tugas di bawah ini, dulunya waktu saya kerjakan sempat membuat saya dan teman kelompok saya tidak tidur hingga jam 4 pagi. bukan karena tidak tau mengerjakan, namun zat aktif yang diberikan untuk kelompok kami tidak kami ketahui nama lain dari zat aktif tersebut. waktu itu setiap zat aktif diberikan kepada tiap 3 orang.. masing.masing membuat praformulasi dengan cara yang berbeda; granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung. kebetulan saya mendapat yang tentang Granulasi Basah. nah kita bertiga karena tidak tau nama lain dari zat aktif (yang saya lupa waktu diberi namanuya apa) kami tidak mengerjakan tugas ini. hingga tinggal beberapa jam sebelum dikumpul (waktu itu sudah jam 4 subuh, sedangkan dikumpul jam 8 pagi di hari yang sama). terpaksa saya bermalam di rumah teman yang satu kelompok dengan saya sedangkan yang satunya di kostnya. karena sudah ngantuk+capek+dongkol+ganu (istilah manado untuk kata "emosi") akhirnya saya berusaha membuka kitab kami tercinta "Farmakope Indonesia" dan saya mencari zat aktif yang memiliki kemiripan nama dan struktur. ketemu deh dengan yang namanya "Chlorpheniramine Maleas". kita sepakat buat pake zat aktif itu saja. karena kita berprinsip yang penting kerja dan kumpul asal kita bertiga pake zat aktif yang sama dan tidak ada kelompok lain yang mendapat zat aktif tersebut.... di luar dugaan, saat kita kumpul dan berusaha menghadap ke dosen untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi, dosennya malah menertawai kami bertiga. kenapa ? ternyata nama lain zat aktif yang dia kasih itu memang "Chlorpheniramine Maleas"............
A. Formulasi asli
Nama Zat Aktif : chlorpheniramini maleas
Rumus molekul : C16H19ClN2.C4H4O4
Berat molekul : 390,87
B. Master formula
Tiap 500 mg @ tablet mengandung :
§ chlorpheniramini maleas 4mg ( 1% )
§ Pati jagung 75mg (15%)
§ Magnesium stearat 10mg (2%)
§ Polivinilpirolidon 5mg(1%)
§ Avicel ad/ 500mg
C. Formulasi
Medicine Center
Company
|
Dibuat oleh : Irma Trisatnti
Disetujui oleh : Hamidah
|
No Reg : JCK040619911B1
No. Bets : J2115K
| ||||
Chlorpheniramini Maleas® tablet
| ||||||
NO.
|
KODE BAHAN
|
NAMA BAHAN
|
FUNGSI BAHAN
|
JUMLAH
| ||
PERDOS
|
PERBETS
| |||||
1.
|
CPM-01
|
Chlorpheniramini Maleas
|
Zat aktif
|
4 mg
|
0,4 g
| |
2.
|
CLT-02
|
Avicel
|
Bahan Pengisi
|
406 mg
|
40,6 g
| |
3.
|
MGS-06
|
Mg. Stearat
|
Lubrikan sejati
|
10 mg
|
1 g
| |
4.
|
Pati jagung
|
Penghancur
|
75 mg
|
7,5 g
| ||
5.
|
AVC-08
|
Polivinilpirolidon
|
Pengikat
|
5mg
|
0,5mg
| |
D. Komposisi tablet
· Paracetamol 500 mg
· Dextrometorfan Hbr 15 mg
· Chlorpheniramini maleat 4 mg
· Fenilpropanolamin HCl 15 mg
E. Mekanisme kerja bahan aktif
Menghambat reseptor histamine secara reversible pada sel dan menghambat kerja histamine pada target organ.
F. Alasan penggunaan bahan eksipien
· Pati jagung 75mg (15%) – penghancur
Pati tidak boleh untuk granulasi basah sebagai pengisi karena pati dengan air akan membentuk gel yang dapat berfungsi sebagai pengikat yang sangat kuat. Tetapi sebagai penghancur dapat digunakan dengan teknik granulasi basah.
Penggunaan amylum yang terlalu banyak (maksimal 30%) menyebabkan tablet tidak dapat dicetak karena kompresibilitasnya sangat jelek.
· Magnesium stearat 10mg (2%) – pelincir
Konsentrasi Mg stearat sebagai lubrikan maksimal 2%. Jika terlalu besar akan terjadi laminating.
