 atau 2 tablet.  Anak-anak : 4-5 kali sehari 1 tablet.
Fradiomisin dan gramisidin adalah antibiotik yang berakasi sebagai bakterisida (membunuh bakteri), aktif pada  terhadap Staphylococci.

Degirol   ( Darya-varia)
Dequalinium Klorida.


Sakit tenggorokan, infeksi pada rongga mulut dan faring, setelah pencabutan gigi untuk mencegah infeksi pada membran mukosa mulut dan pencegahan batuk dan pilek, terutama untuk perokok.


penderita yang hipersenstif terhadap dequalinium klorida. Juga, hindari pemakaian jangka panjang dan berulang-ulang.

Hisap 1 lozenges.
Ulangi tiap 3-4 jam.
Maksimal 8 tablet sehari.



Bahan aktif ini merupakan suatu bahan antibakteri dan antijamur yang efektif untuk membunuh berbagai bakteri gram positif dan negatif, Borelia vincenti, Candida albicans dan bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Tablet hisap DEGIROL untuk sakit tenggorokan serta mencegah infeksi pada selaput lendir mulut



0 komentar:

Posting Komentar

Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^