· Polivinilpirolidon 5mg(1%) – pengikat
PVP sifatnya higroskopis, sehingga dapat mengakibatkan tablet menjadi basah, tapi sebenarnya dengan 2% tidak terlalu bermasalah. Jika sedikit bermasalah dapat digunakan aerosil sebanyak 1% sehingga formula fase luar menjadi : Mg Stearat 1%, Talk 1%, Aerosil 1%, Amilum kering 5%, tapi formula ini jarang digunakan.
· Avicel ad/ 500mg – pengisi
Avicel dalam GB memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi capping dan friabilitas tablet.
Avicel membantu obat larut dengan air agar homogen, mencegah migrasi pewarna larut air dan membantu agar evaporasi cepat dan seragam.
Untuk obat dengan dosis kecil, Avicel digunakan sebagai pengisi dan pengikat tambahan.
G. Uraian bahan
· nama resmi : Allopurinol
· nama lain : agripin, aludona, anadex,anaflu, anakonidin, antiza, bestocol, bodrexin,
bronchitin, bronchophen, bycolen, calorex syrup, chlorphemin,
chlorphenon, cohistan, cohistan espetoran.
· rumus bangun :
· pemerian :serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit.
· kelarutan :larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol (95 %)P dan dalam 10
bagian chloroform P, sukar larut dalam eter P.
· penyimpanan :dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
· kestabilan :
· inkompatibilitas :hipertensi berat, penyakit arteri koroner, glaucoma, hipersensitivitas, asma.
· kegunaan :antihistaminikum.
H. alat dan bahan
· Alat
§ Timbangan analitik 1 buah
§ Gelas Ukur 10 ml 1 buah
§ Gelas ukur 50 ml 1 buah
§ Kertas perkamen secukupnya
§ Mortar dan stamfer 1 set
§ Baskom 1 buah
§ Kantong plastik secukupnya
§ Spatula 2 buah
§ Sudip 1 buah
§ Oven 1 buah
§ Corong 1 buah
§ Statip 1 buah
§ Penggaris 1 buah
§ Sieving analyzer 1 buah
§ Moisturizer tester 1 buah
§ Pencetak tablet 1 buah
§ Friabilator 1 buah
§ Disintegration tester 1 buah
· Bahan :
§ chlorpheniramini maleas 4mg ( 1% )
§ Pati jagung 75mg (15%)
§ Magnesium stearat 10mg (2%)
§ Polivinilpirolidon 5mg(1%)
§ Avicel ad/ 500mg
I. Cara kerja
ZA + pengisi (chlorpheniramini maleas + Avicel )
Mixing
Pengikat ( polivinilpirolidon )
Massa Granul
Ayak basah
Keringkan
Ayak kering
Penghancur + pelicin (Pati jagung + Magnesium stearat )
Tablet
J. Kerusakan dalam tablet dan cara mengatasi
1. Lengket pada Cetakan
Manifestasinya :
- Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan
- Bunyi keras pada mesin
- Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar, kadang-kadang hitam
Penyebab :
- Antiadheren kurang
- Lubrikan kurang atau tidak tepat
Contoh : Tablet asetosal dengan Mg stearat lengket, seharusnya digunakan asam stearat(yang mikronize karena fungsi lubrikan adalah antar partikel sehingga kalau halus akan terselimuti oleh lubrikan).
- Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan pada die, sedangkan kadar air rendah dapat menyebabkan laminating atau capping.
- Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika, contoh interaksi fisika etoksi benzamin dengan kafein, gliseril guaiakolat dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya pelelehan sehingga adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi lengket.
- Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam masalah pencetakan, contoh : Ibuprofen, Gliseril guaiakolat, Siprofloksasin (Antibiotik turunan Imidazol).
Penyelesaian Masalah :
- Meningkatkan antiadheren dan lubrikan
- Penggantian lubrikan yang cocok
- Mengurangi jumlah granul yang kasar
- Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum, karena tablet menjadi kurang baik. Jika sudah diketahui jumlah pembasah yang paling baik maka agar pembasahnya pas, dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan pembantu yang tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin.
- Jika terjadi lengket mungkin karena punch dan die yang rusak, sebab kalau cacat pada punch, maka akan melekat sehingga ratakan punch dan die.
- Kalau mungkin pencetakan pada suhu rendah dan humuditas rendah karena khusus untuk bahan aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran eutektik maka zat campuran eutektik semakin mudah menyerap air. Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam klavulanat, dimana asam klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi. Oleh karena itu, pembuatannya dilakukan dalam suhu dan RH yang rendah.
- Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat mengadsorbsi, seperti SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aercsil pada tablet akan menyebabkan penampilan tablet yang bagus, jernih dan mengkilat, namun waktu hancur semakin panjang.
2. Lengket pada pons
Manifestasi :
- Terkelupasnya bagian tablet karena permukaan tablet melekat pada pons. Penyebab sama dengan tadi
- Kurangnya anti adheren
- Kandungan air tinggi
- Lengket pada pons
Penanggulangannya sama :
- Ubah ukuran granul
- Tambah adsorben
- Perbaiki alat
- Alat dipoles, sehingga adhesivitas tablet dan pons sangat kecil.
3. Capping/Laminating
Capping : copot
Laminating : belah
Penyebab :
- Terjebaknya udara pada tablet karena granul sangat halus
- Porositas tinggi, khususnya pada penggunaan pons yang baru, yaitu dengan adanya udara yang terjebak antara pons dan die.
- Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang optimal)
- Granul yang terlalu kering, cara : tambahkan dalam pelarut pengikat tambahkan bahan cair dan tidak mudah menguap
- Zat pengikat yang kurang tepat.
- Pengikat yang jumlahnya terlalu sedikit (tepat tetapi jumlahnya kecil)
Penanggulangannya :
- Pembuatan granul diulang jika penyebabnya adalah kelebihan atau kekurangan pengikat atau tidak cocok.
- Tambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21, Metilselulosa dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
- Pengurangan ukuran partikel dari granul, karena spesifikasi ukuran harus sama.
4. Sumbing atau retak-retak pada permukaan tablet
Manifestasinya :
Akibat dari ketiga masalah sebelumnya : laminating, lengket atau kadang-kadang karena pons yang terlalu dalam.
Penyelesaian :
- Pons dan die supaya di poles
- Untuk ukuran granul yang besar, kurangi partikel granul.
- Diganti pons dan die
- Tambahkan pengikat kering
5. Keseragaman bobot (FI III)
Penyebab pertama :
- Aliran kurang baik
- Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian mungkin saja timbul porositas tinggi, yang tidak dapat menjamin keseragaman bobot karena adanya distribusi baru pada saat pencetakan.
- Sistem pencampuran yang tidak benar, sehingga mesin harus terkunci baik terutama pons bawah karena dapat berubah-ubah sehingga bobot berbeda-beda.
Penyelesaian masalah :
- Perbaiki atau ulangi proses pembuatan granul, perbaikan ukuran granul, pengikat, granulasi, perbaikan pencampuran massa cetak.
- Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet.
- Kecepatan aliran dapat menyebabkan bobot tablet yang berbeda-beda. Penyebab kecepatan aliran : kandungan air tinggi sehingga adesivitas tinggi dan aliran menjadi kurang ; porositas tinggi, udara terjebak banyak karena fines dan pengikat yang tidak cocok atau kurang. Jumlah fines meningkat, porositas meningkat, aliran tidak baik.
Penyebab kedua : distribusi granul tidak baik.
Penyelesaian Masalah :
- Kurangi kadar air
- Pembuatan granul baru sehingga menyebabkan porositas kecil, distribusi granul optimal sehingga aliran bagus.
6 Keseragaman Kandungan (FI IV hlm.999)
Dilakukan bila :
- Kadar bahan aktif dibawah 50 mg
- Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet lebih kecil dari pada 50%
Penyebab jeleknya keseragaman kandungan :
- Karena aliran jelek
- Pencampuran pregranulasi tidak benar maka tentukan dulu homogenitas zat aktif dalam granul (di pabrik)
- Karena kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda)
- Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik
- Kondisi mesin tidak benar.
- Penyelesaian masalah
- Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat, granulasi.
- Kalibrasi mesin.
K. Kesimpulan
Senyawa chlorpheniramini maleas memiliki sifat yang tahan terhadap panas sehingga saat dibuat tablet menggunakan metode granulasi basah memperoleh tablet yang sifat alir dan kompresibilitasnya baik. Karena metode granulasi basah hanya dapat digunakan untuk zat aktif yang tahan terhadap panas.
0 komentar:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Posting Komentar
Teman-teman yang baik hati,,
Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk mampir diblog sederhana ini.
Blog ini saya buat untuk memudahkan sobat sekalian dalam mencari tugas.
Data yang dikumpulkan dari tugas-tugas kampus yang saya miliki juga meminta ijin men"COPAS" tulisan milik oranglain tentu dengan menyertakan sumbernya.
Saya harap kalian dapat meninggalkan pesan, komentar, kritik, saran atau beberapa patah kata guna menghargai blog ini.
Jangan lupa di follow yahh... ^^
Terimakasih ^^